Baik, tidak seperti semua buku atau novel yang telah kamu baca sebelumnya. Saya tidak akan memulai kisah ini dengan pengenalan diri saya melainkan memulainya dari pengenalan terhadap keluarga saya.
Karna saya berharap agar kamu bisa memahami sikap saya dalam mengambil keputusan dalam hidup saya.
Awal mula
Mari kita mulai dari latar belakang keluarga saya. Keluarga saya bukanlah seorang pribumi melainkan cina totok atau cina yang bisa dibilang mempunyai darah pribumi (pernah menikah dengan pribumi) namun tenggelam oleh sisa sisa penjajahan, jadi bisa dibilang saya memiliki darah indo-cina.
Memiliki keluarga cina tentu seperti yang bisa anda bayangkan, kami selalu sembayang kepada nenek moyang atau leluhur yang telah meninggal, berbahasa cina sehari hari dan merayakan imlek layaknya orang cina biasa.
Tetapi yang jarang kalian ketahui adalah larangan dari keluarga cina yang keras.
Sebuah larangan yang menurut saya itu semacam rasis karna menjadi pengekang bagi kehidupan seseorang.
Larangan tersebut adalah berteman, menjalin asmara sampai menikah dengan muslim, mungkin tidak asing lagi bagi kalian yang mendengarnya, karna sudah banyak film atau sumber yang menyebutkan hal ini.
Alasan keluarga melarangnya adalah karna tidak ingin ada kerusakan dalam keturunannya, yang membuat pengekangan yang berat dalam hal bergaul serta pemikiran rasis yang di derita oleh siapa saja yang terlahir dari keluarga cina.
Namun tak sedikit film, novel, atau buku yang membuatnya lebih dramatis seperti penjodohan terpaksa. Memanglah keluarga cina banyak melakukan perjodohan agar mendapatkan calon yang baik dan bisa dipercaya, namun saya rasa itu sudah terlalu kuno dan ditinggalkan.
Keluarga saya bukanlah keluarga yang memaksa anaknya berjodoh, namun mengekang anaknya dalam berjodoh.
Tapi menurut saya semua orang tua juga pasti akan melakukan hal itu, namun perlu ada batasan dalam mengekang seorang anak dalam benak pribadi saya juga.
Terlepas dari masalah itu, keluarga saya bukan berasal dari keluarga kaya raya, bukan juga terlalu miskin namun hidup secukupnya.
Nenek dan kakek dari ibu saya tidaklah tamat sekolah (dalam cerita ini saya akan memanggilnya oma dan opa agar tidak terlalu membingungkan), oleh karna itu hanya bisa berkebun dan berjualan seadanya dibantu oleh anak anaknya.
Sedangkan Nenek dan kakek dari ayah saya bisa dibilang cukup berada karna mempunyai sebuah toko yang ramai penjualannya.
Nenek dari ayah saya telah meninggal lama, sebelum saya sempat mengenalnya lebih dekat, yang membuat kakek saya menikah kembali.
Melihat dari kondisi ini saya ingin menjelaskan bahwa menyatukan keluarga oma dan opa dengan kakek dan nenek yang sangat berbeda ini memang sangat susah namun itu semua menyatu berkat ayah saya.
Jujur kau pasti mengira ayah saya adalah seorang yang hebat karna dapat menyatukan kedua keluarga yang sangat jauh berbeda itu.
Namun nyatanya tidak. dari cerita oma yang telah saya dengar, ayah mengancam untuk bunuh diri jika tidak menikah dengan ibu. Alasan itu yang membuat akhirnya mereka menikah.
Yang menjadi awal mula semuanya bermulai.....
KAMU SEDANG MEMBACA
TEMPO
Non-Fictionsaya bukan seorang penulis. namun cerita ini saya bagikan kepada kalian agar kelak dapat mengambil keputusan saat bertindak di masa depan. ini sebuah kisah keluarga yang terpecah belah karna berbagai masalah. bukan dengan sengaja menulis ini namun...