BRAKKKK
Suara bantingan yang berasal dari ibunya di dalam rumah itu mengejutkan Aiza yang baru saja menginjakkan kaki di rumahnya.
"TIDAK BISAKAH KAMU JUJUR PADA ISTRIMU SEKALI SAJA? KENAPA SELALU ADIKMU YANG KAU BELA" ibu Aiza berteriak kepada sang ayah dengan emosi memuncak.
"Untuk apa aku memberitahumu, sesuatu yang enggak kamu mengerti. Apakah dengan aku memberitahumu, kamu akan mendukung? KAMU ITU ENGGAK TAU APA-APA JADI TIDAK USAH IKUT CAMPUR, TERUTAMA DENGAN ADIKKU" jawab ayah Aiza dengan tak kalah emosinya.
Aiza membatin dalam hatinya
Hufff, lagi-lagi pemandangan ini yang kulihat. Tidakkah mereka merasa malu harus memperlihatkan pertengkaran mereka di depan anaknya. Aku yang sudah besar saja lelah, bagaimana dengan adikku kalau melihatnya? Adikku enggak boleh melihat ini semua
Aiza hanya menatap bosan dengan semua ini, dan melangkah menuju orang tuanya yang masih saja adu oktaf.
"Kalau mau teriak-teriak di hutan aja, jangan di rumah. Kalian mau berantem atau atraksi kayak barongsai kek atau gimana kek terserah, asal jangan sampai tunjukkin pertengkaran kalian ke adikku. Mereka terlalu kecil untuk dipertontonkan hal ini" Aiza hanya berbicara dengan santai dan melangkah menuju kamarnya untuk meluapkan segala hal.
Setelah menutup dan mengunci kamar
Hiks
Suara tangisan lirih Aiza keluar dengan runtuhnya raga Aiza ke lantai.
"Bohong kalau aku kuat. Itu semua bohong, aku harus apa untuk memperbaiki ini semua?
hikss"Tangisan lirih Aiza berlangsung sekitar 15 menit
"Aiza kamu kuat, enggak ada yang perlu kamu tangisin. Jangan jadi lemah Aiza, ayo senyum. Kamu harus memakai banyak topeng untuk mengahadapi ini. Pasti bisa kok Aiza" ucap Aiza menyemangati diri sendiri dengan suara lirihnya.
"Hidup memang banyak cobaan, kalau enggak ada ya bukan hidup. Pengen udahan tapi enggak bisa, takut dapet tiket VVIP ke neraka hehehe" Aiza sengaja mengatakan hal itu untuk menyemangati dirinya sendiri dan seperti itulah sosok Aiza Iqra Samreen.
Aiza merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Saat ini Aiza menempuh pendidikan kelas 12 SMA di SMA Negeri Univers. Adik pertama dan keduanya bernama Arsakha Ransi Alden dan Adnan Kaif Sarfaraz yang saat ini menempuh pendidikan kelas 9 dan 7 di SMP Negeri XOXO.
Tok tok tok
"Siapa?" Ucap Aiza
"Ini ibu za, tolong buka pintunya""Owalah ibu toh, Aiza kamu harus kuat jangan sedih kamu harus senyum di depan ibu" monolog Aiza dalam hatinya.
Aiza membuka pintu dan mempersilahkan ibunya untuk masuk dan berbicara.
"Sebenernya ada apa lagi Bu, kok bisa sampe berantem gitu? Untung aja tadi adek-adek lagi enggak di rumah semua" tanya Aiza kepada ibunya
"Biasa itu, ayah kamu selalu aja transfer ke adeknya tanpa kasih tau ibu. Kalau dia memang orang yang butuh dibantu ya pasti ibu enggak akan marah nak. Entah apa yang adeknya kasih ke ayahmu sampai kayak begini" ucap ibu lelah
"Maaf ya nak, kamu harus melihat dan mendengar semuanya. Ibu enggak tau lagi harus cerita ke siapa, cuma kamu yang bisa jadi tempat cerita ibu".
"Gapapa ibu santai aja, kalau ada apa-apa cerita langsung ke Aiza. Aiza enggak keberatan kok, malah Aiza seneng ibu bisa cerita ke Aiza supaya beban yang ibu pikul bisa Aiza bantu" ucap Aiza menenangkan ibunya yang merasa bersalah.
"Kalau ibu bisa bersandar ke Aiza, Aiza harus bersandar kesiapa? Dahlah bersandar ke kasur aja lah biar enggak ribet. Intinya mumet" Ucap Aiza dalam hati
Next?
Jangan lupa vote dan komen ya guysss
KAMU SEDANG MEMBACA
Bisakah Berjalan Lurus?
Teen FictionAiza Iqra Samreen merupakan seorang gadis yang kehidupannya dipenuhi cinta saat ia kecil namun, semuanya berubah dengan adanya pihak ketiga yang entah apa tujuannya melakukan ini semua. Aiza tumbuh dewasa dengan berbagai macam pertanyaan tentang keh...