Malam penuh duka

327 40 4
                                    

.
.
.
Kau berjalan menuju kediaman mu di malam gari yang indah dengan sinar rembulan yang setia menerangi perjalanan mu

Pedang yang di sangkutkan di bagian pinggang mu selalu menemani mu di setiap perjalanan mu dan melindungi mu dari marabahaya seperti serangan tiba-tiba yang datang seperti hewan buas atau iblis-iblis

Ya, iblis... Saat kau berumur 6 th kau mendengarkan nenek mu bercerita tentang iblis
Iblis membuat semua orang menderita, iblis membuat dunia tidak tenang, banyak korban berjatuhan karena iblis
Untuk itu di adakannya organisasi pemburu iblis untuk membasmi semua iblis di dunia

Membuatmu dan kakakmu bertekad melindungi dunia lalu membasmi iblis yang sudah membuat dunia tidak aman, mereka sangat ingin menjadi seperti midori-san ya itu adalah nenek mereka yang walaupun usianya sudah terbilang lanjut, tetapi wajah, tubuh, dan lain-lain masih bisa di bilang sangat muda
Kenapa? Karna semenjak midori masih menjadi pemburu iblis dia sangat mengatur pola makan nya
Dan selalu makan makanan sehat yang bisa membuat nya awet muda
Dan hal itu turun kepada anak cucu nya

...

(Y/n) berjalan dengan tenang
Sambil menikmati cahaya rembulan
Namun cahaya rembulan yang indah itu membuat  (y/n) merasakan firasat yang sangat buruk
(y/n) merasakan hawa-hawa iblis yang berada di sekitar jalan arah ke kediamannya

Tiba-tiba jantung mu berdebar dengan sangat kencang
Membuat keringat di dahi mu mengucur membuat poni mu lepek

perasaan apa ini? Tidak aku tidak boleh berfikir yang bukan bukan

Kau berlari dengan wajah panik
Nafas mu tak beraturan membuat kaki mu gemetar

Setelah sampai di halaman kediaman mu, wajah mu menatap kediaman mu dengan sangat tidak percaya
Manik mu terbelakang
Kau sangat panik sangat sangat panik sehibggu kau tidak kuat bernafas dan membuat mulut mu membantu bernafas

Kau melangkah kecil ke dalam kediaman mu, kaki mu tak sanggup berdiri lagi sehingga kau harus memegang fusuma yang tepat ada di samping mu tersebut

Sampai benar-benar kakimu tak sanggup menahan tubuh mu, lutut mu menekuk kesamping
Membuat bokong mu duduk di lantai tatami itu

Pandangan mu terlihat kosong
Karna kau masih tidak percaya dengan apa yang kau lihat malam itu

Apa yabg terjadi? Ada apa?

Kau bertanya-tanya tapi tidak ada seorang pun menjawab, bahkan anggota keluarga mu tak bergeming
Tentu saja, karna mereka sudah tewas di serang iblis

kau mencari benda di sekitar mu, berharap ada yang bisa menjawab pertanyaan mu itu

"Mitsuketa! Potongan pedang? Pedang ini... Milik kak kiriya"

Potongan pedang itu membuat air mata mu berjatuhan, kau tidak percaya kalau orang yang selalu menyemangati mu itu sudah tewas,
Kau menggenggam potongan pedang yang belum berubah warna tersebut yang berarti masih belum bisa di sebut Pedang nichirin
Tetesan darah dari telapak tangan mu menetes bersamaan dengan menetes nya air matamu

Potongan pedang tersebut membangkitkan kemampuan mu
Yang bisa melihat masa lalu

air mata deras mengaliri pipi mu itu
Kau tidak percaya dengan apa yang kau lihat dengan kemampuan mu itu

"Nee-chan, baa-chan, oka-san"
(kakak, nenek, ibu)

Kau menyebut anggota keluarga mu sambil melihat jasad-jasad mereka yang bergeletakan di harapan mu

"watashi wa ippai ippai gomen ne"
(aku benar-benar minta maaf)

Kau meminta maaf dengan suara isak dan tangisan mu
Membuat malam itu sangat menyedihkan dan jauh dari kata 'indah'

_________________________________________

makasih udah mau luangin waktu kalian buat baca cerita gak jelas gini:)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

the last life [muichiro x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang