Prologue

166 15 5
                                    

   Sudah tiga tahun semenjak kematian Srikandi. Kematiannya masih dikenang, namun sudah tidak ada yang menangis lagi. Srikandi adalah kenangan termanis sekaligus terpahit untuk Arjuna dan Nakula. Namun ada seorang gadis yang mirip dengan Srikandi, namanya adalah Shikandi. Shikandi adalah nama yang mirip dengan Srikandi, fisiknya juga mirip dengan Srikandi, walau tak benar-benar mirip. Namun Shikandi berbeda dari Srikandi, Shikandi tak punya ambisi untuk membunuh Bhisma, Shikandi tak mengenal Arjuna atau Nakula, Shikandi bukan putrinya Drupada, Shikandi bukan kakaknya Drestadyumna. Hidup Shikandi beda dari Srikandi, cuma nama dan fisik mereka yang mirip. Istilahnya Shikandi adalah 'kembaran' Srikandi yang lebih feminim.
   Shikandi berasal dari kasta bangsawan. Shikandi hidup bersama ayahnya di sebuah kerajaan, tapi suatu hari Ayahnya Shikandi harus bertugas di Indrapastha, makanya mereka pindah ke Indrapastha. Shikandi sebelumnya belum pernah ke Indrapastha, dan dia ingin menjelajahi Indrapastha. Saat Ayahnya pergi, Shikandi jalan mengelilingi Indrapastha.

   Shikandi senang berjalan-jalan ke Indrapastha. Tapi sayangnya dia tersesat di tengah jalan. "Sial! Seharusnya aku membawa peta." Batin Shikandi dengan kesal, Shikandi agak kesusahan berjalan di area lumpur karena gaunnya dan rambut panjangnya yang dikepang. Shikandi berjalan mutar-mutar, sepertinya dari tadi dia masih disitu-situ saja.
  "Sudah mau malam namun aku belum juga menemukan jalan untuk pulang. Bagaimana ini?" Shikandi agak kesal. Matahari sudah mulai terbenam, hari mulai menjadi malam. Shikandi sudah lelah dan dia duduk dibatu. Kebetulan saat itu Arjuna, Sadewa, dan Nakula sedang naik kuda. "Kak, lihatlah ada wanita disana, kurasa mungkin dia tersesat." Ujar Sadewa. Nakula dan Arjuna menggerakkan kudanya untuk berjalan ke arah Shikandi.
  "Siapa orang-orang itu?" Pikir Shikandi, dia langsung berdiri, berjaga-jaga. "Siapa kalian!?" Tanya Shikandi agak kasar.
  "Jangan khawatir, kita hanya mau membantu. Apakah kau tersesat?" Nakula menenangkan Shikandi yang terlihat agak takut.
  "Iya." Jawab Shikandi singkat karena dia agak malu sudah mengira mereka orang jahat.
  "Kau tinggal disini?" Tanya Arjuna.
  "Iya." Jawab Shikandi singkat.
  "Baiklah, kami akan mengantarkanmu ke rumahmu." Ujar Sadewa. Nakula menyuruh Shikandi duduk di belakang kudanya dan mereka mengantarkan Shikandi ke rumahnya.

   Shikandi sangat berterima kasih pada Arjuna, Nakula, dan Sadewa. Kemudian Arjuna, Nakula, dan Sadewa pulang kembali ke istana.

Oke, friends. Ini cuma prolognya saja, ya. Comment, ya. Dan juga berikan saran atau kritik.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 14, 2014 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinta Yang TertinggalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang