📔 BAG.1

260 26 11
                                    


PROLOG

***

" Setiap jiwa pasti akan kembali pada penciptanya. Karena kematian diciptakan sebagai penyanding kehidupan "
-Bi-

***

Suara tangis gadis itu seketika pecah ketika malaikat tak bersayapnya mengembuskan napas terakhir. Sekitar sejam yang lalu dokter yang menangani operasi mamanya mengatakan bahwa mamanya telah dijemput malaikat pencabut nyawa. Sejak saat itu ia tak berhenti menangis dan terus memanggil-manggil mamanya. Ayahnya sendiri sedang mengurus administrasi agar jenazah mamanya bisa segera dibawa pulang dan dikebumikan.

" Mama!!! Jangan tinggalin Al sendirian ma!" Suara gadis itu kian serak, mulai samar tak terdengar. Hidungnya pun memerah karena terlalu lama menangis.

Kakaknya masih setia memeluk gadis itu, mencoba menguatkan meskipun dirinya sendiri merasa kehilangan.

" Al, jangan sedih lagi ya. Al masih punya kakak sama Baba. " Kakak gadis itu mengusap pipi adiknya yang basah dengan air mata. Ia tak tega melihat adiknya seperti ini namun dirinya juga ingin menangis dan menjerit, tapi itu semua tak akan terjadi. Ia harus tetap tegar karena ia harus menguatkan adiknya.

" Al ingat? Al sudah janji sama Mama kalau Al gak akan nangis kalo ditinggal mama. Al ga akan marah sama Tuhan. Al ingat? " Sejenak gadis itu berpikir kemudian menganggukkan kepala.

" Al ingat." Jawabnya singkat.

" Sekarang, tepati janji Al ya? Mama pasti akan senang. Janji? " Ucap Kakak gadis itu, kemudian mengajukan kelingkingnya.

" Beneran kak? Mama bakalan senang?"

" Iya."

Perlahan tapi pasti, gadis itu mengaitkan kelingkingnya ke arah kelingking kakaknya. Mencoba berikrar dalam hati tentang janjinya.

" Al janji, tapi Al juga punya syarat."

***



























Welcome untuk semuanya 😁😀
Selamat mampir dan selamat membaca😘
Silakan kritik sarannya langsung di kolom komentar ya guis.

Salam comel,

🤓

AL SAHMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang