Judul: Sang Penjaga
Author: Agatha_S
Genre: Semi-Trhiller
Ide Cerita: Agatha S.✴ ✴ ✴
"Bye, Ca!"
Aku melangkah sembari tersenyum. Seperti biasa, seharian dengan sahabatku itu selalu membuat beban hidupku hilang seketika.
Setelah punggungnya semakin menjauh, aku beranjak memasuki kontrakan. Kurogoh tas mini yang kini tergantung indah di pundakku, menngambil anak kunci lantas bersiap memasukkannya pada lubang yang ada. Namun, aku sedikit terkejut. Pintu bercat coklat itu sudah terbuka.
Buru-buru kulangkahkan kaki sembari netra menatap seisi rumah. Tak ada apa pun yang mencurigakan di ruang tamu, aku beranjak ke kamar. Aku berjalan di setiap sudut, sesekali menunduk pada kolong meja dan ranjang. Nihil, tak ada apa pun.
Mungkin sebelum pergi tadi, aku lupa menguncinya, pikirku. Kuletakkan tas mini bernuansa abu-abu itu pada kasur dan menjatuhkan diri pada pulau kapuk itu. Hari yang menyenangkan sekaligus melelahkan untukku.
"Aaaa!!" Aku menjerit, terkejut mendengar hentakkan pintu yang ditutup dengan sangat keras. Tubuhku refleks terduduk, meringkuk kaget.
Rasa was-was mulai menghantui, mungkin kecurigaanku di awal memang benar; di sini ada pencuri. Aku tak bergerak sedikit pun, netra terus menatap pada pintu. Menunggu hal apa yang akan terjadi selanjutnya, namun beberapa menit tak ada apa-apa. Hening.
"Si-siapa di sana?" ujarku ketakutan. Berani sekali pencuri itu beraksi di sore hari begini.
Tak ada jawaban, namun pintu bertuliskan "Agatha F" itu membuka, pelan sekali. Aku semakin meringkuk ketakutan, mataku menyipit--tak ingin melihat tapi penasaranku juga menggunung.
Benda itu perlahan membuka semakin lebar, bisa kulihat ada sesuatu yang berdiri dibaliknya lama kelamaan sesuatu itu semakin jelas. Mataku membulat, di sana berdiri seorang gadis kecil. Mata bulatnya menatapku tajam, pakaian sejenis gardigan bermotif bunga mawarnya sesekali tertiup angin. Ia semakin memangkas jarak antara kami, dan ikut naik bersamaku di atas ranjang, gadis kecil itu berhenti tepat di hadapanku.
"Kau si-siapa? Kenapa menatapku begitu?" tanyaku. Entah kenapa, tatapan itu membuatku sedikit merinding. Padahal, ia hanyalah bocah kecil yang mungkin cocok untuk kuangkat menjadi adik--seandainya dia baik.
"Kenapa kau seolah menutup telingamu? Aku sudah memberitahumu, jangan berteman dengannya lagi!" Hardik gadis kecil itu, mata bulatnya kini berganti merah terang.
"A-apa maksudmu? Kau siapa?" Aku menggeser tubuh, mencoba menjauh namun tembok menahan. Aku tak bisa ke mana-mana.
"Kau mau dengar sesuatu?" Aku terdiam, mulut gadis kecil berbau amis seperti darah. "Apa kau tak mau melihat teman licikmu itu? Dia sudah mati ... aku sudah membunuhnya ...."
"Si-siapa? Kenapa kau membunuhnya?"
"Moca ...," bisiknya. "Aku suka melihat wanita licik itu dalam bentuk potongan-potongan kecil. Apa kau mau melihatnya juga? Dia sedang menunggumu di dapur."
Cahaya lampu kontrakan ini menyinari setiap lorong yang kulalui. Bergegas aku menuju dapur, air mata sudah meluap sedari tadi. Sama sekali tak mempedulikan keberadaan si gadis kecil aneh.
"Huweekk ... huwekk ...."
Potongan tubuh yang dicincang asal, berserak begitu saja di meja dan lantai dapurku. Rasa mual kini menguasi diriku. Aku muntah tak tertahan, hingga semuanya perlahan buram.
"Seandainya kau mendengarkanku, temanmu itu tak akan se-mengenaskan ini, Sayang. Nenek sialan itu mencoba merayumu melalui wanita ini, karena aku takut dia menyakitimu terpaksa aku membunuhnya." Gadis kecil itu bergumam, wajahnya kembali cantik.
Jemarinya mengelus lembut pipi wanita yang sedang terbaring di antara potongan-potongan daging itu.
END
___________________________
Hy, Guys!
Jangan lupa tinggalkan jejak, vote dan komennya^^
Oh iya satu lagi,
Buat kalian yang punya banyak ide, tapi gak bisa nuangin dalam bentuk cerita. Boleh tuh, dm ke aku biar kujadiin cerpen dan di-up di sini^^Tenang aja, sebagai bentuk penghargaan, nama kalian akan saya cantumkan pada list Ide Cerita.
CMIIW
Ditunggu, DM-nya^^
KAMU SEDANG MEMBACA
AURORA BOREALIS (Kumpulan Cerpen)
RandomBERISI KUMPULAN CERITA PENDEK (CERPEN) All Genre, khususnya; Religi, Romance, Fantasy, Adventure, Mystery, Trhiller.