metamorfosis🍂

20 2 1
                                        

Kamu tau apa yang lebih sulit lagi dari menahan rindu? Yaitu membuat lo peka dengan semua kode kode yang gwe berikan, tapi nyatanya lo gak peka sama sekali.

-Al Zaidan Faeyza-

"Nih, gwe makan. Makanan lo! Biar kalo lo mencret gwe juga mencret"

"Okeh karna kali ini lo meyakinkan gwe, akan gwe makan" aila langsung menyantap dengan lahap .

Sekitar jam 6 sore zidan memutuskan aila untuk menyelesaikan tugas untuk dikerjakan dirumah. Sebenarnya zidan tau kalo aila pengen ketemu fey. Aila melihat dari jendela kantor air hujan itu membasahi dedaunan dengan cantik, yaa suasana seperti ini yang paling dia sukai. Saat hujan. Aila berjalan keluar menikmati rintik hujan seraya menunggu grab car datang. Aila menangkupkan tangannya keatas memejamkan mata menikmati semua keindahan alam yang disuguhkan. Saat aila menikmati dan bersyukur atas nikmat yang diberikan tuhan, hujan berhenti didekatnya Aila membuka mata masih menatap keatas ada sebuah payung berwarna putih melindungi aila.

Aila menatap kearah tangan si pemegang payung itu. Tangan yang tak asing lagi baginya. Aila menoleh, menatap wajah lelaki tersebut memandangnya beberapa menit.


"Bego! Kalo sakit gimana? Bsa jaga diri gak sih, kita masih banyak event yang belum terealisasi. Awas aja kalo lo sakit!" Cetus zaidan kemudian berlalu pergi memasuki mobil. "Buruan masuk kali ini gwe anter" wajah dinginnya, rambut basah zaidan membuat aila melayang membayangkan sesuatu yang mengalihkan dunia, imajinasi aila kini mulai terbang melewati pikirannya

Fey sudah menunggu aila dari jam 6 sore, dia menunggu didalam kamar. Jelas fey didalam karna dia tau sandinya. Sesekali fey melihat keluar jendela balkon kamar aila mencari sosok aila diluar sana. Sampai seketika ada mobil berhenti didepan kost aila, fey memperhatikan siapa orang yang akan keluar dari mobil mewah tersebut, dugaan fey benar aila sudah makin akrab dengan zaidan.

Aila berjalan menuju kamar kost menekan nomer pin kamarnya. Aila terkejut bukan kepalang melihat fey sudah datang.

"Astagaa feyy!! Gwe rinduuu" mengerucutkan bibir mungil itu

"Yaudah sono lo mandi. Nanti gwe pesen grab food aja yah, hehe laperrr" balas fey sembari memetik gitar ngasal

"Okkee, tunggu yah" berjalan manja menuju kamar mandi.

"Besok gwe ke kantor lo zaid" suara nyaring terdengar diujung penutup kalimat.

"Lo tau kan gwe udah 8 hari 8 malam tidur gak teratur makan juga gak bener, mata udah item item begadang trus, bolak balik keluar kota pula sama zaidan itu, selama di luar kota juga gwe harus memantau dan menerima perkembangan event di hotel. Astaagaaa itu tuh bener bener nguras tenaga banget fey! Heran gwe kenapa dia lebih tega dari sebelumnya. Salah apa sh gwe diwaktu sma? Padahal gwe anak training tapi udah mirip staff aja kerjanya" Cerita aila panjang lebar seluas gurun sahara.

"Mungkin, dia ingin lo tuh cepet pinter aja kali. Lah lo jga training dihotel itu kan dibayar" ucap fey menetralkan suasana sambil makan seblak dan pentol pesananya.

"Dibayar 500rbu, dapet apa? Ongkos doang itu mah." Tengkurab menahan dagu dengan salah satu tangan.

Pagi ini aila sudah berada di depan pintu kantor. Terdengar suara samar didalam ruangan. Rasa penasaran aila pun tumbuh, sedikit takut namun ingin tahu. Aila mengintip seperti biasa dari celah pintu. Terkejutnya aila ketika melihat kejadian tersebut. Aila kemudian berlari mencari udara segar dirooftop hotel menengkan hati dan pikirannya.

"Aah.. bang jangan disitu. Geser sedikit, nah itu. Aahh enak trus bang agak cepetan eehh-" ucap wanita itu

"Dasar cabul! Otak mesum! Muka rubah! Benci gwe" Batin aila kecewa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 17, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CleomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang