Tersudut

124 3 0
                                    

Gelap
Malam
Bintang
Ruangan dan sudut

Teriak tangisan yang tidak bisa didengar siapapun
Sunyi hening bagaikan kotak
Menjerit dalam diam
Sedu tangis dalam tahan
Tanpa ada cahaya keceriaan yang ada
Tersudut bagaikan barang tak berguna

Teriakan orang menuduh dan mengolok
Memandang sebelah mata
Tanpa ada yang mau memandang dengan penuh

Siapa aku?
Siapa mereka?
Dimana aku?
Terhisak tangisku, tak bisa menyadarkan orang lain untuk tahu
Sakit, lemah, kecil, merasa payah, itu diriku
Melangkah, dengan kepala menunduk, dan tetes air mata jatuh ke bumi
Langkah yang lambat
Dengan lagu angin yang ku dengar malam ini
Hinaan dari orang lain aku nikmati
Seolah-olah dunia fana ini bener akan semua
Tidak memberikan kesempatan untuk orang menjelaskan
Dan membiarkan dirinya bicara tanpa bukti

Ruangan, gelap gulita
Hanya cahaya lampu dari luar yang memantul di kaca jendela
Memilih hidup atau mati
Atau bahkan kabur dari masalah
Tersudut diruangan, dan meringkuk sedih
Alam semesta tak memihak kepada kesedihan ku dan kebahagiaan ku

Menyedihkan, seorang manusia yang hanya diam
Tak berkutik walau dihina
Mencoba lari dan mencari pelarian
Namun kosong, tidak ada satu orang yang peduli

Rintik hujan pun turun, dan mewakili kesedihan ku terhadap Tuhan
Jatuh
Menangis
Hanya itu yang bisa aku ungkapkan dalam diam
Terdiam, dengan hati yang tersayat
Tak sengaja ingatan tentang hinaan orang lain, bahkan terdekat kembali melintas dipikiranku

Busuk
Hewan
Bodoh
Tidak berguna
Ceroboh
Manja
Itu yang terlontar dari mulut mereka yang menganggap mereka benar

Kuat, namun aku begitu lemah
Senyum, aku tidak bisa mengangkat bibirku untuk melakukannya
Ceria, sulit untuk mengungkapkan
Bahagia, mungkin tidak bisa aku lakukan dengan kebohongan

Empat sudut, dan aku memilih salah satu dari mereka
Melampiaskan kesedihan ku, menatap atap langit yang menampilkan warna putih, bukan langit
Bulan belum bisa menemaniku dikala aku sedih
Bintang juga tidak bersinar disaat aku ingin menghitungnya
Angin malam belum menghembuskan, disaat aku ingin menghirupnya dan membuang keresahan

Ditemani dengan benda mati tak bergerak
Bebicara sendiri
Seperti orang gila
Tidak bisa berteriak
Tidak bisa membantah
Dan hanya diam yang ada
Menggunakan isyarat pun mereka tak tahu

Puisi BungsuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang