Jade From Gusu

3K 237 33
                                    

“ Tuan Muda ”ujar seseorang didepan kamar ku ini

“ Masuk ” ujar ku pelan tanpa berhenti membenahi kemeja yang akan aku kenakan ini.

“ Tuan Muda silakan ”

Aku hanya diam melihat setelan seragam kampus yang dibawakan oleh pelayan , sebelum menerimanya.

“ Kalian boleh keluar ” ujar ku yang membuat mereka keluar dari kamar ku.
Aku Lan Wangji putra kedua dari keluarga Lan. Orang bilang aku adalah anak paling beruntung di muka bumi karena terlahir dalam keluarga ini, keluarga kaya raya yang tidak akan habis sampai tujuh turunan begitu kata mereka, tapi aku masa modoh dengan semua itu bagi ku semuanya sama saja. Biarkan saja mereka berpikir begitu, tidak penting buatku .

“ Wangji.. akhirnga kau datang juga ayo duduk ”

Wanita cantik ini adalah ibuku, dan pria paruh baya yang tengah duduk diujung sana sambil membaca koran dia adalah ayahku.

“ Pagi semua ” ujar Seorang dengan riang dan tersenyum cerah sebelum mendekati  mama dan mengecup pipinya pelan, dia adalah kakak ku Lan Xichen.

“ Pagi Wangji.. apa kau merindukan ku” ujarnya memeluk ku erat

“ Hm ” gumamku pelan, kakak ku ini memang murah senyum dan perhatian jauh berbeda dengan ku. Dan saat kakak ku ini bahagia dia akan terlihat semakin berseri - seri aku rasa dia baru saja bertemu dengan pacarnya saat di Yunmeng kemarin.

“ Semua sudah berkumpul ayo kita sarapan ” ujar Ayah

Setelah selesai sarapan aku, kakak dan ayah akan pergi, aku masih kuliah sementara Gege dia sudah lulus tahun lalu dan sekarang tengah membantu ayah di perusahaan keluarga. Jika aku boleh memilih aku lebih suka duduk dirumah tidak melakukan apapun menikmati hidupku dengan tenang tanpa gangguan orang lain tapi, Mama selalu bilang

' Wangji kau harus punya teman tidak usah banyak satu saja cukup, yang paling istimewa, jika kau menemukannya bawa dia pulang bersama mu, mama akan sangat senang'

Aku hanya bisa pasrah setiap kali aku pulang ibuku akan menanyakan hal yang sama tentang teman istimewa. Aku tidak pernah melakukan sesuatu yang buruk pada seseorang tapi entah mengapa tidak ada satupun orang yang berani dekat pada ku atau hanya sekedar bercengkrama dengan ku.

Aku pernah mendengar mereka menyebutku bagai permata, bagai batu giok tanpa cacat dan terlalu sulit untuk dicapai entah itu adalah pujian atau ejekan dan sejak saat itu aku tidak pernah berusaha mencari teman ataupun dekat dengan orang lain, dan hal itu berlanjut hingga sekarang.
.
.

Aku terdiam ketika mencapai rumah aku melihat sebuah mobil terparkir dihalaman rumah ku. Aku hanya terdiam melihat seorang wanita turun dari mobil.

“ Wei Wuxian .. cepat turun ” Ujarnya sambil menarik tangan seseorang yang masih di dalam mobil.

Aku langsung terkesima ketika melihat sosok pemuda manis yang baru saja turun dari mobil dengan wajah cemberut. Apa ini kenapa aku merasa ada yang aneh  jantungku berdetak dengan begitu cepat.

“ Kau ini kenapa cemberut begitu hah ” Ujar wanita paruh baya ini mencubit pipi pemuda itu gemas.

“ Mama bagaimana sih .. aku sidah bilang berhenti dulu kenapa malah  langsung kesini, aku ingin membeli sesuatu disana ”

“ Wei Ying.. kita mampir kesana nanti saja ya, Papa tidak enak pada keluarga Lan jika kita datang terlambat ” Ujar pria yang sepertinya seumuran dengan ayah.

“ Papa sama saja, aku sudah bilang aku ingin kesana dulu baru kesini.. kenapa papa tidak berhenti” ujarnya tersungut sungut.

Sungguh aku merasa mataku tidak ingin berkedip ketika menatapnya, seperti ada sesuatu yang menarikku untuk menatapnya terus menerus. Apa ini kenapa aku merasa jika diriku sangat kacau sekarang.

Possesive Jade Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang