Song : O Saki Saki - Batla House Soundtrack (dengerin lagunya gaes biar dapet feel-nya)
-------------------------------------
Author's POV
Alunan musik khas timur tengah serta gemerlap cahaya lilin yang bertabrakan dengan pernak pernik berwarna emas menambah kesan indah ditempat ini saat malam hari tiba.
Meskipun tempat itu justru merupakan tempat khusus para pria maupun wanita mencari kesenangan dengan cara menari ataupun minum sampai mabuk.
Bau alkohol ada dimana-mana, seakan melingkupi di setiap sudut kelab malam ini.
Tapi jangan salah, meskipun begitu, tempat ini bisa dibilang tidak pernah sepi pelanggan. Justru semakin hari, semakin ramai.
Alasannya tak lain dan tak bukan hanyalah karena seorang penari.
Laila Safarah Oberay
Primadona yang mampu memikat hati siapapun yang melihatnya.
Manik birunya yang terang, bibir ranumnya yang penuh, surai Brunette yang indah... Dan jangan lupakan kelihaiannya dalam menggerakkan tubuh ketika diatas panggung.
Laila merupakan gadis cantik berdarah campuran Inggris-Mesir-India.
Ia memulai peruntungannya sebagai penari malam ketika berusia 18 tahun. Terhitung sudah 5 tahun sejak saat itu sampai sekarang.
Laila kecil hidup sebatang kara, tak ada sanak saudara yang mengurusnya. Hanya bibi Zahra yang rela merawatnya semenjak ia ditemukan didepan pintu rumah wanita paruh baya tersebut.
"Laila! Laila! Laila! Laila!"
"Ayo lagi, Laila!"
"Ayo, Laila!"
Para penonton disana, baik pria maupun wanita, yang tua juga yang muda saling menyahuti nama Laila. Meminta agar gadis itu mau mengulangi tarian nya lagi.
Laila hanya menyeringai kecil, lalu memutuskan untuk mengakhiri pertunjukan tarinya diatas panggung.
Ia dikawal empat orang pria bertubuh besar yang sudah pasti sudah disiapkan untuk menjaga keamanan gadis itu.
Pemilik kelab yang mengusulkan. Karena bagaimanapun, keselamatan para penari nya merupakan hal yang patut di nomorsatukan.
Terutama Laila. Si Bintang panggung.
"Kemana saja kau kemarin? Kenapa kau tidak pulang kerumah? Aku mencarimu seharian."
Laila memutar bola matanya malas. Baru saja ia kembali dari panggung, sahabat dekatnya yang juga seorang Penari langsung saja menjejali dirinya dengan banyak pertanyaan.
"Jawab aku, Laila. Kau tahu, kemarin bibi Zahra sangat khawatir karena kau tidak pulang. Dan kau juga tidak pergi bekerja," ujar gadis itu lagi.
Laila menghembuskan napasnya dengan kasar. Dia benar-benar lelah beberapa hari ini.
Baik pikiran maupun tubuhnya.
"Nur, aku sedang sangat lelah. Kau bertanya-nya nanti saja ya." balas Laila, ia tengah sibuk membersihkan sisa-sisa riasan diwajahnya. Setelahnya, ia juga mengganti pakaian khusus menarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LAST OF US • Harry Styles & Barbara Palvin
Random[On Going] © Copyright by Staywithstyles , May 2020. (WARNING!! MATURE CONTENT 18+) "Only The Strongest Will Survive." Written - Cover - Ideas By : Staywithstyles