JIHYO JEON2-EPS 05

362 62 2
                                    

Jungkook tersenyum hingga menampilkan gigi kelincinya. Dia melihat kue lalu menatap eommanya. Senyum jungkook hilang digantikan dengan tatapan datar dan dingin

"kau bukan eomma" ucap jungkook

Mata eomma jungkook berbinar menahan tangis.

"kau arwah eomma! Berarti..." ucap jungkook menutup mulutnya dengan kedua tangannya

Arwah eomma jungkook mengangguk.

"eomma sudah meninggal, sebentar lagi akan ada seorang yang akan menghubungimu" ucap arwah eomma jungkook. Dia menitihkan air mata.

"eomma" jungkook menangis mengetahui kenyataan yang membuatnya lemah ini. Kenapa harus sekarang? Segala macam pikiran terlintas di pikiran jungkook.

"kau harus makan dengan lahap. Jangan membolos sekolah, kau harus menjadi mahasiswa yang baik. Jangan merepotkan orang disekitarmu. Antarlah eomma dengan senyuman, eomma menyayangimu uri kookie" ucap arwah eomma jungkook

Jungkook menitihkan air matanya. Dia tidak menyangka akan mengalami kejadian seperti ini. Dia tau semua orang akan merasakan ini, tapi dia belum siap. Dia bahkan belum membahagiakan eommanya.

"jungkook-ah nanti akan datang seorang wanita yang akan membawamu kerumahnya. Eomma tidak tau pasti kapan itu akan terjadi, tapi jika saat itu datang kau hanya harus ikut, mengerti?" ucap arwah eomma jungkook

Jungkook mengangguk dengan lelehan bening menghiasi pipinya.

"terima kasih telah merawatku eomma. Aku akan melakukan semua yang eomma katakan. Sekarang eomma harus bahagia, aku akan menyusulmu nanti" ucap jungkook.

Eomma jungkook tersenyum lalu menghilang. Awalnya jungkook sangat benci ketika mengetahui bahwa dia bisa melihat hantu. Tapi sekarang dia bersyukur karena bisa melepas kepergian eommanya dengan tenang.

🐰🐼

Jihyo tidak pernah keluar dari rumahnya, kecuali hal-hal mendesak. Dia selalu ingin pergi kesungai han tapi kejadian itu terus membuatnya enggan menginjakkan kaki kedunia luar. Dia bertekad tidak akan menyelamatkan orang kecelakaan. Karena dia takut mencampuri urusan malaikat maut.

Headphone milik jihyo berdering, tapi jihyo tidak mengabaikannya karena dia malas hanya untuk sekedar mengangkat kepala.

Headphone itu terus berbunyi sehingga dengan terpaksa jihyo harus mengangkat telpon itu. Ternyata yang menelpon sedari tadi adalah tzuyu, anak itu selalu saja menganggu jihyo.

"yak kenapa kau menelponku? Kau tau aku ini sedang tidur" ucap jihyo mengomel.

"eonni, bisakah kau menjemputku?, manajer kim tidak datang menjemputku hari ini" ucap tzuyu dengan nada manjanyaa

"tidak mau, berjalan kakilah jika ingin pulang" ucap jihyo

"eonni" rengek tzuyu di sebrang telpon

"kau biasanya memanggilku ajumma, dan kau sekarang memanggilku eonni karena ingin di jemput, betapa kasiannya hidupmu" ucap jihyo

"apa kau tega melihat keponakan cantikmu ini menunggu, terlebih lagi disini sedang hujan dan aku tidak membawa payung. Ini pasti karena eonni tidak merasa baik bukan" ucap tzuyu berusaha jiwa dan raga untuk membujuk jihyo agar menjemputnya "eonni cantik" ucap tzuyu lagi

"baiklah-baiklah" ucap jihyo terpaksa mengalah, bagaimanapun tzuyu tetaplah keponakannya, jadi dia akan menjadi ajumma yang baik.

🐼🐰

Jihyo kini berada didepan universitas tempat tzuyu belajar. Dia membuka pintu mobil dan mengeluarkan payung karena diluar sedang hujan.

Jihyo berjalan menelpon tzuyu namun anak itu tidak mengangkatnya. Terpaksalah jihyo harus masuk kedalam kampus sendirian. Ayolah, haruskah dia melakukan ini. Jihyo hanya memakai mantel hitam biasa dan sebuah dalaman hitam serta celana jeans, menurutnya itu adalah gaya yang sangat biasa. Untuk orang yang hidup di era joseon, jihyo sangatlah pemilih dalam soal style. Dia akan terus mengikuti perkembangan zaman. Jihyo memiliki kuda beserta lapangan untuk menunggangi kuda, dia membelinya saat abad keruntuhan joseon. Dia memiliki 15 mobil dengan merek berbeda-beda, dia tidak suka apabila orang lain menyentuh barangnya sekalipun itu tzuyu atau chaeyoung.

Jihyo berjalan di sekitaran kampus dengan sebelah tangan memegang payung. Dia sedari tadi merapalkan fakultas tempat tzuyu menunggu yaitu fakultas seni.

Ada banyak orang yang berjalan disekitar jihyo sampai matanya bertemu dengan seorang pemuda berhoodie sedang berjalan ditengah hujan tanpa payung. Keduanya mata mereka saling bertemu tapi tak ada yang saling mengenal padahal pemuda itu adalah jungkook. Memang tidak heran jika manusia biasa yang tidak bertemu selama bertahun-tahun tidak saling mengenal apabila berpapasan tapi ukuran seorang malaikat seperti jihyo apakah itu berlaku.

Jihyo hanya melalui jungkook. Lalu masuk kedalam gedung karena hujan semakin deras.

Jungkook berhenti sejenak seperti merasa tidak asing dengan wanita yang berpapasan dengannya tadi. Dia menoleh kebelakang dan tidak menemukan wanita itu lagi.

"apakah yang tadi itu hantu? Kenapa sekarang hantu-hantu begitu cantik?" ucap jungkook

"memangnya kau kira aku tidak tampan?" seokjin tiba-tiba muncul dan membuat jungkook kaget.

"kau membuatku terkejut seokjin. Lagi pula, Aku sedang tidak membahas lelaki tapi sedang membahas hantu wanita" ucap jungkook lalu melanjutkan jalannya.

Seokjin mengikuti jungkook "kenapa kau tidak pernah memakai payung? Kau punya dua payung dirumahmu tapi kau bahkan tak pernah memakainya" ucap seokjin

"siapa sangka ditengah musim panas akan hujan lebat seperti ini. Ini pasti ulah dewa" ucap jungkook sambil berjalan

"bukan, ini bukan ulah dewa. Tapi ulah malaikat yang kau temani berpapasan tadi" ucap seokjin yang membuat jungkook berhenti lagi

"malaikat? Kenapa kau tidak bilang. Seharusnya aku meminta uang padanya tadi" ucap jungkook

"kau tidak bertanya" ucap seokjin lalu menghilang meninggalkan jungkook yang sibuk menyesali diri.

🐰🐼

Jihyo dan tzuyu kini tiba dirumah dengan selamat. Saat sampai didepan rumah mereka menemukan seorang pria berbaju hitam sedang berdiri didepan pintunya dengan tas besar disamping kiri dan kanannya.

"permisi, anda siapa?" tanya tzuyu sopan, saat lelaki itu menoleh seakan disengat listrik tzuyu langsung jatuh cinta pada pandangan yang pertama pada pria itu.

Jihyo menatap lelaki itu dari ujung rambut sampai ujung kaki.

"siapa kau?" tanya jihyo dalam hati

"aku malaikat maut" jawab lelaki itu yang membuat jihyo membulatkan mata

"wah dia dapat mendengarku" ucap jihyo dalam hati lagi

"tentu, aku dapat mendengarmu" balas malaikat maut itu.

"anda perlu apa tuan?" tanya tzuyu lagi

"aku membaca didepan bahwa kalian menyewakan kamar, aku berniat untuk menyewa kamar selama beberapa bulan" ucap malaikat maut itu

"ani, tidak boleh" ucap jihyo tiba-tiba.

"apa maksud ajumma tidak?" tanya tzuyu sambil menyenggol tangan lengan jihyo

"maksudku kau tidak boleh menyewa disini karena poster didepan tidak berlaku lagi" ucap jihyo meluruskan.

"begitukah, baiklah" ucap malaikat maut lalu berniat pergi

"apa maksud eonni tidak berlaku, tenang saja tuan ini masih berlaku. Mari masuk akan kuantar anda kekamar anda" ucap tzuyu lalu mengedipkan sebelah matanya kearah malaikat maut itu. Tzuyu tidak tau saja bahwa yang dia sedang kedipi mata adalah orang yang berbahaya.








TBC

JIHYO JEON2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang