chapter 2

137 4 0
                                    

Sea POV...

Arie itu sebenernya baik dan perhatian banget cuma sayangnya dia selalu maksa gua buat ngikutin apa yang dia mau. Kenapa gak ngomong baik-baik aja gitu, harus banget dia bentak-bentak gua.

Gua paling gak suka kalo ada orang yang maksa gua untuk ngelakuin sesuatu yang sebenernya itu memang kewajiban gua.

Kayak kejadian di kantin waktu jam istirahat kemaren.

Flashback on....

Arie terus menarik tangan Sea hingga mereka sampai di meja kantin, sesampainya disana Arie langsung pergi untuk memesan makanan untuk Sea.

"ini nasi goreng buat lo makan, buruan makan!". Arie memerintah Sea untuk segera makan

"bisa gak sih lo kalo minta gua makan itu gak pake bentak-bentak? Lo kira gua budek?"

"gua udah nyoba buat bersikap baik sama lo sekali, tapi nyatanya lo makin susah buat dikendaliin. Sekarang cepet makan!"

"gak mau!"

"makan Se!"

"gak!"

Sea bersiap hendak berdiri sebelum sebuah suara gebrakan meja mengagetkan Sea.

Brakkk..

Arie memukul meja kantin dengan sangat keras.

"lo kenapa sih gak pernah mau dengerin gua? Gua itu perduli sama lo se"

"dan gua gak perduli itu, minggir gua mau pergi!"

Sea pergi meninggalkan kantin dengan raut wajah kesal yang sangat kentara. Tapi sebuah suara mengintrupsi langkah kaki Sea untuk berhenti sejenak.

"berhenti, atau lo bakal tau apa hukumannya"

Sea menoleh dengan ekspresi meremehkan

"bodo amat, lo kira gua takut"

Sea melanjutkan langkah kaki nya hingga sebuah tarikan paksa menghentikan langkahnya dan membuat Sea tertarik kebelakang menghadap tubuh tegap seorang Arie, saat ini jarak antara tubuh Sea dan Arie hanya sejengkal.

Arie mencengkram kuat tangan Sea, kali ini emosi Arie benar-benar diatas rata-rata.

"berani lo nyoba buat kabur lagi dari gua, bibir lo ini yang bakal tanggung jawab".

Arah pandang mata Arie terfokus ke arah bibir Sea. Sea mulai panik tapi ia berusaha menutupinya, Sea berpikir mana mungkin Arie seberani itu, meskipun Arie suka berlaku seenaknya dengan Sea tetapi cowok itu sangat paham bagaimana menghargai perempuan, apalagi itu Sea.

"lo pikir gua takut, ehh cukup 2 tahun ini lo selal ------- uhmmff

Arie mengecup singkat pipi kanan Sea. Sea membulatkan matanya tanda dia sangat terkejut dengan tindakan Arie barusan. Walaupun bukan di bibir nya, tetapi hal itu sangat memalukan untuk Sea

"see, gua bener-bener ngelakuinnya kan?" Arie tersenyum miring

Plakkkk!

Sebuah suara tamparan terdengar jelas ditelinga penghuni kantin siang itu, mereka semua tampak terkejut akan tindakan yang baru saja Sea lakukan. Ya Sea menampar pipi kanan Arie dengan raut wajah kesal dan ingin menangis.

Sea benar-benar tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya akan tindakan murah yang baru saja Arie lakukan

"lo pikir lo siapa? hah! Cukup selama ini gua bener-bener terganggu sama kehadiran lo yang gak pernah gua minta! Apa lo gak sadar kalo gua udah muak ngeliat muka lo tingkah lo dan semua yang berhubungan sama lo! Gua gak suka lo yang selalu maksa dan bentak-bentak gua (air mata mengalir deras dari kedua mata Sea, Arie yang melihatnya hanya diam mematung ia sama kaget nya dengan Sea, ia tidak menyangka bahwa tindakan ny beberapa menit yang lalu akan membuat seorang gadis didepannya akan semarah ini) mending lo pergi dari kehidupan gua, gua bener-bener capek dan muak!"

Arie menggenggam tangan Sea dan berkata

"sampai kapan pun gua gak bakal ngelepasin lo"

Arie pergi dari hadapan Sea tanpa ucapan maaf atau hanya sebuah tindakan untuk menenangkan Sea. Sea semakin membenci laki-laki itu.

Dasar brengsek!

Flashback off .....

Rasa kecewa dan marah masih membekas di hati dan pikiran Sea, demi apapun gadis itu tidak membenarkan tindakan Arie.

Lo pikir lo siapa? Cuma orang asing yang tiba-tiba hadir dan rusakin hari gua.

_________________

Dilain tempat, Arie tengah termenung dengan pemikirannya sendiri. Benarkan ia salah? Tetapi gadis itu sendiri yang memaksa nya untuk melakukan itu. Arie sangat tidak menyukai orang lain menantangnya atau Arie akan benar-benar melakukannya.

Se, kenapa lo gak pernah bisa nerima gua? Gua butuh waktu berapa lama lagi, sementara dilain sisi gua gak tau sampai kapan gua masih disini.
Apa waktu 2 tahun belum bisa buat lo luluh? Gua bener-bener butuh lo buat ngisi warna di kehidupan gua yang abu-abu ini.

Arie bermonolog dengan dirinya sendiri, saat ini Arie tidak tau harus seperti apa kedepannya Arie hanya ingin Sea membantunya mewarnai hari-harinya, tapi sudah sejauh ini gadis itu masih saja menolak kehadirannya.

________________________

"kita gak pernah tau apa alasan Tuhan menghadirkan seseorang dalam hidup kita,
Hingga akhirnya Tuhan mengambil kembali mereka, maka disitu kita akan mengerti apa tujuan sebenarnya"

______________________

Hai! Kalo udah baca jangan lupa kasih vote ya, oh iya kalo mau ngasih saran juga gpp, bisa dm author aja, gpp kok. Hehe

SeArie❤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang