Taehyun memijit pangkal hidungnya pelan, berusaha menyingkirkan rasa pusing yang tiba-tiba saja menerpa kepalanya. "Bisakah kalian diam." Ucap Taehyun terdengar pelan dan lelah. Tubuhnya yang kurus berbaring terlentang diatas tempat tidurnya yang tiba-tiba saja terasa jauh lebih nyaman dari pada biasanya.
Seperti tak mendengar perintah dari Taehyun, keempat hybrid itu terus berlari, mengejar satu sama lain, membuat Taehyun mengerang kesal. Baru saja dia selesai membersihkan seluruh ruangan di apartemennya dari kekacauan yang dihasilkan oleh para hybrid itu, dan sekarang keadaan apartemennya justru seperti tak mengalami perubahan sama sekali, kondisinya sama seperti sebelum dia membersihkannya tadi.
"Hah, apa kalian tidak lelah seharian terus berlari seperti itu?" Lagi-lagi Taehyun terabaikan, tak ada satupun dari mereka yang menjawab, mereka asyik pada kegiatan masing-masing. Sungguh mengesalkan.
"Lebih baik aku makan saja." Gumam Taehyun pelan, lelah terus menerus diabaikan, tapi ajaibnya setelah Taehyun mengatakan kata 'makan' keempat hybrid itu berlari menghampiri Taehyun dan menerjangnya, membuat lelaki manis itu tersungkur kembali diatas tempat tidurnya dengan tubuh yang terhimpit dua hybrid.
"MAKAN! MAKAN! MAKAN!" teriak mereka berempat secara bersamaan membuat telinga Taehyun pengang dan berdengung. Poor Kang Taehyun.
"Yak! Menyingkirlah!" Taehyun terus mendorong dua hybrid yang masih menindih tubuh kurusnya itu. Mereka berat, sungguh! Bahkan ke-empat hybrid itu jauh lebih besar dari tubuh Taehyun.
"Tapi omega, kami lapar, mau makan." Cicit Soobin yang duduk di tak jauh dari tubuh Taehyun yang masih tertidur.
Taehyun menyipitkan matanya menatap Soobin heran. Entah sejak kapan, telinga hybrid mereka mencuat keluar, telinga kucing berserta ekor yang kini ikut terlihat menyembul di balik bajunya.
"Kau berubah jadi kucing?!" Taehyun terlonjak dari posisi tidurnya, sekarang dia mulai merasa takut. Setaunya tadi pagi sampai siang ini mereka sudah berubah seperti manusia sepenuhnya tanpa telinga kucing ataupun ekor. Dia membawa empat ekor hybrid bukan empat ekor siluman kan?
"Soobin-ie lapar, kami semua lapar. Jadi telinga dan ekor kami kembali bermunculan." Jelas Huening Kai—hybrid bertelinga kucing lainnya. Tangannya bergerak menggaruk telinganya, gerakkannya seperti kucing, menggaruk dengan punggung tangannya.
Taehyun mengangguk-anggukkan kepalanya tanda dia mengerti. "Baiklah, aku akan buatkan makanan untuk kalian."
"Yey!" Teriak mereka serempak, nyaris membuat Taehyun tuli seketika. "Tapi tidak jika kalian memelukku, aku tidak akan membuatkan kalian makanan." Ancam Taehyun saat melihat Beomgyu yang bersiap menerjang Taehyun kembali.
"Ughh, ok." Beomgyu melangkah mundur, mengurungkan niatnya, membuat tangannya tergantung di udara begitu saja.
"Biasanya kalian makan apa? Eummm sereal untuk kucing?" Sungguh Taehyun tak memiliki pengetahuan ataupun pengalaman apapun tentang hybrid. Dia bahkan tak tahu makanan apa yang harus dia berikan pada keempat hybrid ini. Tidak mungkin kan dia memberikan makanan yang sama seperti manusia, benar kan? Mereka hybrid berbeda dengan manusia kan?
"Huekkk, omega, meski kami itu hybrid, tapi kami tahu mana makanan yang enak mana tidak." Yeonjun menunjukkan wajah mualnya saat Taehyun mengatakan sereal untuk kucing. Heol, dia hybrid, ingat bukan kucing sungguhan.
"Jadi apa dong?" Taehyun berdecak kesal, tak tahu makanan apa yang harus dia masak saat ini.
"Nasi goreng." Cicit Soobin pelan membuat Taehyun menatapnya menyipit, heran.
"Nasi goreng? Memang kalian memakan makanan seperti manusia?" Taehyun memiringkan kepalanya, menatap sangsi pada Soobin yang menyarankan makanan jelas untuk manusia.
"Tentu saja! Memang omega pikir kita memakan apa?" Huening Kai menatap Taehyun dengan mata memicing, menebak-nebak entah apa yang dipikirkan sang 'omega'.
"Entah, aku bahkan tidak tahu." Jujur Taehyun tak tahu apa-apa kan.
"Baiklah, akan aku buatkan makanan apapun yang ada didapur." Putus Taehyun final.
.
.Taehyun ternganga melihat semua makanan yang dia masak lima menit yang lalu kini sudah berpindah tempat, masuk kedalam perut keempat hybrid—rakus!—kelaparan.
"Ka—kalian menghabiskannya? Semua?" Taehyun masih memandang takjub kearah piring-piring yang kini sudah kosong tak bersisa.
"Ya, mau bagaimana lagi, kami lapar, sudah lima jam kami tidak makan."
Taehyun melotot horor kearah Yeonjun. "Jika kau mengatakan lima hari aku percaya pada ucapanmu."
"Omega, aku masih lapar." Beomgyu menatap piring kosong di hadapannya, jari telunjuknya menyentuh bagian bumbu makanan yang tersisa di sana lalu menjilatnya, membuat Taehyun mengernyitkan keningnya. Sungguh perut mereka terbuat dari apa?
"Aku juga lapar, kalian tidak menyisakan apapun untukku. Tapi... Uang bulananku sudah habis." Taehyun termenung menatap piring kosong miliknya. Bahkan piring itu masih bersih, sampai-sampai dia bisa berkaca disana.
"Pakai ini saja." Dengan kepercayaan diri yang tinggi, Yeonjun mengeluarkan sebuah dompet berwarna hitam dari balik bajunya.
"Eh? Dompet siapa ini?!" Taehyun menerima dompet berwarna hitam yang terlihat mahal itu lalu memeriksanya. Untuk beberapa saat Taehyun menahan napasnya. "Uangnya banyak sekali!"
Mata Taehyun menatap Yeonjun tajam. Dari mana dia mendapatkan dompet itu?!
'Kim Namjoon?' Taehyun membaca tanda pengenal yang terdapat didalam dompet itu.
"Yeonjun dari mana kau mendapatkan dompet ini?!" Taehyun menatap Yeonjun dengan tatapan mengintimidasi, membuat Yeonjun merengut dan menundukkan sedikit kepalanya.
"Aku mengambilnya dari dalam tas orang dilift kemarin malam." Jawab Yeonjun dengan nada acuh, dia berpikir jika itu bukan sesuatu yang salah.
Taehyun membolakan matanya. Jangan-jangan Yeonjun mengambil dompet pria tampan yang berpapasan dengannya dilift kemarin?!
Cobaan apa lagi ini!!!
Sungguh, Taehyun lelah..
.
.
TBCSemoga suka~
Komen dong...
Mau aku fokus ke pair mana dulu?
Beomtae? Yeontae? Bintae? Kaihyun?Ps. Ras kucing untuk Soobin dan Hyuka udah aku ubah ya :"
KAMU SEDANG MEMBACA
Paw And Pat [TXT]
Fanfiction[Taehyun dan empat peliharaannya.] Ketika Taehyun memutuskan membawa dua anak kucing dan dua anak anjing yang terlantar di depan tempatnya berkerja, dia tidak pernah berpikir jika makhluk-makhluk kecil lucu itu akan berubah menjadi empat pria dewasa...