2

5 0 0
                                    

Siang itu Shashie pulang sekolah dengan hati riang karna di terima di sekolah Favorite,dan yang masuk ke sekolah itu hanya orang yang terbilang pintar saja dengan nilai tinggi. Dan ternyata setelah sampai rumah, Shashie mendapati ibunya sedang menangis tersedu sembari melipat baju-baju dan memasukannya ke dalam dus, dan melihat barang-barang telah tertata rapi di dalam dus dan karung. Hatinya kalut dan bingung,hati yang tadinya riang gembira ingin memberi kabar baik kepada ibunya bahwa ia di terima di sekolah favoritenya, akhirnya hilang saat itu juga. Seketika Shashie bertanya dengan polosnya "mau kemana mah?" (masih dengan cape dan bingungnya). Dalam hatinya bicara "kenapa mama" sambil memperhatikan bapaknya barangkali sedang bertengkar.

Tapi bapak keliatannya sedih juga,,, dalam hati, Shashie bergumam lagi "apa mau pindah rumah?? tapi ah masa iya kalau mau pindah rumah engga bilang dari kemarin sejak jauh-jauh hari". sejenak Shashie terdiam dan tidak mengerti, ia hanya memperhatikan dan menuruti apa yang di bilang mama nya, mama nya tiba-tiba diam dan berkata "shie,kita pindah ke rumahnya bu juju" Shashie kecil menjawab dengan kebingungannya "kenapa mah,bukannya ini rumah mamah sama bapak??" "iya,tapi paman kamu meminta harga rumah ini dengan harga sekarang padahal rumah ini sudah bapak kamu cicil dan lunas" Shashie hanya anak kecil kelas 6 SD yang tidak tahu apa-apa.

Singkat cerita akhirnya Shashie dan keluarganya pindah dan mengangkut barang-barangnya satu per satu, dengan sangat berat hati Shashie menurut dan mungkin rasanya ingin menawar agar tak pindah pun dia tak kuasa.

Hari-hari di laluinya di rumah kontrakan milik bu Juju. Shashie beranjak remaja tepatnya kelas 1 SMP. Kalau sebagian orang mungkin di umur segitu maunya unjuk gigi karena kesuksesan orang tuanya,,Shashie malah susah dan banyak menelan pil pahit di usianya yang masih dini.

Suasana baru di rumah bu juju yang tadinya kosong dan lumayan serem juga,tapi mau gimana lagi. Mau tidak mau,suka tidak suka harus Shashie terima.

Tanpa mempunyai seorang teman yang dapat menghiburnya. Shashie di tuntut dewasa sebelum waktunya, karena waktu itu lagi krisis moneter, usaha bapaknya bangkrut dan harus menerima kenyataan rumahnya pun ikut di jual,pahit memang, tapi itulah yang harus di hadapinya.

Lepas dari masalah keluarga,Shashie masuk Sekolah barunya. Berangkat dari rumah kontrakannya yang lebih jauh dengan jarak yang lumayan jauh. Bersama 5 orang sahabat SD nya yang masuk ke sekolah itu,Shashie pun Mengenal teman baru,suasana sekolah yang berbeda dengan masa SD.

Satu minggu penataran berjalan lancar dengan berbagai macam kegiatan. Di sekolah,Shashie terlihat pendiam dan jarang berkomunikasi dengan teman-teman barunya. Boleh di bilang ia susah mendapat teman baru,bukan karena dia sombong ataupun gimana, tapi karena memang mungkin merasa minder karena bertemu teman-teman yang lebih cantik dari Shashie.

Masa SMP mungkin begitu berat bagi Shashie karena cara belajar dan guru-gurunya pun berbeda dengan semasa SD. Di tuntut belajar dengan tekun dan dengan target-target sekolah yang harus sesuai standart.

Siang itu pertama kalinya Shashie ngerasain ulangan harian dengan hanya sehelai kertas saja, dengan gemetar Shashie masuk kelas karena di bagi 2,,jadi yang masuk hanya 24 orang dari 48 siswa dan yang lainnya menunggu giliran di luar kelas jadi bisa sambil baca-baca dan mengulang pelajaran. perbangku hanya seorang jadi gak bisa larak lirik dan asli mikir sendiri,,dalam hati Shashie menggerutu "ulangan harian aja seketat ini apalagi ulangan umum" hadeuhhh..... sambil menekuk wajahnya yang terlihat lelah. Akhirnya 1 jam telah berlalu dan ulangan pun sudah selesai. Dan bergantian masuk dengan yang sebagian lainnya.

Hari itu selesailah kegiatan belajar di sekolah dan Shashie pun pulang dengan ke 5 sahabatnya, karena mereka ber 5 tidak 1 kelas jadi saat pulang sering bercerita tentang bagaimana di kelas masing-masing dan tentang pelajaran di sekolah.

Di kampung, Shashie di kenal ramah dan bersahabat sama siapa aja, entah itu anak kecil,teman sebaya nya ataupun orang yang lebih tua darinya.

Kemanapun Ia pergi pasti dengan tegur sapa kepada orang yang berpapasan dengannya di jalan ataupun yang sedang berada di halaman rumahnya pasti Shashie tanya.

Shashie selalu menyapa kepada siapapun yang di temuinya. sampai pada suatu hari ibu Shashie bilang.

Saat itu masih pagi hari minggu jadi sekolah libur.

"Shas,,,,kamu di bilang baik,ramah sama bu nunung yang rumahnya dekat iin temen SD kamu Shie"

"oh..... bu nunung yang mamahnya Neng Adisty bukan mah?? emang kenapa mah???"

"Iya tadi mamah ketemu di warung dan ngomongin kamu"

Shashie berusaha gak besar kepala dan jumawa di depan Ibunya.

"terus bilang apa aja..???" Tanya Shashie penasaran

"Iya setiap lewat depan rumahnya kamu selalu tersenyum dan menyapa katanya,,,terus katanya kamu ngajar sholawat anaknya Bu Nunung di pengajian ya??"

"Iya mah,,,,,kan di suruh Akang (guru ngaji) itu juga bertiga bukan aku aja si,,aku,,Reni sama de Yanti...."

"Iya itu anaknya bu nunung malem kemarin katanya bilang suka sama Teh Shashie dan semalam itu ngomongin kamu terus"

"Ah masa si mah?? emang bu nunung bilang kayak gitu?"

"Iya...tadi mamah ketemu Bu Nunung di warung Bi Yayah"

"owh,,,ya udah atu..... Alhamdulillah"

"Iya katanya anaknya bilang Teh Shashie,,, Teh Shashie aja..... kirain Teh Shashie mana,, tahunya Shashie anaknya Bi Yoyoh katanya..."

"owh.....hehe....." Shashie hanya tersenyum.

"Emang kamu suka ngajar bukan di madrasah???"

"emh.... engga cuman nemenin temen aku aja ngajarin Sholawat,,sebelum ngajarin Sholawat, sorogan anak-anak kecil dulu. Jadi kelas 3 ngajarin kelas 1 dan aku kebagian ngajarin Sholawat tiap malam jum'at sama de Yanti"

"Semua kelas 3 ngajar kelas 1...?!"

"Engga,cuman yang di tunjuk sama Akang (sebutan ke guru ngaji) aja"

"Oh,,,gitu..."

"Iya....." sahut Shashie.

Shashie selalu menyembunyikan apa yang di lakukannya dari semua orang hingga orang tuanya pun tidak tahu,taunya hanya dari cerita orang tua murid yang Shashie ajarin Sholawat.

Gurunya mengajarkan agar selalu Tawadhu,rendah hati karena Alloh hanya melihat hati kita.

Bukan dari harta,pangkat dan jabatan kita. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ShashieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang