(2)

12.2K 91 1
                                        

Semenjak malam itu, aku berubah menjadi laki-laki yang pemalu. Keberanian dan keangkuhanku berkurang sedikit demi sedikit. Apalagi ketika berpapasan dengan Wanda, Laura dan Eva. Rasanya seluruh nyaliku menciut dan ingin segera berlutut di kaki mereka.

Pagi tepat setelah malam mimpi basah, aku selalu menghindar dari mereka bertiga.

Aku merasa kejadian semalam adalah kejadian nyata yang sangat memalukan. Entah mereka bertiga bermimpi tentang hal yang sama atau hanya aku sendiri yang bermimpi, yang jelas aku tidak mau ambil resiko untuk mengobrol dengannya.

"Lu kenapa sih jal? Aneh banget !" Tanya vina mengaggetkanku.

"Hah? Eh gapapa kok." Jawabku tersenyum.

Vina adalah sepupu sekaligus teman sekelasku. Salah satu orang yang aku percaya untuk bercerita tentang masalah-masalah yang aku hadapi.

"Hmm, Vin lu hmm anu."

"Kenapa si? Lu putus lagi sama Tisha?"

Aku menggeleng.

"Terus?"

"Gue mao nanya deh sama lu." Ucapku dengan mimik muka gelisah.

"Yaelah tinggal nanya doang ribet amat." Jawabnya nyeleneh.

"Hmm iya, hmm, lu pernah mimpi basah ga vin?" Tanyaku malu-malu.

"Hahahahaha"

Tawanya meledak keras hingga terdengar ke seantreo kelas.

Aku segera menutup mulutnya dengan tanganku. "Eh jangan berisik begoo !"

Wanita itu masih terpingkal-pingkal mendengar pertanyaanku.

"Lu baru mimpi basah?" Tanyanya dengan mimik muka meledek.

Dia melanjutkan, "Setau gue yaa ! Cowo jaman sekarang tuh udah mimpi basah dan keluar mani sejak SMP. Sebagian lagi mungkin udah engga perjaka. Kok lu ginihari baru nanyain mimpi basah sih. Aneh."

"Pelan-pelan ngomongnya !" Ucapku dengan mata melotot.

"Lu kan tau gue ga suka nonton bokep. Gue juga pacaran ya gitu-gitu aja. Ga pernah cium-cium apalagi sampe ML ! Gue awam banget soal beginian."

"Jadi lu beneran baru pernah keluar mani?" Tanyanya memastikan.

Aku mengangguk.

"Mimpi apa? Nikita Mirzani? Maria Ozawa? Atau tante sebelah rumah lu yang bohay itu?"

Aku menggeleng.

"Terus?"

Aku balik bertanya, "Emang biasanya cowo mimpi ngapain?"

"Anjir ! Lu itu bego atau polos sih ? Ya mereka ngimpi ngentotlah !" Jawabnya dengan mengeraskan kata-kata ngentot.

Spontan aku menutup mulut sepupu sialan ini, "Pelan-pelan !!"

"Oke terus lu mau cerita apa?" Goda Vina.

"Tapi lu janji yaa ga akan cerita ini ke siapa pun. Inget siapa pun !!"

Dia mengacungkan jempolnya ke arahku, "Oke Bos !"

Aku menundukkan kepala, "Mimpi gue aneh banget Vin. Semalem gue mimpi ada di kelas ini dalam kondisi ga berdaya. Seluruh kekuatan gue ilang. Gue gabisa bergerak. Di mimpi itu gue engga sendiri. Ada tiga orang perempuan yang ngelecehin gue. Dari mulai nyuruh gue cium kaki mereka, sumpel mulut gue pake kaoskaki sampe gue diloco pake kaki mereka."

"Hah?" Mimik muka Vina terlihat serius mendengarkan.

"Aneh kan. Gue malu banget."

"Tapi lu sange?" Tanyanya memastikan.

Bertekuk lutut (Femdom 21+) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang