gak ada yang spesial kaya martbak di part ini, happy reading!
hari ini mungkin lana bakalan pulang lambat, karena lana harus ngebantu wali kelas buat masukin nilai.
ah padahal lana udah ngebayangin betapa empuknya kasur lana.
lana menghela nafas sebentar lagi selesai, jadi dia bisa merealisasikan apa yang di bayangkan tadi.
beberapa guru sudah pulang bahkan mungkin murid-murid sudah pulang juga sejak bel pulang berbunyi. tadinya lana nggak sendiri dia bersama dengan temannya tapi sudah pulang lebih dulu karena ada urusan dengan keluarganya.
tak lama lana mendengar suara pintu terbuka, lantas dia mendongak. menatap seorang siswa yang gak mungkin gak di kenal di sekolahnya.
renjuna bagaskara atau kerap di panggil juna. lana hanya tau namanya saja itu pun karena juna ikut olimpiade dan di bicarakan olah banyak murid.
lana nggak sekelas juga dengan juna karena juna sendiri berada di kelas unggulan beda dengan lana yang berada di kelas biasa bisa saja.
bisa di tebak karena juna adalah orang cerdas yang terbiasa dengan buku-buku setiap harinya beda dengan lana yang kalau mau menjelang ujian baru belajar.
juna selalu mendapat ranking di kelasnya, ini dari yang lana dengar dari salah satu temannya yang mengagumi juna. kalau lana? dia hanya masuk ranking di 20 besar saja sudah membanggakan.
hidup mereka itu beda banget.
lalu tatapan lana turun ke arah juna yang sedang memegang sebuah es krim, kan lana jadi ingin. dia meneguk salivanya beberapa kali.
"apa lo liat-liat?" suara sinis juna menyentaknya.
lana berdecak lalu kembali mengerjakan tugasnya. padahal dia hanya melihat es krim yang berada di tangan juna tapi kenapa juna galak banget.
cowo itu emang agak galak dan sensitif sih, bahkan lana pernah mendengar kalo dia suka marahin siswi depan umum.
selesai mengerjakan tugasnya, lana mengambil tas dan juga jaketnya lalu berjalan keluar mengabaikan tatapan juna yang ke arahnya sedari tadi.
entah apa yang di lakuin murid itu di ruang guru.
di depan gerbang lana bisa melihat awan mendung dan rintik hujan juga sudah mulai turun. untung saja dia setiap hari memakai jaket.
suara langkah kaki di sampingnya membuat lana yang hendak memakai jaketnya terhenti. kemudian menoleh,
juna.
orang itu tampak mengusap lengannya yang sudah basah karena air, sepertinya orang seperti juna gak akan bisa tahan dengan dingin.
lana menghela nafas lalu melemparkan jaketnya ke arah juna, "pake aja, lo lebih butuh" setelahnya lana berlari mengangkat tasnya di atas kepala guna menghalang air hujan yang makin desar jatuh ke kepalanya. dia hanya membantu.
sejenak, juna tertegun. matanya menatap ke arah jaket yang berada di tangannya lalu memakainya. juna suka, baunya seperti sang bunda.
dia tersenyum kecil kemudian melangkahkan kakinya pergi dari sekolah. itu adalah interaksi pertama mereka berdua yang setelahnya membuat juna memberanikan menembak lana setelahnya.
-witagenks-
menepati janjiiii
KAMU SEDANG MEMBACA
boyfriend | renjun
Fanfictionrenjun as boyfriend. pacaran sehari tanpa ngegas sama renjun itu gak afdol. jadi siapkan stok kesabaran kalian.