ini cerita pertamaku, maklum kalo kurang bagus gaya penulisannya. Jika ada yg salah berikan kritikan dengan sopan 🙏
Selamat membaca✨
****
Prankk...
Semua barang-barang di hempaskan oleh Lira ibunya Reysa, saat ini terjadi pertengkaran kedua suami istri tersebut tidak lain orang tua Reysa, hal seperti ini sudah sering terjadi. Ya, Reysa sangat membenci kedua orang tuanya yang terus bertengkar dia lelah dengan masalah-masalah yang terus menimpa keluarga nya.
Saat ini Reysa sedang berada dikamar nya menutup kedua telinganya dengan bantal ya kalian tau alasannya, Reysa sangat benci kepada ayahnya Vernan yang selalu menyakiti hati ibunya, tapi bagaimana pun Vernan adalah ayah kandungnya ia berusaha menggelamkan rasa bencinya dan ia berharap semoga kedua orang tuanya bisa akur lagi seperti dulu, Reysa sangat rindu kehidupan yang dulu dimana ia merasakan kehangatan dan kasih sayang dari kedua orang tuanya
Reysa menarik dan menghembuskan nafasnya sembari menatap langit-langit kamarnya mencoba untuk tidak memperdulikan kebisingan dirumahnya. Reysa meraih handphone nya dinakas mengecek hp nya apa ada pesan masuk dari temannya atau pacarnya Rafka yang selama ini selalu menemaninya memberikannya kasih sayang yang tidak ia dapatkan dari kedua orangtuanya. Ia sangat menyayangi Rafka karna Rafka lah yang selalu menjadi sandarannya jika ia bersedih seperti saat ini
Tidak ada satupun pesan masuk dari temannya ataupun Rafka, Reysa berpikir mungkin Rafka sedang tidur di Apartemennya karena sore hari ini tidak mengabarinya.
Sekarang Reysa berencana menghampiri pria itu, lagi pula ia bosan dirumahnya
Reysa pun bangun dari ranjangnya menuju ke kamar mandi, karna ia belum mandi sedari tadi sebelum ia ke Apartemen Rafka. Sudah hal biasa baginya ke Apartemen Rafka, Reysa sering mengunjungi Rafka untuk bercanda bersama atau sekedar bercerita bersama Rafka lah ia mendapatkan kebahagiaan karna itulah ia sangat mencintai Rafka begitu pula dengan Rafka juga mencintai Reysa
Setelah selesai Reysa mengganti bajunya dengan sweater dipadukan dengan celana jeans, memoleskan sedikit lipblam pada bibirnya. Setelah memperhatikan dirinya di cermin Ia pun bergegas tidak lupa mengambil handphone nya yang tadi ia letakkan di nakas lalu memasukan kedalam tas kecilnya. Tanpa permisi dengan kedua orang tuanya yang sudah selesai acara pertengkaran mereka Reysa langsung berlalu ia tidak memperdulikannya. Reysa tau apa yang ia lakukan salah tidak mencoba melerai atau pun memberikan nasehat penyemangat bagi ibunya, Reysa sudah muak melakukan itu semua karna pada akhirnya terjadi lagi seakan akan semua usaha untuk membujuk kedua orangtuanya hanya sia sia lagi pula ia sudah terbiasa akan hal ini yang hanya perlu ia lakukan menutup kedua telinganya atau pergi jalan-jalan bersama temannya atau mengunjungi Rafka seperti saat ini
Reysa sudah tiba di Apartemen Rafka, ia memencet bell berulang-ulang kali tapi tidak ada sahutan dari Rafka, Reysa yakin pasti Rafka sedang tidur sehingga tidak mengetahui keberadaan Reysa yang sedari tadi memencet bell, Reysa mencoba membuka pintu dan pintu terbuka ternyata Rafka tidak menguncinya. Reysa tak habis pikir dengan Rafka bagaimana jika orang jahat masuk ke Apartemen nya walaupun disini ada penjaganya tetap saja harus berhati-hati, ia bersyukur yang membukanya adalah dirinya bukan orang jahat seperti yang ada dipikiran nya
Ia pun masuk mengedarkan pandangannya ternyata masih rapi tidak ada barang-barang yang berserakan atau hal-hal mencurigakan yang ada dipikirannya tadi, ia pun bernafas dengan lega. Reysa berjalan menuju sofa hanya untuk sekedar beristirahat sebentar menenangkan pikirannya, tanpa berniat mencari Rafka. Mungkin ia harus duduk sebentar
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Fault
Romanceini adalah kesalahan mereka, hanya memikirkan kenikmatan pada saat itu saja tanpa dipikir panjang apa yang mereka lakukan adalah sebuah kesalahan Reysa Winanta "ini gimana Rafka?? aku takut kalo semua orang tau" Reysa menatap Rafka dengan penuh kece...