"Astagfirullah!"
Pak Siwon tampak menempelkan telapak tangannya di depan dada, matanya melotot kaget. Begitu pun dengan Jisoo yang hampir saja terjengkang saat tiba-tiba pak Siwon nyebut sambil melotot ke dia. Sumpah Jisoo jadi ikutan kaget karena muka Pak Siwon seram sekali.
"Jisoo, kamu ngapain di situ!?"
Telunjuk Pak Siwon mengarah pada Jisoo yang masih tetap di posisinya; berdiri di pinggir pintu masuk perpustakaan. Ketambahan memegang knop pintu agar tidak benar-benar terjengkang.
Jisoo langsung meneguk ludah paksa. Ia cepat-cepat merapikan seragamnya yang berantakan. Lalu mengeluarkan cengiran tidak berdosanya ke arah guru matematikanya itu.
"Eh, Pak Siwon? Lagi ngadem ya, Pak?"
"Ngadem? Maksud kamu?" Pak Siwon mengernyitkan dahi, bingung. Jisoo cengengesan saja melihatnya, lantas melirik sekilas ke arah belakang.
"Itu lho, Pak. Ngeliatin Bu Tiffany kan bisa buat mata jadi adem," goda Jisoo dengan senyuman konyolnya. Dan langsung diberi pelototan tajam oleh pak Siwon. Sayangnya, kali ini Jisoo tidak ngeri lagi.
Ternyata menggoda guru killer asik juga, ya. Secara kan sudah banyak yang mencomblangi Pak Siwon sama Bu Tiffany, apalagi kedua gurunya itu diketahui masih melajang meski sudah kepala tiga. Jadi kan cocok gitu kalau dijodohkan. Cuma mereka berduanya saja pakai jaga image segala.
Suka menolak comblangan para murid, padahal sering ketangkap basah ketemuan. Seperti Jisoo sekarang ini, melihat Pak Siwon baru saja keluar dari perpustakaan yang ada Bu Tiffany di dalamnya.
"Nggak sopan kamu, ya!"
Jisoo tertawa kecil. Kedua tangannya terangkat dengan ekspresi seolah-olah sedang ketakutan.
"Salim dulu Pak, maaf kalau ada salah."
Pak Siwon mau marah, namun tidak jadi karena akhirnya membalas salaman anak didiknya tersebut. Jisoo membalas uluran tangan Pak Siwon dan menempelkan punggung tangan gurunya itu di kening dan ujung hidungnya. Jisoo kembali nyengir setelahnya. Setegas-tegasnya Pak Siwon, gurunya itu sebenarnya orang yang mudah memaafkan. Asalkan kelakuannya tidak kelewatan saja.
"Ngapain kamu mendelik di depan pintu perpus? Saya kira setan!" tutur Pak Siwon setelahnya.
Jisoo jadi mengerucurkan bibir. Pantas saja tadi Pak Siwon terlihat sangat kaget. Ya memang salah Jisoo juga, sih. Karena berdiri membeku di depan perpustakaan sambil menempelkan kepalanya di daun pintu. Mana ia tidak sadar lagi, kalau sebenarnya matanya tadi terus-terusan melotot sampai tidak berkedip sangking seriusnya mengamati seseorang.
Tidak salah kalau Pak Siwon menyangkanya setan. Ralat, harus ditambahkan dengan julukan 'setan cantik' kalau Jisoo yang dimaksud.
"Ini juga baru mau masuk perpustakaan, Pak," jawab Jisoo. Namun baru selangkah ingin masuk, Pak Siwon kembali bersuara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Crush | Eunwoo • Jisoo | ✓
Fanfiction"Woo, bibir kamu dalemmya dikasih kawat, ya?" "Hm?" "Tuh 'kan, buka mulut aja rasanya kayak nahan beban hidup." _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ Kim Jisoo itu suka sama seni yang notabene cuma ada di SMK, sialnya malah masuk...