Puan menangis di gelapnya malam
Menangisi hidupnya yang malang
Ia membuka lembar kertas keajaiban
Menulis hal mustahil dengan penuh harapanTuan mengemudikan kapal
Kemudian tersenyum lebar dengan kapal nya yang melaju pelan
Angin laut terlalu menenangkan
Sampai sampai Dia lupa sudah meninggalkan Puan di perapianPuan melangkah tak terarah
Langkahnya tak tau hendak kemana
Tujuannya buta oleh kegelapan malam
Matanya terpenjam, langkah membawanya ke tepi DanauTidak sampai hitungan tiga, Puan tenggelam
Tidak ada satupun makhluk yang peduli padanya
Bahkan Tuan yang sudah ia anggap sebagai rumah sekalipun!Puan memejamkan matanya
Membiarkan air menenggelamkannya
Sampai jumpa malam
Dan, sampai jumpa Tuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
lara kata
PoetrySelamat datang Puan ataupun Tuan. Mari membaca puisi. Kalian bisa berkomentar apapun disini sambil bercerita pun tak apa. Cirebon selasa 31 maret 2020