Setiap hari aku selalu teringat akan kenangan kita, sehingga aku kembali menyelami sang kala karena ingin mengingat senyumanmu itu.
Happy Reading
Jihyo Pov
Pagi ini aku sedang beres-beres rumah, karena sudah hampir seminggu aku tak pernah mengurus kondisi rumahku. Pekerjaanku di kantor menjadi sangat menumpuk dan sekarang kami harus kehilangan model. Aku menatap badanku yang terlihat sedikit berisi karena akhir-akhir ini aku mengkomsumsi mie instan dan chikhen reches.
Ku bentangkan suprai yang akan menyelimuti kasur di ranjangku ini, biasanya Eomma selalu melakukan hal ini. Namun aku sekarang benar-benar sendirian, tanpa adanya sosok hangat sepertinya. Aku tak memiliki keluarga lagi, namun tetap saja bagiku rekan-rekan kerja di perusahaan tempatku bekerja adalah keluargaku dan aku harus menjaganya. Aku teringat seseorang pernah berkata padaku, jagalah orang-orang yang kau sayangi sebelum kematian menjemputnya. Katanya memang benar, oleh sebab itu diriku sangat berhati-hati dalam bersikap untuk mewarnai kehidupanku.
Aku beralih pada peralatan di dapurku, aku mulai membereskannya bertahap. Ngomong-ngomong orang yang aku bicarakan itu adalah Asisten Direktur di perusahaan. Dia pria yang sangat ramah dan berhati mulia, sebelas dua belas denganku. Tidak, dia sangat jauh denganku. Maafkan aku yang mengatakan dia mirip denganku, tapi dia memang ulet dan pantang menyerah dalam menjalankan tugasnya. Aku jadi membayangkan Direktur Utama juga sama sepertinya, aku sangat mengidolakannya walau belum pernah bertemu dengannya dari awal aku bekerja hingga sekarang.
"Aku benar-benar penasaran," ujarku yang kini telah usai membereskan diri dan bersiap ke kantor.
Jimin Pov
"Tidak bisakah dirimu membantuku? Ini perusahanmu Daniel-ssi, aku dalam keadaan sakit begini. Kau ingin membunuhku hah!?" geramku, kesal dengan sikap pria yang notabena Direktur Utama perusahaan mendiang Ayahnya ini.
Dia menatapku, dan ku lihat terdapat guratan-guratan cemas di wajahnya. Aku tahu dia memiliki rahasia bahkan tak mau berbagi denganku, yang selama ini bersamanya membangkitkan lagi perusahaan yang sebenarnya akan bangkrut saat Ayahnya dikabarkan meninggal karena terkena serangan jantung.
Itu salah satu hal aku masih bertahan disisinya, tapi aku benar-benar kesal hari ini. Aku baru saja diperiksa dokter, aku mengalami demam dan membutuhkan istirahat. Keadaan di kantor sangat memilukan, sedangkan dia sekarang sedang terdiam di sofa.
"Hya! Kau tuli!" aku terpaksa menaikkan suaraku yang sebenarnya terdengar nyaring karena kini serak melanda tenggorokanku.
"Aku akan ke kantor hari ini." jawabnya datar, dan berlalu dariku.
"Wah, beginikah sikapnya dengan orang yang sedang sakit." Keluhku, melihat caranya memperlakukan diriku yang selalu membantunya tanpa pamrih.
Daniel Pov
Kini aku berada di depan gedung perusahaan yang diwariskan untukku, sebenarnya aku sangat cemas akan membuat kesalahan. Namun kondisi Jimin, membuatku harus datang kesini dengan penuh harap agar tak membuat hal yang memalukan diriku sendiri, setidaknya begitu. Kakiku berjalan melewati pintu utama, ku pandangi suasananya sedikit nyaman. Namun saat aku tiba di dalam ruangan yang dipenuhi akan para karyawan yang bekerja sangat keras.
Saat aku melewati pintu kaca dengan keberanian menghadapi pasukan perang. Kini ribuan pasang mata menatapku dengan bertanya-tanya, walau beberapa dari mereka telah mengenalku atau mendapat kabar melalui pesan whatssap yang dikirimkan oleh Jimin semalam. Aku mendengar beberapa dari mereka membisikkan tentang diriku, walau samar-samar aku masih bisa mendengar jelas.
Itu dia Direktur Utama yang seperti psikopat.
Aku mendengar dia sangat menyeramkan ketika sedang berbicara.
Dia sangat berbeda dengan Tuan Jimin, dia seperti serigala.
Tubuhku terasa bergetar setelah mendengar bisikkan yang bahkan membuatku semakin tak bisa mengendalikan diriku. Aku berniat meninggalkan ruangan itu, mungkin ini pilihan yang baik.
Author Pov
Saat Daniel akan meninggalkan ruangan itu, sebuah suara wanita menghentikkan niatnya yang akan pergi dari tempat yang membuatnya tertekan.
"Sajang-nim!" Jihyo memanggil pria yang memiliki jabatan tertinggi di perusahaan ini.
Pria itu berbalik dan menangkap iris mata milik wanita itu, ia terlihat tak takut menatapnya dengan cara begitu. Bahkan kini Jihyo melangkah mendekatinya dengan senyum mengembang di bibirnya, membuatnya bingung.
Tatapan itu? Kenapa dia berani menatapku seperti itu? Daniel bertanya-tanya dalam benaknya.
-to be continued-
Guyss aku tak bisa menahan imajinasiku...
Aku update part1, mohon bimbingan, saran membangun dan dukungannya.
Kalian semangat SriShin dalam dunia menulis ini.SriShin sayang kalian semua, sahabat SriShin.
Trim's💕Salam manis
Srishin
KAMU SEDANG MEMBACA
MyLovelyBoss√
FanfictionPria introvert yang luluh pada wanita polos dengan cara berbicara yang baik membuatnya semakin tertarik dan ingin menyelami kehidupan wanita itu, namun diluar dugaan dia harus mengalami banyak godaan dan membuatnya semakin terjerat dan terperangkat...