senyum

34 5 1
                                    

Pagi ini ku berjalan dilorong sekolah bersama teman ku Fany untuk mengambil sepeda motor sepulang sekolah.

Dengan gembiranya ku memangil sepulang sekolah "Fanyy.." menoleh kebelakang " Yo.. Cindy gimana??",mengabil sehela nafas "ah,lo mau pulangkan bareng yok!" dengan senyum yang ramah,"ah oke".

"ngomong-ngomong kamu besok ada acara gak?",Fany mengelengkan kepala "yaudah besok temenin aku ninton yuk" " umm.. bolehdeh sekalian mau beli alat lukis buat kerajinan" Cindy tersenyum gembira.

Sesampainya diparkiran, mereka melewati segerombolan anak cowok salah satu diantara mereka menoleh ke arah cindy, cindy pun menoleh balik cowok tersebut tersenyum melihatnya.

Cindi mengalihkan pandangan "kenapa cin?" dengan ragu "engak ngakpapa" Fany pun searasa seolah ada yang menganjal saat mereka melewati para cowok.

Disekolah Cindy memang anak yang pintar bahkan banyak teman-temannya senang berteman denganya karna asik dan ramah, sejak hari itu Cindy terbayang cowok yang meliriknya.

Saat bel istirahat berdering Cindy dan Fany pergi ke kantin untuk membeli jajan, di sudut sekolah Cindy melihat cowok yang melirikya kemarin sore

"Fan yang di pojok itu siapa si?"tanya cindy "Oh itu masak kamu ngak kenal"dengan wajah kebingungan "hah siapa?aku ngak kenal tu" menghela nafas " itu lo anak kelas xii ipa namanya Akbar maulana yang menang lomba basket nasional minggu lalu"

merasa heran "hah kok aku ngak tau ya" "makanya jangan fokus mikiran soal, btw napa kamu tanya dia kamu suka yaa.." " ah eng engak cuma penasaran kemarin aku liat dia,tp gua rasa dia anak baru" dengan melirik Cindy

"masak sihh,gak percaya aku" "nagkpercaya yaudah bayy gua duluan!" "nah loh kok gitu".

Bel sekolah pun berbuyi tepat pukul 2 siang karena guru guru akan menghadiri rapat di dinas kabupaten "Fan jadi temenin gua nonton kan?" "Jadi dong,masak gak jadi" raut muka senang "Ah oke sip kalo gitu nanti jam 3 gua tunggu di lantai satu ya deket lift" "ah oke"
--------------
Fany sedang melepas helem yang dikenakanya,menoleh ke kanan *loh itukan Akbar yang dibilang Cindy tadi di sekolah kebetulan baget, Akbar pun menoleh balik dan tersenyum Fany pun bergegas menuju lantai santu sesuai janji.

"Ah yo Fanyy" wajah senang "ah Cindy mau beli tiket dulu apa mau nemenin beli kuas aku dulu?" "beli tiket dulu aja keburu mau mulai nih" "baik boss".

Sesampainya di bioskop Cindy terkejut melihat salah seorang cowok sedang duduk di depan bioskop bersama satu teman cowok nya "eh fany itu kan Akbar kan?" Fany ikut terkejut

"ah iya betul tadi gua juga ketemu diparkiran,ah yaudah sini uangnya gua yang beli tiketnya" "ah iya iya nih gua tunggu sini ya" "oke" setelah membeli tiket Cindy dan Fany pun masuk untuk menonton film tersebut.

Sambil tertawa dan keluar ruangan Cindy dan Fanny membeli bobba untuk diminum karena haus, glegek glegek suara tegukan Cindy meminum bobba "Ahh.. lega rasanya udah minum ahhh, eh btw jadi beli kuas ngak?" sambil meminum bobba fanny menoleh "Ah ya jadi dong" dengan semagat Cindy berdiri dan menarik tangan Fanny

"Com kita beli keburu soree" Fanny terkejut "Ahelah bikin kaget aja si, pelan-pelan bisa kalek" "Keburu sore mumpung aku belom capek muter-muter hehe".

Setelah memasuki toko Cindy pun mencari kuas air dan cat air "Fan, bagusan merahtua apa merah muda?" Fanny menoleh sambil mengunyah bobba "Kalo aku si yang merah tua buat dasaranya" Cindy pun menyetujuinya "Oke sip bos" setelah beberapa menit kemudian Cindy dan Fanny selesai berbelanja,mereka pergi jalan-jalan mengelilingi mall.

"Fanny!!" Fanny menoleh karena ada yang memangilnya dengan keras "Ah ya hah?" "Apa kabar fan?" Fanny membalasya dengan antusias "Ah,kabar baik,lo apakabar Ron?"

Roni membalas percakapannya sambil menoleh ke muka Cindy "Ah kabar baiklah" "ohya ron kenalin ini temen gua Cindy" Roni mengulurkan tangan dan berjabatan tangan "hello gua Cindy"

"Gua Roni,salken ya Cindy" tersenyum lebar "ah iya iya" "Btw lo kesini sama siapa,sama pacar lo mesti hayo ngaku aja" dengan muka melas Roni karena udah berkali kali patah hati "Ah engaklah sama temen-temen gua,lo tau sendirikan gau udah capek ama begitu begituan"

Fanny mengampor-ngompori "Ah masa ngakada tuh temennya,hayo lo boong kan, boong tu dosa lo" "I.. itu" Akbar dan teman - temanya mengahampiri Roni "Roni lama ya nunggu,ah loh kok ada Fanny?"

Cindy dan Fanny sepontan kaget sekilas tak percaya "Ah iya Fanny ini tmen gua waktu smp lo kenal?" "Kenal lah kan gua satu angkatan sama dia satu sekolah malahan tapi beda kelas" Fanny sangat heran "Ah loh kok klaian udah saling kenal?"tanya Fani

Roni membalas pertanyaan Fanny sambil tertawa lirih "Ah yaiyalah dia itu temen gua pas tanding basket gua dulu kls satu, trus kita temanan sampek sekarang"

Akbar menoleh ke Cindy dan tersenyum manis (*Cindy:lah napa senyum mulu sih emang gua kenapa??) Fanny terburu-buru untuk keluar dari topik pembicaraan "Oh gitu ya yaudah gua mau lanjutin jalan-jalannya dadaa Roni"

"Ah anu besok kapan-kapan boleh kita nonton bareng yuk sama temen-temen ku ama temen kamu,mau gak?" Fanny dan Cindy terkejut mendengar perkataan Roni

"Ah ya..ya gimana cin?" Cindy sepontan kaget "Ah ya bo.. boleh-boleh" Roni senang mendengar kabar baik seperti itu "Oke ditunggu ya daa" setelah berbincang dengan Roni Fanny dan Cindy pulang karena sudah larut.

Cindy mengendarai motor terngiang senyuman akabar "Duh napa sih,harus senyum jugak ughh.. cepet ilang dong dari pikiran kan gua gakfokus biuat naik motor nya ughh, cari minum dulu apaya tapi tadi dah minum bobba kembung lambungku nanti ughh.." dan akhirnya Cindy pun turun ke indosaya untuk membeli jajan kesukaannya dan minuman untuk dimakan dirumah "agh kan gua kalo kepikiran sekali gak nemu jawabanya bakalan susah dilupain,napa otak gua tu gak bisa cari topik lain apa, kan bisa kikirin proyek besok ugh.." sepontan Cindy kaget disuruh mama buat beli kebutuhan rumah

"Alamak kan yang penting-penting kenapa gak inget untung gua berhenti buat jajan ughh mana ni deterjen sabun susu" setelah selesai berbelanja cindy membopong satu kardus belanjaan "ugh napa berat juga ni kerdus ahelah kena nasip macam apa lah aku ini" salah satu karyawan mendatangi Cindy "Mbak kalo keberatan bisa saya aja yang bawain" Cindy sepontan kaget "Ah eh oh boleh-boleh kebetulan saya keberatan bawanya" Cindy terlejut melihat wajahnya.

kaTA mu KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang