chapter 1

15 2 0
                                    

Pagi ini adalah hari pertama masuk sekolah setelah beberapa minggu libur. Tidak ada yang istimewa, hanya saja awal kelas dua SMP ini harus berpindah kelas dan bertemu teman baru lagi. Tentunya akan mulai beradaptasi dari awal. Iya, aku adalah siswi kelas dua SMP. Masih kecil ya, imut-imut gitu hehehe. Dan namaku adalah…..

“azzahra……sudah fajar nak” panggil ibu

Nah, itu namaku. Azzahra. Atau biasa dipanggil zahra.

“iya ibu, ini zahra mau mandi” jawabku

Sudah selesai aku mandi dan bersiap – siap. Setelah itu aku menuju meja makan untuk sarapan.

“hari ini belum ada kegiatan belajar mengajar kan dek?” tanya abangku

“sepertinya belum bang, ini kan baru pertama masuk. Lagian masih ada pembagian kelas pula”

“loh, kelasnya dibagi lagi ya dek?” tanya ayah

“iya yah”

“yaudah aku berangkat dulu ya ayah, ibu, abang” pamitku

Sesampainya di depan gerbang, sekolah sudah ramai. Ada pemandangan berbeda hari ini. Adek – adek yang masih lucu berlalu lalang di area sekolah dengan masih mengenakan seragam SD mereka yang membuat halaman sekolah terlihat berwarna – warni. Ada yang percaya diri bergabung dengan teman baru, ada juga yang masih belum beradaptasi sehingga masih diantar orang tua. Aku mengamatinya sambil berjalan mencari dimana teman – temanku.

“zahra….” Teriak milla temanku dari lorong mushola

Aku berjalan ke arah milla menyeberangi kerumunan siswa siswi baru yang berkumpul ditengah lapangan.

“ra, kamu kok baru dateng sih. Aku udah tungguin dari tadi tau. Yuk langsung aja kita lihat kertas pengumuman pembagian kelas.”

“emang udah dipasang ya mill kertasnya?”

“udah ra, ayo cepetan kita lihat siapa tau sekelas lagi kan kita” ucap milla sambil menarik tanganku

Kita berdua jalan dari satu kelas ke kelas lain mencari nama kita masing – masing.
Akhirnya di salah satu kelas milla menemukan namanya. Tapi disitu ngga  tertulis nama aku.

“ra, ini nama aku kan. Aku di kelas ini ra. Tapi kok ngga ada nama kamu? Kita ngga sekelas lagi dong ra”

“yaudah gapapa ngga sekelas, masih satu sekolah juga kan. Aku mau cari nama aku dulu. Daaaa milla…”

Udah enam kelas aku lewatin ngga ada juga nama aku. Sampe pegel ini mata baca tulisan segitu banyak. Tinggal dua kelas lagi nih, sampe ngga ada namaku pulang beneran deh ini.

“akhirnya ketemu juga alhamdulillah” ucapku bersyukur

Ku langkahkan kaki ke dalam kelas. Udah banyak orang sih, tapi wajah mereka banyak yang asing di mata ku. Ya walaupun udah setahun di sekolah ini kan ngga semuanya kenal. Sorot mataku menatap sekitar kebingungan mau duduk dimana. Tiba – tiba ada salah satu anak yang manggil aku untuk duduk di sebelahnya. Aku tau sih namanya tapi ngga pernah bicara berdua, cukup tau aja.

“kamu azzahra kan? Udah kenal aku belum?” tanya dia memulai pembicaraan

“iya panggil aja zahra. Kalau kamu tara kan?”

“alhamdulillah kalau sudah tau ra, sekarang kita sebangku ya?”

Aku tersenyum lebar mengartikan menerima ajakannya

Semua murid sudah ada di dalam kelas. Sebagian dari mereka memang banyak yang belum aku tau. Mungkin sedikit beradaptasi bisa jadi teman dekat.

“ra foto bareng yukk!” ajak tara sambil pegang hp

Aku pun berjalan ke arahnya dan teman – teman yang lainnya juga ikutan. Mereka saling memberi saran agar hasil foto bagus. Apa aku bilang, sedikit beradaptasi bisa jadi tambah akrab kan. Alhamdulillah jadi tambah teman.

Banyak teman ngga masalah kok kalau bisa malah cari teman yang sebanyak – banyaknya agar bisa saling sharing, saling mengingatkan. Akan tetapi, kita harus pandai memilah baik buruknya mereka, supaya ngga terjerumus dalam hal – hal negatif. Karena dengan siapa kita berteman akan ada efeknya sama kehidupan dan kebiasaan kita.

***

“ra minta nomor whatsApp kamu dong. Mau buat grup wa nih.” pinta valeri salah satu teman baru ku

Aku membuka hp dan mendikte nomor whatsApp ku pada valeri. Ia juga meminta nomor teman yang lainnya.

“Assalamualaikum anak – anak...” salam dari wali kelas ku yang memasuki ruangan

“waalaikumsalam bu” jawab semua murid serentak

“saya adalah wali kelas kalian mulai hari ini. Diawal pertemuan ini saya akan memberitahukan beberapa peraturan di kelas yang harus kalian taati. Jadi, mohon kerja sama kalian mulai sekarang. Hal ini demi kelancaran berlangsungnya pembelajaran. Dan mari kita mulai dari perkenalan satu per satu.”

Perkenalan pun dimulai. Satu per satu dari kami menyebutkan nama dan alamat. Dan ada beberapa anak yang baru aku lihat wajahnya hari ini. Padahal kan sudah setahun sekolah disini hehehe.

Setelah perkenalan selesai, wali kelas kami membacakan beberapa peraturan yang harus dijalani selama pembelajaran berlangsung. Kemudian beliau menentukan siapa saja yang mendapat jabatan kelas. Ia memilih rasya sebagai ketua kelas. Menurutku itu pilihan yang tepat karena rasya memang sudah dikenal sebagai siswa berprestasi sejak kelas satu SMP. Dia juga ketua OSIS. Kalau yang satu ini aku sudah kenal dari dulu.

“teng…teng…teng…teng…teng…teng…” bel berbunyi menandakan waktu pulang

Hari ini memang jadwal pulang lebih awal karena kegiatan belajar mengajar belum berlangsung. Aku merapikan tas dan langsung bergegas keluar ruangan, berjalan menuruni tangga.

“azzahraaaaaa…..” teriakan yang sudah terekam di telingaku

“apaan sih mill, jarak Cuma satu meter gini teriak kenceng banget”

“tungguin dong ra, pulang bareng aja aku mau cerita nih”

“cerita apaan nih? Kalau ngga penting males ah dengernya”

“bentar dulu ra, dengerin deh. Jadi gini ra…”

Tiba – tiba abang aku udah stay di depan gerbang buat jemput.

“ceritanya besok aja ya mill, udah dijemput nih. Daaaa milla caramela” ucapku sambil berlari menuju motor abangku

“yahhh zahra…” ucap milla sambil cemberut gitu hehehe

Sampai disini dulu ceritanya ya. Insyaallah akan ada lanjutannya. Maaf ceritanya masih biasa aja, karena baru belajar nulis. Dipersilahkan untuk memberi kritik dan saran yang mendukung. Oiya, jangan lupa vote ya biar tambah semangat nulis nih teman (:

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Seperti AwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang