Maaf, karna berharap terlahir di keluarga lain

22 3 2
                                    

Cast;-Yeonlee(you)-so ryung suk(lee minho)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cast;
-Yeonlee(you)
-so ryung suk(lee minho)

-lee yejun
-kim seorim
-so ilkim
-so jin suk
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Sore hari sekitar pukul 16..
Yeonlee duduk termenung memandang persawahan di dekat rumahnya. Tempat itu sepi,sejuk,dan indah. Angin bertiup membuatnya merasa sedikit tenang. Lalu ia mengeluarkan ponsel dan melihat pukul berapa saat ini. Sambil menghela nafas dan wajah sedih dia mengatakan
-"aku lelah" kata yangcukup sering di ucap semua orang yang merasa telah melakukan banyak hal.
-"aku ingin mati tapi aku tidak ingin mati" yeonlee mengatakan nya dengan wajah murung. Lalu kemudian tersadar
-"ah" dia berpikir sejenak. "Bukan seperti itu" yeonlee menunjukan wajah polosnya, "tapi seperti ini, aku tidak ingin hidup tapi aku takut untuk mati, huh, bagaimana nanti jika jodoh ku tidaklah memiliki jodoh lagi,bagaimana jika jodoh ku sangat tampan bagaimana jika jodoh ku adalah.."

In house

Beberapa saat dia telah selesai mandi. Pukul 17:04
Ia keluar kamar mandi sambil mengusap usap rambutnya yang basah setelah keramas.
-"hei.. keringkan rambut mu di dalam kamar mandi atau kamu akan membuat lantai ini berantakan karna rambutmu" itu kaka perempuan yeonlee dengan wajah yang benar benar menyebalkan. Seo rim.
Yeonlee Memicingkan mata dan menghela napas kesal.
-"lagi pula yang membersihkannya rumah ini adalah aku. Kau melakukan apa memang nya seharian kau hanya berdandan seperti jalang?"
-"hei cara bicara mu seperti orang bodoh"
Yeonlee tak menghiraukan dan hanya jalan menuju kamarnya. Namun terdengar ibunya mengatakan.
-"anak ini. harusnya kau mendengar kan saat yang lebih tua memberitahumu"
Yeonlee hanya terdiam dan tak menghiraukan. dia langsung menutup pintu kamar dan membanting tubuhnya kekasur nya.
-"apa semua berbeda jika aku terlahir terlebih dahulu?" Yeonlee tertawa kecil dengan hatinya yang sedih menahan tangis.
-"tentu saja tidak. Kecuali jika aku terlahir di keluarga berbeda"
Yeonlee membuka ponselnya dan mencari info tempat untuk bekerja paruh waktu. Entah apa yang ingin dia lakukan. Tapi tidak ada tempat yang menyediakan kerja paruh waktu semua nya telah penuh. Ya.. sekolahnya hanya tinggal setengah bulan lagi sampai kelulusan. Yeonlee terus mencari tempat kerja paruh waktu. dia mendaftar akun dibanyak platform lowongan kerja. Namun semuanya tidak ada yang kosong dan tidak ada yang mencari pekerja paruh waktu. Tiba tiba ada yang menendang pintu kamarnya. Yeonlee terkejut dan menatap karah pintu kamarnya. Terdengar kaka dan ibunya sedang membicarakan nya.
-"iyaa sudah pasti handphone itu ada dikamarnya.dia memang selalu bersikap menguasai handphone itukan"
Yeonlee yang mendengar itu langsung melirik handphone di meja nya. Itu adalah handphone milik adiknya yang kecil pemberian ibunya. Yeonlee kemudian mengambilnya dan membuka pintu kamarnya. Ia meletakan handphone itu dibawah depan pintunya seraya mengatakan
-"ini handphone nya! Aku tidak menggunakan nya aku jugamemiliki handphone! Jika tidak suka aku menyimpannya ambil saja kenapa diributkan. Bisa mu hanya membicarakan ku dibelakang! Kau pura pura baik di depan ibu berpura pura bahwa kau yang melakukan segalanyaa!!!padahal kerjamu hanya tidur dan berdandan seharian setiap hari, aku sangatlah cape melakukan semuanya" Yeonlee semakin lama menaikan suaranya. Dia hampir tidak bisa menahan nangis dia langsung menutup kembali pintu kamar nya dengan keras.
-"apa dia sudah stress?" Ledek seo rim
-"jika tidak ikhlas mengerjakan tidak usah mengerjakan!" Teriak ibunya. "Jika tidak mau mengerjakam apapun dirumah ini pergi saja tinggal dengan ayah mu,cari dia! Aku sudah memberikan mu makan mebayarkan sekolahmu merawat mu sejak kecil, tidak tahu diri" Lanjutnya.
Sedangkan dikamar yeonlee hanya menahan tangis mendengarkan.
-"dia selalu berbicara seperti itu pada ku, tapi dia tidak pernah berbicara seperti itu terhadap seorim,ayah ku? Apa ini semua salahku? Apa yang aku lakukan?" Yeonlee berkata dengan pelan dan menangis dia menangis sangat dalam tanpa suara hanya air matanya saja yang mengalir sangat deras walau baru sebentar.
-"jika dia tidak mau mengasuhku sejak kecil kenapa dia tidak meninggalkan ku di panti asuhan saja? Hah? Kenapa dia tidak membunuh ku?" Yeonlee hanya terus menangis. Memikirkan segala yang diucapkan ibunya kepadanya. Yeonlee benar benar merasa depresi. Dia turun dari kasur dan terduduk diam di pojok bersandar kekasurnya. Dia hanya terus menangis. Sesekali berfikir untuk pergi dari rumah ini.
-"Semuanya tidak ada yang pernah menghargai ku"
Cukup lama yeonlee terdiam sambil sesengukan berusaha untuk berhenti menangis. Ia berusaha kuat dan menghapus air matanya, yeonlee berpikir untuk benar benar pergi dari rumah ini. Selama ini ia telah banyak berusaha memikirkan apa yang akan dilakukannya jika pergi dari rumah nya. Kini ia benar benar merasa siap. Yeonlee menghapus air matanya, kini ia tidak mau kalah dengan depresinya. Ia mengambil jaketnya, membereskan wajahnya dan dirinya yang berantakan setelah menangis, Yeonlee membawa uang bayaran sekolahnya untuk 2 bulan yang sebelumnya diberikan oleh ibunya. Dia keluar hanya membawa uang dan handphone nya. Dirumahnya sudah sepi ibunya, kakanya,adiknya,ayahnya sudah masuk kekamarnya masing masing. Rumahnya cukup besar dan memiliki 3 kamar.

Shine |lee Minho|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang