*moga kehibur ya kak*💛💛
*Selamat membaca*😊🥀*
*
*
Sampai lah mereka di toko buku, dan sekarang mereka tengah mencari buku yg mereka cari."Fla kamu cari buku apaan sih?"gerutu Sifa sambil mengikuti mata fladia yg sedang mencari buku yg dia cari.
"Novel"jawab fladia singkat
"Oh"kata Sifa yg hanya ber'oh'riaDan sekarang mereka sudah mendapatkan buku yg mereka cari. "Fla plng yuk udh sore"ucap Sifa kepada fladia.
"Iya ayo"jawab fladia, mereka pun keluar dari toko dan segera pulang kerumah.
-
-
-
-
Sesampai di rumah Sifa mencari sosok yang sudah lama iya tunggu kedatangannya, seketika perhatian Sifa terhenti pada sosok lelaki paru baya yg sedang duduk bersama ibu dan adiknya yg tenga asik bercanda. Dan Sifa tau dari poster tubuh pria itu, Sifa tau bahwa dia adalah ayahnya langsung saja Sifa berlari dan lagsung memeluk ayahnya dari belakang dan berkata,"Ayah Sifa kangen ayah"ucap Sifa yg sudah berkaca2 karena sangat bahagia melihat ayahnya telah pulang dari luar negeri. Seketika tangan Sifa dihampas oleh ayahnya dan berkata,
"Kamu ngapain peluk saya ha"bentak Arwan yg tak lain adalah ayah Sifa.
"A...ayah aku cuma kangen ayah"ucap Sifa yg heran dengan perlakuan ayahnya.
"Udah pergi sana"usir ayah Sifa.
Sifa pun patuh dengan perkataan ayahnya dan langsung saja ia beranjak pergi ke kamarnya, masih samar-samar Sifa mendengar ayahnya berkata 'dasar anak sialan' langsung saja Sifa tersentak dan tak terasah cairan bening mengalir di kedua pipinya.
Di dalam kamar sifa hanya bisa menangis dan menangins mengingat perlakuan ayahnya, perasaan sebelum ayahnya pergi keluar negeri dia baik-baik saja.
"Yaallah cobaan apalagi yg kau berikan kepada hamba, setelah mama pergi hidupku tersiksa. Rasanya aku ingin menyusul mama saja"ucap Sifa di sela tangisnya. Dan kini Sifa sudah tertidur pulas akibat menangis terlalu lama.
-
-
-
Kini malam sudah digantikan oleh sinar matahari, disaat Sifa menyadari bahwa kini sudah subuh langsung saja Sifa melaksanakan kewajibannya sebagai umat muslim untuk melaksanakan sholat subuh. Sesudah sholat Sifa langsung berjalan ke arah dapur dan menyiapkan sarapan untuk keluarganya. Sesudah menyiapkan sarapan Sifa kembali ke kamarnya dan bersiap untuk ke kampus.Setelah keluar dari kamar sifa melihat ayah dan ibunya sedang bercakap-cakap di ruang tamu langsung saja Sifa menemui mereka untuk berpamitan.
"Yah Bu Sifa ke kampus dlu ya" kata Sifa sambil menyodorkan tangannya ingin berpamitan kepada ayahnya, sudah lama Sifa menyodorkan tangannya dan belum ada balasan dari ayahnya dan hanya ada tatapan tajam yg di dapatkan Sifa.
"Kalau gitu Sifa pamit dlu ya yah Bu assalamualaikum"kata Sifa sambil beranjak pergi dari ruang tamu, seketika Sifa mendengar ibunya berkata "aku mau dia pergi secepatnya yah". kata ibu Sifa kepada suaminya dan masih bisa didengar oleh Sifa. Dan Arwan pun menjawab "iya sayang aku akan mempercepat pernikahannya".disaat mendengar kata pernikahan Sifa langsung melongo dan tak percaya apa yg dikatakan oleh ayahnya. apa menikah?, dengan siapa?, dan kenapa ayahnya ingin menikahkan Sifa tanpa sepengetahuan Sifa, fikiran Sifa sudah tak karuan dan penuh tanda tanya dengan perkataan ayahnya.
*************************Sifa pun sudah sampai di gerbang kampusnya dan langsung masuk menelusuri koridor dengan pikiran yg campur aduk.
'aku akan mempercepat pernikahannya' ucapan ayah Sifa yang tak hilang dari kepala nya yang masih tanda tanya. Seketika Sifa terkejut saat seseorang menepuk pundaknya dari belakang.
"Astagfirullah"kata Sifa sambil menormalkan nafasnya, dan menoleh kebelakang melihat orang yg sudah membuatnya kaget yang tak lain adalah sahabat nya sendiri siapa lagi kalaw bukan fladia."Kamu kenapa, ngelamun gitu"tanya fladia.
"Kamu bisa gak sih ucap salam dulu, bikin kaget aja"omel Sifa pada sahabat nya karena sudah membuatnya kaget, Untung saja Sifa tidak mempunyai penyakit jantung.
"Ehheh iya maaf assalamualaikum"kata fladia sambil tersenyum memamerkan gigi putih nya.
"Waalaikumsalam"jawab Sifa dengan memalaskan wajahnya.
"Kamu kenapa fa kayak gak semangat gitu, kamu sakit?"tanya fladia sambil menyentuh pelipis Sifa dengan punggung tangannya.
"Gak kok...."Sifa mejedah beberapa detik"nanti di kelas aku ceritain"kata Sifa yg hanya menerima anggukan dari fladia.
Sesampai dikelas fladia langsung membalikkan kursinya untuk menghadap ke Sifa dan menunggu Sifa untuk menceritakan tentang kenapa hari ini dia kurang semangat.
Sifa pun menceritakan semua yg terjadi pada dirinya dengan panjang lebar sesekali fladia merasah iba kepada sifa. Seketika fladia terpelongo saat mendengar kata 'pernikahan'.
"Kenapa ayahmu tidak langsung memberitahumu?"tanya fladia kepada sifa
"Aku juga gak tau, semenjak ayah pulang dari luar negeri ayah berubah dia tak lagi menyayangiku apa mungkin ayah dihasut oleh ibu tiriku?"jawab Sifa dan juga bertanya pada dirinya sendiri.
"Kamu jangan zuudson gitu fa"tegur fladia kepada sifa.
"Astagfirullah kenapa aku jadi kepikiran gitu ya?"kata Sifa dan menggelengkan kepalanya sembari menghilangkan fikiran-fikiran aneh yang ada dalam kepalanya.
Kringggg....kringgg.....kringgg
Bell pun sudah berbunyi menandakan bahwa jam pelajaran pertama akan segera dimulai."Sudah-sudah jangan difikirin pasti ada jalan keluarnya jangan lupa berdoa sama Allah supaya diberikan kemudahan"kata fladia sambil menenangkan Sifa.
Percakapan mereka pun berakhir saat dosen sudah mulai masuk ke kelasnya.
Jam pelajaran pertama pun sudah habis dan sekarang waktunya makan siang, Sifa dan fladia sudah memulai mkn siangnya di kantin.
"Fa aku mau nanya"kata fladia memecahkan keheningan.
"Hmmm"
"Jika saja yg dikatakan ayahmu itu benar apa kamu mau?"tanya fladia kepada sifa, Sifa merasa bingung atas pertanyaan sahabatnya itu.
"Maksudnya"jawab Sifa yg masih bingung atas pertanyaan sahabatnya.
"Tentang pernikahan mendadak itu"kata fladia sambil berbisik kepada sifa.
"Entahlah, jika itu keinginan ayahku aku pasti akan menurutinya"tentu saja jawaban Sifa membuat fladia tersentak dan melongo kearahnya.
"What"teriak fladia yg membuat seisi kantin menoleh kearahnya.
"Fla kamu ngapain teriak gitu liat tuh orang-orang pada liatin kita"keluh Sifa disaat semua mata tertuju kepadanya."Kamu yakin fa mau nikah sama orng yang kamu gak kenal"tanya fladia kepada sifa. Yg mengabaikan tatapan orang-orang disekitar nya.
"Iya"jawab Sifa dan langsung melanjutkan makannya yang sempat terhenti tadi.
*Siapakah pria yang akan menikah dengan Sifa?*
*Bikin penasaran aja*😂
KAMU SEDANG MEMBACA
ASYIFA STORY
Teen Fiction"Sifaaaaa......."teriak wanita di dalam kamarnya. "i...iya bu "jawab sifa dan berlari ke sumber suara "Lihat kenapa baju sy sampai kotor ha"bentak wanita paru baya itu,yg tak lain adalah ibu tirinya Sifa. Plakkk Satu tamparan keras mendarat di pipi...