01. Hari-hari Mako

9 1 0
                                    

Author Pov

Matahari telah terbit, menyisingkan sinar-sinar menerpa bumi. Burung-burung berkiau menyambut hari ini yang begitu cerah.

"Mako waktunya sarapan nak! Udah selesai belum ganti bajunya?" Teriakan yang sudah sangat hafal dan juga dengar bagi Mako.

"Iya Ma!  Mako turun kok." jawab Mako saat mengancing lengan bajunya.

Kaos putih dan juga kemeja berkancing dengan dipadukan celana jeans biru dan juga topi merk adidas putih menjadi fasionnya.

Mengambil tas dan juga sepatu rodanya. Menelisik kecermin untuk melihat sosok menawan dirinya lalu tersenyum. Menampilkan lesung pipit nan indah.

"Hihi..."

"Mako saatnya jalan-jalan! Harus semangat dan juga ceria!" ucapnya sendiri.

Lalu melangkah keluar kamar, menuruni anak tangga dengan hati-hati dan bersenandung kecil.

"Na.. na.. na.. Mako.. senang.. hari.. ini.. mau.. jalan.."

Mengulangi lagu yang ia buat asal-asal. Mamah telah menyiapkan masakan dimeja terbukti dari banyaknya hidangan yang sudah tersaji disana.

"Wah! Mamah masak banyak banget!" Serunya saat duduk dikursinya tidak lupa menaruh tasnya dikursi kosong dekatnya.

"Haha.. kamu ini lupa ya hari inikan Kakak sepupu kamu bakalan nginep disini. Nah makanya mamah masak banyak banget. Oh ya! Kamu jalan-jalannya bareng Friska sama Oliv kan?" Sederet kata Mamah kepada Mako.

Mako mengambil nasi dan lauk pauknya kepiringnya "Iya mah. Soalnya kan udah janjian bareng mereka kok. Kak Ao sama Kak Reno bakalan nginep disini kalau gitu  nanti Mako bisa ngajak mereka berdua buat nonton film dibioskop. Wah asik banget!" serunya senang dengan menyuap nasi kemulutnya.

"Hmm rasa masakan Mamah emang the best deh!" ujar Mako dengan mengacungkan jempolnya ke Mamah yang tersipu malu.

"Kamu itu bisa aja ya.. Oh mamah sampai lupa!"

"Nanti jam sembilan Papa bakalan jemput mereka terus Mamah juga bakalan ikut. Nah dirumah cuma ada Mbok Fatmah, mbak Lala, sama Mang Yanto."

"Sama satpam depan rumah Pak Gatot sama Pak Arif. Nah nanti kalau kamu pulang laper tinggal minta aja ya ke Mbak Lala soalnya Mbok Fatmah bakalan kepasar sama mang Yanto."

"Siap mah!"

"Nanti Mako bakalan pulang jam 2 sore mah soalnya kayanya ngantri dek buat ambil posternya."

"Jam 2 ya... emm yodah gak apa-apa kok nanti kalau Papa kamu atau kakak nanya kamu bakalan mamah kasih tahu kamu lagi jalan sama temen. Pasti mereka bakalan paham kok."

"Yodah makanya dilanjut ya sayang. Mau nasinya lagi?" Mamah menawari Mako yang dijawab anggukan serta senyumannya.

Makan bersama mereka berdua sangatlah hikmat.

...

"Mana mereka ya?"

"Katanya bakalan ketemuan disini.. kok belum muncul batang hidungnya huft!" Mako menunggu kedua temanya di kafe delvan.

Sambil meminum jus mangga pesanannya sesekali memakan kentang goreng pesananya.

Dari kejauhan nampaklah dua orang yang ditunggu olehnya membawa kotak berwarna merah serta tas sedang.

"Eh? Mako dah lama ya?" tanya Oliv saat menaruh kotak merah dimeja.

"Menurut elo?" sewotnya, 34 menit nunggu mereka itu kaya 3 jam an

"Sorry, tadi macet dijalan" lasan Oliv

"Hua~ capek banget gila nih panas gila!" ucap Friska dengan mengambil buku menu untuk jadi kipas. Dasar gak modal melihat jus manga punya Mako ide jahil muncul.

"Eith!... mau apa loh!?" larang Mako saat mengambil jus manganya langsung sebelum diambil friska. Puspus sudah friska.

"Ya ela.. minta minum dong haus nih!" ucapnya masih dengan mengipas wajahnya

"Dih tinggal pesen aja kali. Gak usah ambil punya temen!" sewot Mako

Friska malah senyum gak jelas dasar oneng sih.

Setelah cakap-cakap selama 3 menit dan pesanan mereka berdua juga sudah datang. Mereka mengobrol tentang akhir pekan dan juga hasil jual barang-barang online shop mereka.

Ya mereka sudah lulus kuliah serta bekerja di toko yang lumayan besar dan toko itu adalah hasil karya mereka bertiga saat masa SMA. Dimana mereka dulu adalah agen online shop. Dan sekarang sudah membuat toko yang menyediakan semua hal disana. Mulai dari fashion, makeup, makanan, barang elektronik serta banyak hal lainnya.

"Poster buat dipasang didepan kata Ajil udah dilepas terus diganti ama yang baru. Nah poster yang kita bakalan ambil ini buat lengkapin toko udah gue sama Friska ambil nih dikotak merah." ucap Oliv dengan jelas.

"Wah posternya udah tinggal nanti tunggu albumnya aja sama barang-barang lainnya yang bakalan nyusul nanti."

"Posternya udah kalian buka?" tanya Mako

"Udah kok sesuai kok sama pesanan tanpa lecet deh!" kata Friska meyakinakan.

Sedang sibuk mereka sampai sudah jam sebelas. Mereka akhirnya meninggalkan kafe tersebut lalu pergi buat jalan kemall.

"Mako tetangga elu yang dirumah sakit udah siuman?" tanya Oliv saat ini mereka dimobil Mako nah yang nyetir si Friska katanya gantian.

"Belum. Masih koma kata bokap sih"

"Kasian banget deh eh iya elu masih bantu mereka kan?" tanya Friska itu nimbrung.

"Masih tapi gak aktif bangetlah guekan mau fokus sama hidup gue yang real." jawab Mako

"Hmm" jawab Friska sedangkan Oliv sedang sibuk balas pesan untuk pembeli.

"Liv, Oliv menurut elu bakalan dapat berapa ya kalau gue jual nih photocardnya?" tanya Friska ke Oliv yang di belakang

"5k.. hahaha!"

"Sialan!" dengusnya

The Moon Sun《Haechan》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang