Start From Here💫

13 4 1
                                    

Waaw ibu, aku sudah smp ya. Tiba tiba gede aja ih, ko ga kerasa ya" ucap bilene sembari meliat dirinya yg memakai seragam smp di depan cermin

"Iya anak ibu udah besar, jadi harus tambah pinter jgn tambah nakal" balas ibunya

"Ayo cepet jangan lama lama dong dandannya, ntar kamu lambat loh bilene"

"Iya ayah sabaarr bentar lagii"

• IN SCHOOL •

Bilene diantar ayahnya pagi pagi karna itu hari pertama mos (masa orientasi sekolah). Ayahnya tidak ingin lambat karna ayahnya juga ingin pergi ke kantor.
Jam 7 tepat Bilene sudah berada di sekolah dan menuju ke lapangan dimana banyak sekali org berkumpul di sana
'Gila banyak amet org disini, mana gaada temen yaallah gusti. Ini kaya gembel lg bawa sapu segala, yaallah tolong hamba, ' ucap Bilene dalam hati

Bilene mencari cari teman yg dikenalnya lewat line dari grup mos semalam,yg diketahuinya 1 kelas dengannya. Tidak dilihatnya sekalipun nama Abigail yg tertera. Mampus. Batin Bilene.

"PARA ANAK KELAS 7. SEMUANYA MASUK KE KELAS MASING MASING, KELAS SUDAH DIBAGI. JADI DIHARAP MASUK KELAS SEKARANG JUGA!!" Suara yg menyambar telingaku itu berasal dr toa sekolah yg tepat berada di samping tinga kananku.
Kampret lah, udah gada temen bawa sapu beginian, trus ke kelas sndiri gitu? Yaallah plis jatohin temen dr langit dong 1, bilene menggerutu dalam hati.

Saat menuju ke kelas, dia meliat laki laki dengan perawakan yang ia kenal
"Rafi? Panjul?" Ucap bilene
"Panjul palalu ini Aldrich anjr" saut rafi
"Oh gatau! jd asal" balas bilene
"Gada temen kan luu, kasiaann" ucap Al
"Ikuutt yaa fii, alll:((. Kan kita sekelass"
"Iye sini buru"

• IN CLASS •

Bilene pun mencari bangku yang kosong. Dia pun memilih bangku di baris ke 2 dari depan. Setelah dia menduduki bangku tersebut, dia menoleh ke sekitar dan kebetulan ada anak perempuan juga yg melihatnya.
Yeh mampus awkard, ucap bilene dlm hati. Ia pun meliat name tag anak perempuan tersebut karna ingin mengetahui namanya.
"Lah Abigaiilll!!"
"Eh elu Bilene yaakk?!!"
"Iyaa gue Bilene"
"Eh sebangku yukk sini"
"Yee ada temeen" sorak Bilene

Guru pun masuk, beliau menjelaskan beberapa tentang sekolah ini diselingi canda candaan. Mulai dari bangunan sekolah, guru yg ada di sini, mata pelajaran, dll. Kami pun memilih ketua kelas, entah mengapa mereka memilih perempuan untuk jadi ketua kelas. Dan ketua kelas itu Arabelle. Bilene belum berkenalan tapi dilihat lihat dia kelihatannya tomboy, dan pendiam?mungkin.
Saat istirahat dimulai, Bilene pun mengajak Abigail untuk kenalan dengan teman yg duduk di belakang bangkunya.
"Eh lu dulu sana ngomong" ucap bilene
"Lu aja lu aja malu gue"
"Dih yaudah" bilene pasrah

"Eh lu sape" bilene menyapa
"Dezias, panggil aja zia" jawabnya
"Ooh. Jajan yuk zia" ucap bilene
Saat hendak menuju kantin, Bilene meliat teman sekelasnya yg nampaknya tidak mempunyai teman, Bilene pun mengajak Abigail dan Zia agar mengajaknya ke kantin sekaliam sembari berkenalan
"Eh nama lu sapa, ikut ke kantin yuk"
"Eh boleh boleh, namaku jiave hehe" jawabnya gugup

Setelah berkenalan cukup lama, mereka ber 4 bersahabat. Mereka sama sama gila dan konyol. Mereka sering main kerumah Bilene, mereka pun akrab dengan ibunya. Sampai sampai mereka tidak memanggil tante lagi melainkan memanggil "ibu"
Ibu Abilene dikenal sangat ramah, penuh kehangatan, sangat mudah di ajak ngobrol, suka memasakkan kami bermacam camilan, dan sangat lemah lembut. Ibu pun menganggap mereka seperti anak sendiri

○ Few month later ○

Kelas sudah membaur. Ke 4 orang bersahabat itu semakin nempel saja. Selalu melakukan hal konyol setiap harinya
Saat itu beberapa perempuan d kelas main ToD.
Dan giliran Zia, dia memilih dare.
"Lepas kaca mata Abraham" ucap Abigail
Heh dare macam apa itu, apa karna abraham orgnya lumayan? Ucap bilene dalam hati
Zia pun malu malu dan akhirnya melakukannya, Abraham pun tampak bingung. Dia hanya senyum tipis, dan yg kulihat.... seperti...smirk?.  'Oh sht damn, he's so..... ' ucap bilene terpaku dalam hati.
Keesokan harinya pun mereka main ToD lagi
Dih ini lagi gerutu bilene, tapi dia tetap mengikutinya (hwhw amp00n)
Dan ya? Zia mendapat dare mencubit pipi Abraham?. Oow really look's crazy, bilene menggerutu terus. Dia hanya melihat datar. Entah berapa kali dare yg berhubungan dengan Abhraham, aku bosan. Lagi pula....abraham itu.. emm gatau deh, pendiem banget. Mana gamau senyum. Dih. Ngeselin bat mukanya. Pikir Bilene
Bel masuk pun berbunyi, Bilene langsung duduk ke tempatnya dan mengikuti pelajaran seperi biasanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

COOL(d)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang