🍁Feeling🍁

275 53 16
                                    

"Hey bocah nakal!! Turun dari sana! Jangan memakani buahku terus!" Pemilik pohon ini tak lain adalah penjual kue yang selalu dicurinya.

"Aish Paman.. Berisik tau! Aku makan kue salah, aku makan buah juga salah! Menurut Paman diriku yang benar itu apa?"

Eunbi masih duduk dengan santainya diatas pohon. Menikmati semilir angin sembari memakan buah apel yang ia petik langsung dari rantingnya.

"Kau tidak ada benarnya!! Semua yang kau makan itu curian! Jika orang tua mu masih hidup, mereka pasti akan sangat kecewa punya anak seperti mu!"

Seketika Eunbi berhenti menggigit buah apelnya. Ia merasa tersinggung dengan ucapan kasar Paman ini.

Ia lompat darisana. Dan kemudian memberikan buah apel yang terdapat bekas gigitannya pada Paman tersebut.

"Ini, terimakasih atas makanan dan hinaannya. Tenang, aku tidak akan marah" ucapnya.

Setelahnya, ia beranjak pergi dan diikuti dengan berbagai macam tatapan yang ditujukan padanya.

Ia menatap lurus kakinya yang berjalan. Tanpa melihat-lihat kearah depannya.

Ia terus berpikir, ia memang anak yang tidak berguna. Membantu Kakaknya saja tidak. Yang ada, hanya terus menyusahkannya.



BRUK!



"Eunbi!!" Seruan Kakaknya begitu memekik telinganya.

"Ahh.. Kau lagi..." Datarnya. Hoseok dengan mata bulatnya tak terima mendengar itu.

"Ya! Apa kau bilang?!" Sebelum Hoseok memukulnya, Eunbi sudah pergi meninggalkannya dengan wajah dan tubuh lesunya.

Tentu hal itu menjadi sebuah tanda tanya untuk Hoseok. Tak biasanya Adik nakalnya seperti ini.

Ia mengikutinya dari belakang sampai menuju ke rumah mereka. Hoseok masih diam memperhatikannya yang sedang membuka pintu rumah mereka.

Hoseok tak akan bertanya, karna jika seorang Eunbi ada masalah atau hal yang dipikirkannya, ia akan langsung memberitahukannya.

Seperti ini!

"OPPA!!! Aku benci sekali dengan mulut Paman itu! Ingin sekali kurobek-robek!" Emosinya memuncak seketika.

"Kan sudah ku peringatkan, jangan mengganggunya! Dia memang seperti itu. Kau juga kenapa selalu mencuri kue dan buahnya?! Kau benci, diapun juga benci"

Hoseok pun tampaknya juga tak tahan dengan mulutnya. Kata-katanya bahkan lebih banyak dari aduan Adiknya.

"Kau juga jangan memarahiku seperti Paman tadi, aish!!"

Eunbi menyentakkan kakinya kuat dan bersamaan pula dengan sebuah kertas  jatuh dari saku celananya.

"Apa itu?" Tanya Hoseok sembari memungutnya.

"Ahh iya! Oppa, bisa kau bacakan itu? Aku tidak tau apa tulisannya!"

Hoseok mensiniskan tatapannya. Dan Eunbi memasang wajah bertanya.

"Kau kusuruh belajar tidak mau! Lihat, tulisan pendek seperti ini saja kau tidak tau! Mulai besok kau harus belajar lagi!"

Gadis ini mendengus sebal lalu ia berkacak pinggang.

"Aku minta dibacakan, bukan untuk mendengar omelanmu! Ayo cepatlah!" Kini Hoseok lah yang mendengus sebal.

Ia membaca isi kertas itu dalam hati. Dan rautnya berubah mengernyit bingung. Sebelum ia memberitahukannya, Hoseok lebih dulu menanyakannya.

The Truth Untold✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang