Surat Untukmu Wahai Calon Imamku

148 31 26
                                    

~Wahai engkau calon imamku yang tertulis di lauhul Mahfudz~

Aku bukan wanita sholehah, bukan wanita serba bisa, bukan pula wanita yang serba tahu. Namun saat Allah mempertemukaanku denganmu entah di tahun berapa, entah bagaimana caranya, dimana tempatnya, bagaimana kejadiannya. Dan alasan apa engkau jatuh hati memilihku menjadi pendampingmu.

Jangan kecewa padaku, ketika kau dapati aku belum sempurna. Aku masih bodoh dengan ilmu-Nya. Maka bimbing aku, jadilah guru dalam rumah tangga kita..

Jangan rubah aku, seperti yang kau mau. Cinta yang tulus, adalah cinta yang kau mau menerima kelebihan dan kekuranganku. Aku wanita biasa, yang jauh dari kata sempurna.

Jangan kau bandingkan aku dengan mereka yang memang sebelumnya kau kenal, jika ternyata mereka memang lebih baik dibanding aku. Karena aku bukanlah wanita terbaik di antara yang baik.

~Wahai calon imamku
aku harap aku diberi kesabaran agar dapat bertemu engkau dimasa depan dan diwaktu yang tepat. Aku sedang memperbaiki diriku agar aku dapat membentuk kepribadianmu.

Fatimah azzahra nama kecil yang berikan oleh abi dan umiku seperti biasa disaat ba'da ashar aku bergegas menuju madrasahku untuk mengajarkan anak anak mengaji, aku membangun sebuah madrasah kecil di samping rumahku disaat aku hendak pergi ke madrasah abi memanggilku.
"Fatimah...."
"Iyaa abii"
"Fatimah, abi ingin bicara sudah lama abi ingin menanyakan hal ini padamu"
"Nanti saja ya abi fatimah ke madrasah dulu anak anak sudah menunggu" jawab aku
"Asalamualaikum abi (mencium tanganya)
"Walaikumsalam" jawab abi

Disaat aku sudah pulang dari madrasah dan setelah aku menunaikan ibadah sholat magrib abi mengetuk kamarku dan memanggilku kembali.
Tok
Tok
Tok
"Fatimahh"
"Iya abii (membuka pintu kamar) , fatimah baru selesai sholat magrib"

"Sini fatimah, abi umi ingin bicara" jawab abi
"Abi sama umi mau bicara apa si sepertinya terlihat serius sekali hehe(tersenyum)"
Aku abi dan umi duduk diruang tamu
"Fatimah, apakah kamu belum mempunyai seseorang yang kamu kagumi?" Tanya umi
"Maksud umi?" Jawab aku
"Maksud pertanyaan umi apakah kamu tidak mempunyai seorang lelaki yang dekat denganmu?" Jawab abi
"Yaallah umii (tertawa kecil) fatimah tidak mempunyai seorang lelaki yg fatimah kagumi bahkan fatimah tidak pernah memikirkan hal itu" jawab aku
"Nah fatimahh karena kamu tidak pernah memikirkan hal itu sampai sekarang pantas saja kamu belum menikah(mengelus kepala fatimah), kamu sudah waktunya nak mau sampai kapan kamu tidak memikirkan hal itu? itu masa depanmu, abi dan umi sudah tua jika kami sudah diambil oleh sang pencipta bagaimana dengan kehidupan kamu? umi selalu khawatir denganmu fatimah kalau kamu sudah menikah umi akan tenang karna sudah ada yang menjagamu(memegang tangan fatimah)" jawab umi
"Dulu abi mau menjodohkanmu tetapi fatimah tidak mau, fatimah bilang akan mencarinya sendiri dan sampai sekarang?" Tanya abi
"Abiii.. Umi... Insya allah jodoh fatimah sudah ada namun fatimah belum bertemu denganya, fatimah tau diumur fatimah yang sekarang seharusnya fatimah sudah berkeluarga tapi fatimah yakin bahwa jodoh fatimah sudah dekat abi dan umi tenang saja(tersenyum)"

Adzan isya sudah berkumandang waktunya kami menjalankan sholat. Ba'da isya setelah makan aku terbiasa mambaca buku-buku dan pada saat malam itu aku tertidur dengan buku yg masih terbuka.

tidak terasa hari sudah pagi dan adzan shubuh sudah berkumandang aku bangun dari tempat tidurku. Dan membantu umi membuat kue siangnya aku mengantarkan kuekue tersebut ke warung warung dekat rumahku

Seperti biasa sore hari ba'da ashar aku menuju ke madrasah sesampainya disana ada seorang lelaki yang sedang memberikan nasi kotak kepada murid muridku yg berada di madrasah disaat aku menghampirinya lelaki tersebut pergi dengan menaiki mobilnya, lantas aku menanyakan kepada muridku yang bermana halwa
"Halwa, ini makanan dari siapa?"
"Dari om baik tadi bu, katanya nanti om itu duahari sekali kesini untuk membagikan nasi kotak ini kepada kami" jawab halwa
Saat itu aku menyuruh muridku untuk menyimpan nasi kotak tersebut dan mulai mengaji.
Sesampainya dirumah aku masuk ke kamarku dan mengambil kertas satu lembar aku menulis kisah lelaki tersebut dan kusimpan didalam kotak dekat mejaku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SURAT UNTUKMU WAHAI CALON IMAMKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang