^10^

188 16 0
                                    

"Apa kau sudah coba menghubunginya?" ~hoseok

"Udah...tapi telfonnya selalu ia matikan,dan sudah 2 hari dia tidak ada kabar" ~namjoon

Mereka kini sedang ada di restoran.
Tadi hoseok mendapat telfon dari namjoon,katanya butuh bantuan.

"Kalo gitu,aku minta nomor handphone jimin...coba aku menelfonnya" ~hoseok

Namjoon memberikan nomor telfon jimin pada hoseok.

"Coba telfon dulu aja" ~hoseok

Hoseok menelfon jimin.
Dan telfonnya tersambung.

"Yeoboseyo"

Hoseok memakai speaker agar namjoon dapat mendengarnya.

"Apa ini suara jimin?" ~hoseok

"Bukan" ~namjoon

"Hallo,dengan siapa?"

"Apakah jimin ada?saya temannya...ingin bicara sebentar dengannya"

"Tentu,sebentar"

"Hallo ..."

"Jimin-ah...ini aku teman namjoon"

"Eoh,hoseok hyung"

"Darimana kau tau?"

"Cenayang"

"Dimana kau?"

"D---di rumah,ada apa hyung?"

"Namjoon sudah berkali kali menghubungimu,kenapa selalu kau matikan?"

"H--hah?hyung bicara apa?aku tidak dapat mendengarnya"

"Jangan pura² bego jiminie" namjoon angkat suara.

"H--hyungie...jangan terlalu keras suaramu...sshhh--ahhh"

Mereka berdua mendengar jimin mendesah.
Pikiran namjoon benar² melayang hingga kemana mana.

"H---hyunghh...udah dulu yahhh,"

Tuut...tutt...

Jimin mematikan telfonnya.
Namjoon benar² frustasi,ada apa dengan jimin.

"Jangan mikir yang aneh² dulu joon...positif thinkin' aja dulu" ~hoseok

"Gue khawatir banget sumpah" ~namjoon

"Iya,gue paham qok" ~hoseok

"Hufftt" ~namjoon

"Kita selidikin aja dulu,lu kan ngasih jimin cincin yang diam² lu pasang alat deteksi dimana jimin berada kan...coba aja lu deteksi" ~hoseok

"Iya juga yah...kok gue lupa sih" ~namjoon

Namjoon dan hoseok akhirnya pergi dan menuju rumah kumuh dimana namjoon biasanya mendeteksi lokasi seseorang.

\         | ∆•
  \
    \                       " ♦"(hotel prince).

Akhirnya namjoon menemukan lokasi jimin.

"Nah,itu tuh" ~hoseok

"Kesana yok" ~namjoon

Hoseok ngangguk.
Mereka bergegas pergi
menuju hotel itu.

Hotel prince seoul

"Selamat datang di hotel prince" pelayan pelayan itu menyambut mereka baik.

Mereka hanya membalas dengan senyuman.

"Ada yang bisa saya bantu tuan?"

"Heum...apakah ada orang yang bernama park jimin menginap disini?" ~namjoon

"Sebentar,saya cek dulu"

Namjoon benar² tidak bisa tenang.

"Ada tuan...beliau menginap di kamar nomor 512 blok b"

"Ada di lantai berapa itu?" ~hoseok

"Lantai 3 tuan"

"Baiklah,terima kasih" ~namjoon

Namjoon dan hoseok berlari menuju lift.

Ting...

Pintu lift terbuka.

Hoseok n namjoon langsung masuk ke dalam lift.
Namjoon menekan tombol lantai 3.

"Lu tenangin dulu diri lu" ~hoseok

"Gimana gue bisa tenang sih,dalam keadaan kayak gini hah?" ~namjoon

"Gue yakin,lu bisa tenang kok..." ~hoseok

Ting...

Pintu lift terbuka.
Mereka langsung keluar dari dalam lift.
Namjoon dan hoseok mencari cari kamar nomor 512 yang ada di blok b.

Akhirnya mereka menemukannya.

512 b block

Tertera tulisan seperti itu.
Hoseok mengetuk kamar itu.

Tok...tok...tok...

Cklek...

Jimin membukanya.

"Jimin-ah..." ~namjoon

Jimin terkejut.
Saat ia ingin menutup pintu kembali hoseok sudah menahannya.

"H---hyung biarkan aku istirahat" ~jimin

"Kenapa di hotel ini?" ~hoseok

"K--karena rumahku sedang direnovasi" bohongnya.

"Benarkah?tadi kau bilang kau ada di rumah" ~namjoon

"I---itu--

" sayang...siapa?"

"Sayang?apa ada orang lain?" ~namjoon

Lalu muncul seorang pria.
Dia juga membawa segelas susu.

"Nih,susu bumil kamu" ucap pria itu pada jimin

"Bu---bumil?" ~namjoon

"Eoh,hallo kenalin saya calonnya jimin,nama saya sungwoon lee" ~

sosis||•yoonseok{END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang