--jangan lupa vote & komentar nya--
[ Selamat Membaca]Dihari Minggu yang menyenangkan ini seharusnya Elja bersantai di atas kasur nya dengan memanjakan dirinya.
Namun hal itu sirna ketika Dea datang dan menghancurkan semua rencana Elja.
"Dea mau kemana si?!" Rengek Elja yang terus mengekori Dea di area Mall yang luas ini.
"Ih bawel amat si Ja!" Balas Dea dengan langkah yang terburu-buru sambil menarik lengan Elja agar tidak tertinggal olehnya.
"Iya gue cape ih, dari tadi muter-muter mau kemana si!" Namun tidak ada balasan dari Dea gadis itu terus berjalan tanpa menghiraukan pertanyaan Elja.
Setelah perjalanan yang cukup panjang dan sedikit melelahkan Elja di suguhkan dengan kerumunan banyak orang yang membuatnya sedikit risih. Elja tidak suka dengan keramaian.
Tapi kenapa Dea membawa nya ketempat seperti ini?
Terpampang spanduk besar dengan tulisan 'Festifal Korea' okelah ini berkaitan dengan Korea pikir Elja tapi untuk apa.
"Ja gue yakin lo belum pernah liat acara beginian kan?, Idup lo tuh cuma diem di kasur doang jadi harus tau sekali-kali dunia luar." Omelnya panjang lebar sambil mencari tempat untuk mereka duduki.
"Lo mau liat apa si?" Lagi Dea merasa aneh apa Elja tidak tahu acara Cover Dance?.
"Liat grup favorit gue lah!" Elja hanya melihat Dea dengan tatapan aneh kemudian mulai fokus dengan acaranya.
Elja melihat Dea masih sibuk dengan ponsel nya entah apa yang sedang ia lakukan.
Namun pandangan Elja berhenti tepat dimana ketika seseorang yang ia kenali tampak begitu berbeda.
"Lho bukannya itu Hanafi?, Ngapain dia kok bisa ada disini?" Elja terus bertanya namun karena keadaannya terlalu ramai Dea tidak mendengar nya.
"Kenapa Ja?, Lo ngomong apa tadi gue gak denger." Elja menunjuk seseorang dengan kostum yang sedikit cerah berwarna pastel itu.
"Itu Hanafi!" Spontan Dea terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Elja.
Bagaimana bisa?, Hanafi itu anti banget sama hal-hal yang berbau Korea.
"Ngarang!, Hanafi kan antis K-Pop!" Elja kembali terkejut, terus kalo antis ngapain jadi anak dance cover anjir.
"De, jagain tas gue dulu deh. Gue mau ke toilet bentar." Itu hanya sebuah alibi sebenarnya Elja ingin meyakinkan sesuatu.
Dengan berjalan tergesa-gesa Elja berusaha mencari seseorang, hingga ia mendapati tengah berfoto dengan gadis-gadis yang sedang mengantri.
"Wahhh liat deh, hebat juga dia, udah berasa jadi idol aja." Omel Elja tanpa sadar sambil melihat kearah Hanafi.
Ketika keadaan sedikit lenggang, Elja memberanikan diri untuk memanggil Hanafi.
"Hanafi!" Panggil Elja yang sedikit tidak yakin.
Mendengar namanya di panggil Hanafi melihat kearah dimana ia menemukan seorang gadis yang ia kenali.
Menyadari itu Hanafi bergegas untuk pergi, namun berhasil ditahan oleh Elja.
"Kenapa lari?" Tanya Elja dengan santai karena ia tidak tahu situasinya, dan masih memegang tangan Hanafi.
"G-gu.. gue.."
Hanafi sedikit tergagap, memikirkan alasan apa untuk mengelabui gadis ini."Gue tau rumor lo yang anti Korea itu, tapi kenapa lo cover GOT7?"
Sial ini hari yang sial bagi Hanafi, selama ini belum ada yang tahu identitas nya diluar sekolah. Namun kali ini tertangkap basah.
Elja masih memberi tatapan menuntut agar Hanafi segera menjawab nya.
"Gue bisa jelasin!" Elja masih setia mendengarkan penjelasan Hanafi. "Tapi gak disini ayo cari tempat buat duduk dulu." Sambung Hanafi yang menarik lengan Elja ke area Food Court.
Mereka duduk dengan sedikit kecanggungan.
"Jadi ini gak seburuk yang lo kira." Kata Hanafi membuka obrolan.
"Lalu?" Sedangkan disisi lain Elja masih menuntut jawaban.
"Gue bukan antis K-Pop, sebenernya gu-"
"Fanboy?" Potong Elja yang membuat Hanafi sedikit terkejut.
"Oke lo anggep aja begitu, tapi alasan gue nutupin identitas gue di luar sekolah ya ini lo tau lah." Elja masih memproses ucapakan Hanafi apa maksudnya.
"Lo malu kalo lo suka Korea?" Tanya Elja langsung dan di berikan anggukan cepat oleh Hanafi.
"Kenapa malu?"
"Lo tau kan mayoritas anak laki di kelas?, Haters kpop." Jelas Hanafi yang membuat Elja paham kenapa dirinya berusaha menutupi identitasnya diluar sekolah.
"Gue paham, lo cuma gak mau ribut sama temen-temen lo. Jadi lo berusaha buat nutupin ini?." Hanafi kembali mengangguk.
"Gue ada permintaan sama lo"
"Apa?"
"Tolong bantu gue buat nutupin identitas gue di sekolah." Pinta Hanafi kepada Elja dengan santai nya Elja membalas dengan jawaban.
"Gue gak janji" yang membuat Hanafi sedikit terkejut. "Maksudnya lu tau kan mulut gue gacor banget kaya apa jadi gue takut keceplosan padahal udah janji sama lu, sama aja gue ngelanggar janji dong?." Lanjut Elja namun mendapat helaan nafas panjang Hanafi.
"Yaudah terserah lo!" Kata Hanafi kemudian bangkit dari duduknya. "Lagian anak kelas juga gak bakal percaya sama lo!" Sambung nya sebelum meninggal Elja.
"Wahhh gila aja, udah belagu aja ya dia!!" Omel Elja sambil menatap Hanafi yang dihadang dengan jajaran fans nya.
Elja baru tersadar bergegas kembali ketempat semula, ia khawatir jika Dea mengkhawatirkan nya.
Setelah berlarian kecil karena khawatir kepada temannya, justru malah terlihat aneh.
Benar kata pepatah ekspektasi tak sesuai realita.
Gadis bernama Dea itu masih duduk disana berteriak sesekali.
Bahkan dia tidak mencari ku karena terlalu lama pergi ke toilet. Teman macam apa si dia sebenarnya.
Elja kembali melangkah ke arah tempat duduk nya, Dea yang menyadari hal itu tu pin sedikit terkejut namun kembali bersorak lagi.
Elja hanya menggeleng kan kepalanya saja melihat tingkah temannya yang begitu antusias.
"Dea lo gak mau nanya?" Bisik Elja agar suara terdengar jelas di keramaian.
Dea hanya menatap Elja dengan tatapan kosong. "Emang mau nanya apa?" Balasnya dengan santai yang membuat Elja sedikit kecewa dan dibalas dengan decakan dari Elja.
-- TBC --
KAMU SEDANG MEMBACA
SIKLUS : HWANG HYUNJIN
FanfictionElja adalah gadis penggila boyband, setiap harinya didedikasikan untuk para idola nya. Kemudian ada dimana ia terdesak untuk menemani Dea temannya untuk datang ke acara Festival Korea, dia bertemu seseorang dengan dua kepribadian yang bisa dibilang...