2

132 11 0
                                    

Sekarang Krist beserta keluarganya sedang membereskan meja makan setelah berbuka puasa. Krist benar-benar kekenyangan sekarang bahkan untuk bangkit saja dia sudah tidak sanggup.

"Bang, kamu terawih kan?." Tanya mama Krist.

"Aduhh maa gak bisa aja terawih nya nitip aja. Kekenyangan aku nihh ngantuk jadinya." Kata gue sambil ngusap-ngusap perut gue yang kekenyangan, pengen meledak rasanya.

"Ya gak bisa dong bang, masa tarawih nitip. Emangnya belanjaan dititipin. Udah sana siap-siap buat shallat terawih." Kata mama sambil membereskan meja makan.

"Iya dehh iyaaa." Kata gue, males banget masih mau bangkit.

"Yang semagat donk bang lu Cemen banget sih jadi cowo. Gimana mau dapet pacar coba." Kata si nenek lampir alias adek gue yang paling cerewet.

"Iya cerewet banget sih lu jadi cewek."

"Kalo gak cerewet bukan cewek nanya bang." Katanya sambil meletin lidah.

"Nyaut bae lu." Kata gue kesel.

"Bodoo mulut-mulut gue." Katanya. Pengen nampol adek sendiri dosa gak sih.

.
.
.

Gue lagi dijalan pulang abis terawih rasanya kaki gue pegel banget, sampai di rumah gue liat segerombolan cecurut dah nancep Bae di depan teras.

"Ngapain lu pada di mari bukannya terawih." Kata gue sewot.

"Terawih kita ya njir, emang lu yang nyari tempat dipojokan buat molor." Kata si off.

"Hehehehe ngantuk gue nyet." Cengir gue.

"Dasar manusia lucnut lu. Gimana mau dapet jodoh kalo lu aja potongannya begini." Kata si Oat.

"Diem lu badak Kalimantan. Heran gue dari tadi pada ngomongin pacar seakan gue ni kagak laku aja." Kata gue kesel.

"EMANG." Kata mereka berempat.

"Anjir ya kalian. Temen gue bukan sih?." Kata gue kesel.

"Kita kan ngomong kenyataan Krist." Kata si Gunsmile.

"Serahhh kalian dahh serahhh. Btw kalian mau ngapain kemari?." Tanya gue.

"Oohhh kita mau pergi nongkrong. Lu mau ikut gak Krist?." Kata si Ice.

"Kuyylahhh bentar ya gue ganti baju." Kata gue.

Dah lama juga klo di inget-inget gue kagak nongkrong ma ni cecurut. Adalah ya sekitar 2 hari 2 Jamaan kayaknya sih. Entahlah.

Krist masuk kedalam rumahnya sedangkan keempat temannya menggekorinya bagai anak ayam yang sedang mengikuti induknya.

.
.
.
.

Sesampainya di sebuah kafe tempat biasa mereka nongkrong, mereka langsung cari tempat buat duduk. Disini kafe terbuka tempatnya luas kayak lapangan, dan salah satu tempat favorit anak muda kayak kita-kita buat nongkrong.

"Krist lu mau minum apaan ?." Tanya si Ice.

"Pink milk." Jawab gue singkat.

"Anjirr dandanan dah keren menumnya pink milk." Sahut si Gunsmile.

"Bacot lu, diem Bae tiang listrik."

"Anjir lu badan keren gini di katain tiang listrik."

"Badan kagak ada bodynya gini di bilang keren. Mata lu perlu di periksa kayaknya." Kata gue.

"Serah lu dah nyet. Semerdeka lu aja." Kata si Gunsmile.

Tes... Tess.. Tess.. 1 2 3

Yaa ini salah satu kenapa gue demen di mari. Ada live musik yang selalu menghibur setiap pengunjung. Kita juga bisa nyumbang ataupun riquest lagu kesukaan kita disini.

Tempat ini selalu penuh ma anak muda yang lagi pacaran, orang yang sedang makan bersama keluarga ataupun segerombolan anak muda yang cuma sekedar nongkrong kek gue sekarang. Apalagi WiFi nya kenceng makin betah lah gue. Minum segelas duduknya seharian hahah.

Suara musik mulai terdengar pertanda live musik akan segera dimulai. Tapi gue malas buat sekedar ngeliat pangung karna terlalu asik ma obrolan gue.

You’ve been running round, running round, running round throwing that dirt all on my name.

Lirik pertama mulai di nyanyikan dan gue sedikit suka ma warna suara ini.

Cause you knew that I, knew that I, knew that I’d call you up.

You’ve been going round, going round, going round every party in LA.

Cause you knew that I, knew that I, knew that I’d be at one, oh..

Suara lumayan bagus. Gue suka cara pembawaan dia.

I know that dress is karma, perfume regret.

You got me thinking ’bout when you were mine, oh.

And now I’m all up on ya, what you expect?.

But you’re not coming home with me tonight.

You just want attention.

You don’t want my heart.

Dia nyanyiin lagu ini seakan dia lah yang disituasi itu sekarang. Benar-benar mendalami.

Maybe you just hate the thought of me with someone new.

Yeah, you just want attention.

I knew from the start.

Gue makin penasaran dan akhirnya gue noleh kearah pangung dan penyanyi itu ternyata ...

Gue cuma diem ngeliatin dia yang dengan lihainya nyanyiin lagu yang dia bawain seakan gak ada beban sama sekali.

You’re just making sure I’m never gettin’ over you, oh.

Gue cuma diem dengerin dia bawain lagu itu. Sampai dia selesai dilirik terakhir semua orang bersorak buat dia. Ya gak heran sih, suara dia cukup bagus. Untung aja dia gak ngeliat ke arah gue.

"Krist.."

"Krist.."

"Krist.."

"Hooiii Krist.."

"Hahh yaa kenapa ?." Kata gue linglung.

"Lu kenapa sih kayak orang bego gitu." Kata si Oat.

"Hahh? Ohh gak, gak papa. Kenapa?."

"Dia ... Kerja disini ?." Kata si Off sambil nunjuk dengan dagunya.

"Hmmm... Gue gak tau."

Apa dia kerja disini? Sejak kapan, gue gak pernah liat dia nyanyi di sini sebelumnya. Atau dia baru.. ahh entahlah kenapa juga gue harus mikirin dia.

______________________

Gaje banget yaaaaaa wkwkwkw ntahlahh orangnya pun yang bikin gaje.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

UNTITLEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang