Untuk kamu,
Putih abu-abu itu menyenangkan ya? Sama seperti kisah yang pernah kita coba.
Aku pernah dengar, tidak ada persahabatan murni antara laki-laki dan perempuan. Perasaan lebih itu pasti ada, entah itu terjadi kepada keduanya ataupun salah satunya. Itu cukup lucu, terlihat sederhana tetapi rumit untuk kita jalani.
Sekarang aku tanya, bagaimana kabarmu? Aku selalu ingat dan masih tersimpan baik di memori ku deskripsi tentang kamu.
Apa sekarang kamu masih menggunakan motor biru yang berisik itu? Jaket biru serta gitar yang selalu kamu bawa. Hahaha perlu kamu tau, aku tidak pernah malu pernah menjadi penumpang disitu, jangan menggantinya dengan motor besar, aku tidak mau menaikinya, kakiku akan pegal. Aku juga yakin suatu saat, jika ada penumpang lain pasti dia juga tidak mau.
Dulu aku sering bertanya kepada diri sendiri. Jika tidak pernah ada awal, apa bisa berakhir? Ya, awalnya hanya sebatas sahabat dan akan berakhir sebagai sahabat juga bukan? Semuanya terlalu rumit saat ada kata komitmen yang diam-diam menghancurkan.
Ku harap aku bisa menemukan semua jawaban yang selama ini aku cari, walaupun perkataanmu kala itu terus mengganggu. Penjahat sebenarnya itu bisa dari orang yang pernah kita harapkan.
Sampai saat ini aku masih ingin mengucapkan sesuatu jika takdir bisa berpihak.
Sederhana saja, aku merindukanmu.
-Dina Zainisa-