Part 2

17 4 0
                                    

"Mungkin tidak!" ucap Lala dari belakang gadis itu

BRUGH!

Gadis itu tersungkur di lantai, akibat pukulan yang keras dari Lala. Ayu membawa April ke tempat yang jauh dari gadis itu, dan mengobati lukanya.

"Wah-wah-wah... gak disangka-sangka ternyata kalian semua ingin bermain juga ya? Baiklah kalo gitu, mari kita bermain ...," ucap gadis itu dan melayangkan serangan ke Lala

Dengan cepat Lala menghindar, dan melindungi teman-temannya. Gak sia-sia Lala sering berlatih pencak silat dengan neneknya. Gadis itu menyerang Lala secara membabi buta. Saat Lala ingin menyerang gadis itu, sudah pergi terlebih dulu. Akibat serangan sebelumnya yang dilancarkan Lala, membuat gadis itu menabrak tembok sekolah.

"Apa kalian baik-baik saja?" tanya Lala menghampiri teman-temannya yang tak jauh darinya

"Kami baik-baik saja, tapi ... Kak April shock akibat gadis itu," balas Rosa sambil mengelus punggung April yang gemetaran akibat gadis itu

Lala menatap April iba,"kita laporkan peristiwa ini ke kantor polisi. Kemungkinan besar, gadis itu akan kembali lagi dalam waktu singkat," ucapnya sambil memapah April untuk berjalan

Ayu menghela nafas pasrah,"kita juga butuh bantuan Detektif Aslan. Dapat dilihat dari sifat gadis itu, sepertinya dia memiliki gangguan psikis," sambungnya yang membuat teman-temannya mengangguk setuju
.
.
Kantor Polisi

Lala dan teman-temannya segera masuk ke ruangan Detektif Aslan.

Brak!

Rosa menggebrak meja Aslan,"gadis itu hampir membunuh Kak April, kemungkinan besar gadis itu akan kembali besok. Apa kalian gak mau membantu kami?!" emosi Rosa terlihat jelas diwajahnya yang sudah merah padam

"Untung saja kami segera menyadarinya, dengan kemampuan Lala yang jago silat menambah keuntungan. Tapi, gadis itu akan kembali lagi dan membunuh salah satu dari kami," perkataan yang dilontarkan Ayu membuat semua orang yang di ruangan itu ternganga gak percaya

"Bagaimana kamu bisa menyimpulkan seperti itu?!" tanya Detektif Aslan dengan sorot mata gak percaya

Amel mencoba mengingat-ingat kejadian tadi,"aku tahu siapa yang akan jadi sasarannya!" semuanya menatap Amel dengan raut wajah 'siapa'

Amel menghela nafas pasrah,"kalo dipikir-pikir menyangkut kejadian tadi. Kemungkinan besar gadis itu mungkin mengincar Lala. Kalo gadis itu adalah pembunuh ahli, gak mungkin mengincar mangsa yang sama dalam waktu yang dekat," Detektif Aslan mencerna perkataan Amel

"Kenapa gadis itu mengincar Lala?"

"Karena Lala mengacaukan rencana gadis itu untuk membunuh April. Aku punya suatu kesimpulan berdasarkan penelitian, kalian masih ingat insiden di SMA TELAGA WARNA?" tanya Detektif Aslan yang dijawab anggukan oleh mereka semua
"Kemungkinan besar pelakunya adalah orang yang sama," sambung Detektif Aslan mereka semua tampak bingung apa yang di katakan Detektif Aslan kemungkinan benar

"Apa kalian tau, siapa dalang yang menyangkut insiden di SMA TELAGA WARNA?" tanya Ayu dengan raut wajah serius dan hanya dijawab gelengan oleh Detektif Aslan

"Tapi, kami menemukan sebuah foto yang terjatuh setelah insiden di SMA TELAGA WARNA," balas Detektif Aslan sambil mengeluarkan sebuah foto

Lala dan teman-temannya mengamati foto itu. Seketika mereka semua terkejut dengan foto itu.

"Ini bukannya foto waktu Kak Indah lomba ya?" tanya Rosa dengan keringat dingin bercucuran

"Jangan-jangan gadis tadi adalah Kak Indah?" ucapan yang dilontarkan Ayu membuat teman-temannya menatapnya gak percaya

MISTERI LANTAI 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang