Bekerja dari Rumah

1.2K 191 12
                                    

Dengan keranjang penatu di tangan, aku terhenti tepat di seberang punggung suamiku yang kini tengah sibuk di meja kerja. Wajah menghadap laptop komputer dengan earphone di telinganya. Pakaiannya cukup rapi seperti tiap kali ia pergi ke kantor perusahaan seperti biasanya.

Padahal katanya bekerja dari rumah, tetapi akhir-akhir ini ia lebih sibuk dari biasanya. Setiap saat dan setiap waktu tak berhenti berurusan dengan laptop komputer itu. Aku merasa diabaikan.

Biasanya aku tak berani, tetapi kali ini kudekati dirinya hikmat pada pekerjaan.

"Jongin ssi ...." Aku menyapa, kepala menyusup di ceruk lehernya. Aku bertingkah manja.

"S—Soo ya!" Jelas saja ia terkejut. Sejak tadi ia bahkan tak menyadari jika aku berada di dekatnya.

Kuhinggapi sebuah kecupan hangat di bibirnya, melumat perlahan sebelum akhirnya menyerah dan melepas penyatuan bibir kami.

Aku mencebil manja dengan wajah memerah pada dirinya yang masih tergemap kaget. "Kau terlalu sibuk bekerja. Aku merasa diabaikan," ucapku manja.

"B—Baiklah, Sayang. Tapi maaf, aku sedang rapat bersama pejabat perusahaan." Suamiku berucap dengan senyum, tangannya dengan hangat mengacak suraiku.

Namun, jawaban suamiku yang sekelebat membuat mata bulatku mendelik. Dengan segera kepala menoleh pada layar laptop komputernya. Aku tersentak mundur.

Sudah ada beberapa pasang mata dari balik layar yang menonton kelakuan kami. Beberapa sengaja mendeham dan beberapa pula terkikik lucu. Dengan cepat wajahku menjadi merah dan dengan terburu-buru kaki melangkah menjauh.

Sungguh memalukan!

"M—Maaf, suamiku mengganggu." Suamiku berucap dengan senyum canggung pada rekan kerjanya.

"B—Bodoh! Jongin ssi Bodoh! Mengapa tidak bilang dari tadi jika sedang rapat?!" Aku pun mengoceh sembari melarikan diri bersama keranjang penatu.

🐻

KAISOO DRABBLESWhere stories live. Discover now