1

56 0 2
                                    

Gadis desa berambut panjang itu bernama Shashie. Shashie kecil hidup dalam keluarga sederhana di sebuah kampung di salah satu daerah yang penduduknya ramah-ramah.

Shashie anak tengah dari tiga bersaudara. tapi sayang, kakak Shashie meninggal sebelum genap usianya satu tahun.
Jadi Shashie menjadi anak pertama di keluarganya.

Hari-hari Shashie kecil sama seperti anak-anak pada umumnya.
Bermain,sekolah,sekolah agama dan ngaji. Shashie kecil mempunyai sahabat ngaji, ya mungkin karena rumah mereka berdekatan, meskipun berbeda sekolah dasar tapi kalau ngaji dan bermain, mereka selalu berangkat bareng dan main bareng.
Dan uniknya Shashie punya julukan di mata sahabat ngajinya itu. Zuwi panggilan buat Shashie, karena saat itu lagi booming-booming nya iklan sabun cuci dan yang dalam iklan itu panggilannya zuwi.

Shashie kecil yang polos sering di jailin mamang-mamang yang sering nongkrong di pinggir jalan. Shashie kecil yang jutek,judes dan sangat jauh dari kata ramah. Dia selalu menunjukan kejutekannya ketika orang bertanya.

Seperti anak pada umumnya Shashie tidak pernah mempermasalahkan orang mau suka atau tidak padanya.

Suatu pagi di hari minggu, Shashie menemani ibunya berjualan sayuran mengitari kampung sekitar dan menjajakan dagangan ibunya ke rumah-rumah seperti biasanya. Ada satu rumah yang waktu itu Shahie di bikin takut. Seperti biasa ibu Shashie menyimpan dagangannya di teras rumah, lalu ada mamang-mamang menghampiri sambil berkata
"Tumben anaknya ikut bi.."
"Iya, katanya dia pengen ikut"
"Oh...geulis bi...ek di landi(julukan dlm bahasa sunda) kencring ah..." oceh mamang-mamang itu kepada Shashie.
Ibu Shashie hanya tersenyum.
"Deeeeen...den...deni...dieu gera..." teriak mamang-mamang itu pada keponakannya yang berada di dalam rumah.

"Den dieu, lihat anaknya si bibi geulis,buru ngomong bogoh... i love you kituh"
Shashie bukan main ketakutannya karena baru pertama kali ini di jahilin seperti itu. Shashie ngumpet di belakang ibunya karena takut.
Deni yang terus mendekati Shashie membuat Shashie kecil ketakutan.

"Shashie aku cinta kamu..." oceh si deni anak kecil itu pada Shashie seraya mendekatinya.
"Ih.......ih.....maaah..." teriak Shashie pada ibunya.
Bukannya belanja sayuran yang di jajakan ibu Shashie, yang ada malah menjahili Shashie nya.

"Hey...abi bogoh..." teriak anak itu lagi sambil mepet mendekati Shashie.
Sontak Shashie lari ketakutan sambil menggenggam ciki di tangannya.

Melihat kejadian itu mamang-mamang tadi bertariak.
"Udag den...udag..."
"Mamah ih hayu...sieun..." teriak Shashie mengeluh pada ibunya sambil berlari menghindari kejaran Deni.

Mereka mentertawakan tingkah Shashie kecil dan deni yang kejar-kejaran. Yang satu bilang bogoh yang satu lari ketakutan.
Dan akhirnya Shashie pun nangis minta pulang karena saking takutnya.

"Engga cuman bercanda..." ucap ibunya kepada Shashie.
"Udah den..udah den..kasian Shashienya.." ucap mamang-mamang tadi pada deni.
Dan deni pun berhenti mengejar Shashie.

Akhirnya Shashie pun kembali menyumpal di belakang ibunya.
"Bi...ke ek ka imah jeung si deni" ucap mamang itu pada ibu Shashie
"Ih mamah...jangan, takut." Bisik Shashie pada ibunya.
Ibunya hanya tersenyum "iya ke rumah we..."
"Ih...si mamah..." keluh Shashie.
"Ah...bercanda shie..." jawab ibunya sambil kembali melanjutkan jualannya.

Di jalan Shashie ngoceh-ngoceh karena ibunya memberi ijin kepada mamang tadi buat main ke rumahnya.

"Si mamah mah...make di suruh maen ka rumah"

"Ah...itumah bercanda,,,da ga bakalan maen engga..."

"Oh...iya nyah..." sahut Shashie agak tenang.

Setelah dagangan ibu Shashie tersisa sedikit, mereka pun pulang ke rumah dan beristirahat.






ShashieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang