Seorang anak gadis berambut hitam legam sebahu itu berjalan menyusuri koridor sekolah di hari yang masih sangat pagi.
Alona Jillian, itulah namanya. Gadis dengan paras cantik itu sengaja datang lebih cepat kesekolahnya, bukan karena ia ingin melaksanakan tugas piket melainkan dia adalah anak baru di SMA Pelita Bangsa.
Sudah hampir setengah jam ia mengelilingi sekolah ini tapi ia belum menemukan kelas 11 Ipa 2, dan sialnya murid murid sudah mulai ramai datang kesekolah.
Dari pada terus berkeliling dan mencari sendiri, akhirnya Alona menyerah dan memutuskan untuk bertanya kepada orang orang yang sedang duduk diteras depan kelas.
"Maaf kak, saya mau tanya kelas 11 Ipa 2 itu disebelah mana ya?"
"Kulit putih, rambut hitam lurus, mata bulat hitam sempurna, hidung mancung, dan bentuk tubuh ideal. Hm cantik." Gumam Aditya dalam hati sambil memperhatikan malaikat didepannya ini.
Alona yang sadar bahwa dirinya hanya mendapat lamunan dari lelaki tampan didepan nya ini mulai merasa canggung ditatap seperti itu.
"Maaf kak, kalau memang tidak berkenan untuk mengantarkan saya yasudah" ucapnya lalu bersiap untuk pergi.
"Maaf, ayo sini" Balas Aditya dan segera memegang jemari Alona untuk digemgam.
Alona terus melamun, bukan karna ini pertama kalinya dia mendapat perlakuan istimewa untuk pertama kalinya, Ia memang sudah sangat sering mendapat perlakuan manis tidak heran karna memang Alona menyadari bahwa dia cantik.
Alona terus melamun, entah apa yang dipikirkan nya, hanya saja pikiran nya lari entah kemana.
"Udah" ucap Aditya, ia ingin segara bergegas meninggalkan gadis cantik didepannya. Namun gadis ini tidak bergerak dan Aditya menyadari bahwa gadis ini melamun.
Aditya segera menyentil pelan kening mulus gadis didepannya, dan tersenyum tepat didepan wajah bidadari dihadapannya.
Alona yang sadar bahwa ia kepergok melamun itu pun hanya nyengir tidak jelas.
"hehe, by the way makasih ya kak. Aku masuk dulu" ucap Alona tulus dan hendak meninggalkan pria di hadapannya.
"Tunggu" Ucap Aditya kemudian mengulurkan tanggan. "Kenalin gua Aditya, lo bisa panggil gua Adit"
"Alona Jillian" Lalu segera menjabat tangan Aditya, dan memberikan senyum manisnya sebagai ucapan terimakasih.
"Oke, gua pergi ya" ucap Aditya kemudia bergegas meninggalkan gadis didepannya karna sebentar lagi bel akan berbunyi.
Setelah melihat pria tadi pergi, Alona segera menarik napas panjang "huftt" hal itu merupakan rasa kesal. Bukan karna ia telah kehilangan pria tampan tadi, melainkan kini dia harus memperkenalkan diri karna dia sekarang menjadi anak baru di sekolah ini.
Alona segera masuk kelas, dan seperti dugaannya bahwa semua mata pasti akan memandangnya kagum.
"Saya anak baru, ada bangku kosong? " ucapnya ramah sembari tersenyum dan berharap ada salah satu dari mereka yang menjawab pertanyaannya dan berhenti menatap kagum ke arahnya.
Lama diam diposisi berdiri sambil tersenyum, dan membiarkan mereka tetap diam menatap kagum ke arahnya membuatnya jengah.
"Ekhem" Alona pura pura batuk agar mereka sadar dari lamunannya.
Seorang lelaki berkacama, tapi tidak culun itu mendekat. "Kalo bangku depan udah penuh sama kami anak lama, kalau anak baru biasanya duduk nya dibangku sisa paling belakang. Mata lo ga minus kan?" jawabnya.
"Enggak, makasi ya" lalu Alona segera pergi ke meja belakang dan menaruh tas nya ditempat yang kosong, lalu segera duduk disana.
Alona segera memainkan ponselnya, karna jujur ia tak nyaman ketika semua mata selalu tertuju kepadanya.
Kringgg kringg kringg.
Alona benar benar merasa lega saat bel masuk berbunyi, tandanya sebentar lagi dia tidak akan menjadi pusat perhatian.
🌿🌿🌿
"Oh jadi nama kamu Alona"
"Kenalin nama aku sintia"
Dan masih banyak lagi celotehan orang orang yang mengerumuni meja Alona, pasalnya sekarang jam istirahat dan banyak dari mereka yang ingin berkenalan.Alona menanggapi semua celotehan mereka, dan berkenalan dengan mereka semua. Alona sadar jika dia anak baru disini, mungkin ia hanya ingin mendapat kesan baik.
"Ayok ke kantin Al" ajak Sesyl teman sebangku Alona karena merasa bosan melihat antusias teman temannya untuk berkenalan dengan teman barunya, hanya saja ia lapar.
"Oh boleh" jawab Alona ramah dan segara pamit pada teman temannya untuk pergi ke kantin
Selama perjalanan menuju kantin Alona terus mendapat tatapan pujian tidak hanya dari kaum adam tetapi juga dari kaum hawa, mungkin mereka berharap memiliki paras cantik seperti Alona.
"Lo cantik ya" ucap Sesyl membuka topik pembicaraan karna sadar Alona mulai risih mendapat tatapan tatapan itu.
Alona pun tersenyum ketika mendapat pujian yang mungkin sudah tak terhitung jumlah orang yang mengatakan dirinya cantik.
"Kita duduk disitu yuk" Ajak Sesyl kemudia menarik tangan Alona untuk duduk di bangku yang kosong. "Biasanya lo pesen apa Al, biar gua yang ambil lo duduk aja" Tanya sesyl.
"Samain aja" ucap Alona dan tak lupa tentunya dengan memberikan senyum manisnya.
"Oke tunggu disini" ucap Sesyl lalu segera pergi.
Jujur saja, Alona merasa orang orang yang bersekolah disini hampir semuanya berparas cantik dan tampan, seharusnya melihat Alona tak membuat mereka terus terusan menatap kagum ke arahnya.
"Gausah ge er, mereka natap lo bukan karna lo cantik, tapi mereka asing liat lo"
Alona terkesiap mendengar seorang laki laki yang tiba tiba berbicara begitu dengannya, lalu langsung pergi. "Aneh banget" ucapnya.
"Maaf ya lama, ini pesenannya ayok makan" Ucap sesyl sambil meletakan pesanannya.
"Eh iya" Balas Alona dan menatap sumringah ke arah makanan itu.
🌱🌱🌱
Seorang anak gadis berkulit putih dan rambut panjang itu keluar dari sebuah mobil dan segera masuk kedalam rumah mewah berlantai dua.
"Mamaaaaa abanggggg Sesyllll pulaa hmphhh" belum sempat melanjutkan kata katanya, mulut nya di bungkam oleh sebuah tangan kekar yang Sesyl yakini itu ulah Raka kakanya.
"Berisik" ucapnya sembari memberikan tatapan seram,yang ia yakini tak mampu membuat adiknya yang cantik dan banyak bacot itu takut.
Sesyl segera melepaskan tangan abangnya. "Bacot lo tau ga" ucapnya lalu segera pergi ke lantai atas.
"Dih, dasar anak alay" gumamnya pelan, takut terdengar oleh Sesyl adikknya, karena sungguh adiknya itu sangat hobi sekali melakukan kebacotan kebacotan yang tak berguna.
Dilain tempat Alona hanya duduk diam ditepi kolam renang rumahnya. Keadaan rumahnya sepi, ibunya telah meninggal dua tahun lalu, ayahnya juga sibuk berkerja dan sedihnya lagi Alona hanya anak satu satunya.
Kadang ia suka berpikir, ia pasti akan mengijinkan ayahnya untuk menikah lagi, tapi mungkin ayahnya tak sempat memikirkan hal itu. Dan itu terbukti karena ayahnya memang pria gila kerja.
Setiap hari sepulang sekolah, Alona hanya berdiam diri. Mengerjakan tugas nya sebagai seorang pelajar dan menunggu hari sampai larut malam untuk tidur, dan berharap besok pagi ayahnya membawa seorang wanita cantik yang bisa ia sebut sebagai "Mama".
KAMU SEDANG MEMBACA
Good Bye
HumorAlona Jillian adalah seorang gadis SMA. Wajahnya cantik dengan rambut lurus sebahu dan kulit putih. Ia mengidap penyakit leukimia dan berusaha menutupi itu dari orang orang yang ia cintai. Suatu hari ia bertemu dengan Arsen pria tampan dengan sejut...