LOVE

78 26 47
                                    


Aku selangkah lebih dekat dengamu,karena kau membuatku semakin ingin bersamamu. Harapanku kau mempercayaiku untuk kali ini bahkan seterusnya.

Happy Reading


Daniel Pov

Aku melihat gadis itu berjalan semakin dekat ke arahku, aku membeku tubuh ini seakan tak bisa digerakkan. Aku bertanya-tanya pada diriku, kenapa senyuman itu mengingatkan aku pada seseorang di masa silam. Orang yang memberi luka dan membuatku menjadi orang sehina ini.

"Tuan kita ada rapat hari ini, kenapa kau ingin pergi dan tak memberikan kami hasil dari rapat kali ini. Ku mohon bimbing kami, karena permasalahan perusahaan sangat membutuhkan pendapat darimu!" pinta wanita itu padaku, ia sangat membuatku tak bisa menolaknya.

Kini aku mengikuti langkahnya, ia membuka pintu. Ruangan kali ini lebih tertutup dari yang tadi, disini terdapat meja yang memanjang melingkar. Karyawan lainnya masih menatap heran ke arahku dengan isi kepalanya yang dipenuhi akan pertanyaan. Itu pradugaku tentang pandangan mereka terhadap diriku. Wanita tadi, duduk tepat di sebelahku.

Aku saja tak tahu apa jabatannya di kantorku sendiri, bibirku seakan sulit mengucapkan sepatah katamu. Mereka masih terdiam, menatapku yang tak kunjung-kunjung mengeluarkan suara dari mulutku ini.

"Sepertinya Tuan Kang, bisa sedikit memberi sambutan sebelum rapat dimulai!" pinta wanita itu padaku untuk kesekian kalinya, namun aku tetap tak bisa berucap apapun.

Author Pov

Daniel meremas-remas tangannya yang mulai memunculkan keringat dingin, hal itu juga sama terjadi pada dahinya yang mulai mencuatkan cairan seperti air itu. Ia mengedarkan pandanganya ke segala arah ruangan yang kini.

Yang kini badannya terasa lemas, ia tak mampu mencerna keadaannya pagi ini. Pikirannya kehilangan kata-kata yang akan ia ungkapkan, debaran jantungnya memburu hingga membuatnya tak tahan untuk berada diruangan berAC namun terasa sangat pengap dan panas.

Jihyo yang melihat keadaan Direktur Utama membuatnya memutarkan pikirannya untuk mendapatkan jalan keluar agar bisa membawanya keluar dari ruangan rapat ini. Lalu matanya membulat, dan bangkit dari posisi duduknya itu.

"Sajang-nim, mari kita bicarakan hal ini diruangan anda. Disana kita berdua diskusi!" ajak Jihyo yang kini memegang lengan Daniel.

Para Karyawan balik menatap cemas ke arah Jihyo, yang dikenal sebagai karyawan terbaik dan penuh akan kemurahan hati.

"Untuk hasilnya nanti aku akan jelaskan pada seluruh karyawan." Jelasnya menatap tegas ke arah seluruh karyawan.

Daniel melepas kasar pegangan wanita itu.

Kini mereka berada diruangan kerja Daniel, Jihyo dengan jelas menatap secara detail wajah bossnya itu. Lalu dia seakan merasakan, memang ada perbedaan antara raut wajahnya tadi dengan yang sekarang.

"Tuan katakan padaku tentang keadaanmu!" pinta Jihyo, yang mulai mengintogerasi Direkturnya itu.
Daniel terdiam lama, dengan membuang muka.

"Ku mohon percaya padaku, sekali ini saja!" Dia memohon pada pria yang semakin membuatnya penasaran.

Kini pria yang berusia lima tahun darinya itu, mulai menatapnya dan mengangguk. Membuat alis Jihyo terangkat dengan bahasa isyarat pria ini.

"Aku mengalami ketakutan berada di keramaian." Jawabnya.

"Kau terkena Agoraphobia," ujar Jihyo.

Daniel hanya diam, seketika kilasan ingatan yang membuatnya mengalami phobia itu memutar lagi.

Dasar anak tak tahu diuntung!

Kau harus dihukum! Kau tak boleh pulang sebelum aku menyuruhmu pulang, pergi dari sini!!!

Daniel Pov

Suara wanita tua itu kembali mengiang ditelingaku, dan aku tak bisa melakukan apa-apa saat ini selain memandangi mata yang membulat saat mendengar kebenaran tentang diriku.

"Aku akan melindungimu tuan, ku pastikan kau akan sembuh." Ucap wanita yang sejak tadi belum ku ketahui namanya, ku perhatikan dia mulai menulis sesuatu di dalam catatannya.

Brak!!!

Aku terkejut melihat pintu yang didobrak paksa dan Jimin muncul dari daun pintu itu, ia menatap ke arah kami berdua dengan raut wajah cemas. Aku tak memahami jalan pikirnya, dia selalu membuatku salah dan tidak pernah benar selama ini.

Memang dia banyak membantuku, namun tetap saja ide tentang pemasaran barang di perusahaan ini adalah aku sendiri. Dia hanya mempresentasikan ke semua orang, dan aku hanya akan menyaksikan dalam diam pada acara televisi yang menyiarkan secara langsung.

"Tuan Jimin mengapa nampak tergesa-gesa?" tanya wanita itu, membuat aku menoleh ke arahnya.

"Itu, karena aku mencemaskan keadaanmu. Syukurlah kalau kau baik-baik saja," jelasnya, membuat situasi yang ambigu dan aku tak mengerti.

Saat dia akan pergi, spontan membuatku berbicara.

Author Pov

"Kau mau kemana?" Tanya Daniel yang menghentikan langkah Jimin, kini mereka saling menatap.

"Aku..." ucapannya dipotong oleh pria yang bertanya tadi.

"Ruanganmu kan disini, kau akan bolos bekerja!" ketus Daniel, yang membuat dua orang di ruangan itu menatap heran dan penuh keambiguan.

Hya! Sejak kapan dia secerewet itu? Jimin membatin.

Aku saja tidak tahu, mengapa aku berubah? Seakan wanita dihadapanku membuatku merasakan hal aneh tapi aku yakin tentang rasa ini. Gumam Daniel.


-to be continued-

Apakah Daniel bisa sembuh?
Siapa Jihyo bagi seorang Daniel?

Guyss kini aku ingin berusaha semaksimal mungkin, membuat short story ini nyata dan mudah dipahami.

So, sahabat SriShin trim's untuk segala saran membangun dan dukungannya selama ini.

Aku sayang kalian semuanyaa...
Doakan aku agar bisa menggapai impianku dalam dunia yang begitu indah ini🙏

Salam manis
Srishin

MyLovelyBoss√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang