Sabun anti Corona (Solar)

2.2K 160 50
                                    

Hai semua, aku Hali. Balik lagi di keseharian ku yang gabut. Belum lama ini seluruh dunia lagi gempar ama satu masalah. Apa itu? Virus corona alias covid-19. Dan kita semua harus berdiam diri di rumah. Mungkin bagi yang lain ini menyenangkan, tapi tidak bagiku. Karena kalau semua ada di rumah, tentu saja mereka bertiga berulah lagi.

Sekarang aku berada di kamar, menatap jendela dengan malas. Biasanya aku latihan bela diri, tapi tempat latihan ku porak-poranda oleh tiga curut sialan itu. Jadi apa yang bisa aku lakukan sekarang?

Ting nung ting~
(Chat whatsapp masuk)

Ku lihat hp ku, dan ternyata Gempa menyuruhku untuk membantunya. Akhirnya ada kerjaan juga setelah sekian menit merenung wajah sendiri di kaca. Diriku ini bergegas turun ke bawah. Ku lihat Gempa membawa sebuah sement dan pasir entah buat apa. Lalu, kutanya untuk apa itu semua.

"Ha? Gem, ini buat apa?".

" Bantu aku perbaiki washtafel di dapur. Ada yang bocor, hehehe. ".

" Hm, baiklah ayo. ".

Kami pun berjalan kearah dapur. Dan ketika kami baru melangkah masuk ke dapur, alangkah terkejutnya kami. Dapur banjir, air menggenang di mana-mana. Dan kita melihat Solar berdiri di washtafel dengan santainya sambil memegang sabun.

" Solar, kau sedang apa? Kenapa banjir begini hah?", Hali

"Ha? Eh Kak Hali, Kak Gempa, aku baru saja mencuci tangan dengan sabun buatanku sendiri loh! Lihat! Dengan ini kuman bahkan virus tiada lagi di tangan!!! ", Solar

Dengan bangganya ia menunjukan sabun dan tangannya yg bersih. Gempa hanya terkekeh dan menggarukkan kepalanya. Ia pun mendekat kearah kami. Kemudian tak sengaja sabun itu tumpah ke lantai yang becek lalu kemudian...

GUBRAKKK!!!

Ya, ia terjungkang dengan kepala yang mendarat duluan. Dan anehnya, palanya gak bocor? (Ini anak palanya dari beton atau apa sih? :v)
Sontak Gempa teriak dan segera menolongnya. Seketika seluruh penghuni rumah (kecuali si beruang kutub) datang sambil berlari.

" Kak? Ada ap- WAAAAHH!!! ". TRIO SENGKLEK

" Tunggu! Jangan lari!!! ", Hali

" HUAARRGGGG!!! (GUBRAK!!!)", TRIO SENGKLEK

Dan mereka ikut terjatuh ke lantai. Aku pun menepuk palaku dengan salah satu tanganku sambil menggeleng. Kan bener, baru di bilangin udah jatoh aja ni anak. Dan apa lagi? Mereka semua aku marahi abis-abisan. Termasuk Solar si biang kerok dari ini semua!

"Lain kali punya mata tu di pake ! Udah punya mata empat masih gk liat tu lantai banjirnya kayak banjir bandang! ", Hali

" Dih kok jadi aku! Kan aku cuma cuci tangan! Sama promosiin sabun anti corona! ", Solar

" Wahh sabun anti konoha? :v ", Thorn

" CORONA! BUKAN KONOHA! ", Solar

" Ya maap ehehe kedengarannya konoha ehehe~ ", Thorn

" Kenapa jadi kau yang marah?! Cepat bersihkan ini semua! ", Hali

" Dih ko aku doang! Mereka juga dong! ", Solar

" Ini semua kan kau yang buat masalah! Eksperimen apa lagi yang kau buat? Anti corona konon! ", Hali

" Heh pala hotak kao!", Solar

Dan kami berdua pun saling beradu mulut. Sedangkan Gempa hanya bisa mengelus dadanya. (Sabar ya gempa:'v)

"Sudahlah kalian ini! Solar, Blaze dan Taufan pel lantai hingga bersih! Aku, Kak Hali dan Thorn akan benarkan washtafel yang bocor itu! ", Gempa

" Baiklah... Ayo kak! ", Solar

" Cih! Awas kalau sampai gak bersih! ", Hali

" Ppffftt hayo kak Hali dah marah~", Taufan

"Kita recokin solar yuk! ", Blaze

" Kalian berdua! Kalau sampai kalian merepotkan ku akan ku hajar kalian! ", Solar

" Weehh sabar bro~", Blaze

"Haaahhh~ kalian ini bisa ga hidup normal aja gitu... ", Gempa

" Kayaknya ngak... ", Hali

Dan kami pun sibuk dengan tugas masing-masing. Sedangkan Ais yang baru bangun setelah tidur dua hari tak bangun...

" Hoaamm hm? Kamar Solar? Masuk ah penasaran ada apa di dalam. ", Ais

Ia pun masuk ke kamar sang maniak eksperimen itu. Dan ia menemukan sebuah botol aneh dengan cairan bewarna merah, dan bau seperti buah yang segar. Ais yang tengah haus itu tergiur ingin meminumnya.

" Sirup kah? Kayaknya enak... Mumpung gak ada orangnya.. Minum ahh!!! ", Ais

Glek! Glek!

Dan lidahnya merasakan pahit yang luar biasa. Wajahnya memucat, mulutnya berbusa. Dan ketika wajahnya berubah menjadi ungu tua, Solar yang baru selesai itu masuk ke kamarnya dan mematung di tempat.

" Aaaaaa.... KAK AIS!!!! ", Solar

Dan Ais keracunan " Sabun anti corona" Yang di buat Solar. Mari kita berdoa untuk keselamatan Ais. Berdoa di mulai!


....

Yup! Ampe sini dulu keseharian si kembar tujuh! :v

Ceritanya ini sebelum bulan Ramadhan yaa:v jadi masih boleh makan&minum tuh:v

Terimakasih udah ngedukung Thorngik agar semangat menulis cerita! :v

Jangan bosen baca yah^^ karena masih banyak keseruan si kembar tujuh yang absurd loh:v

Oke aku pegi dulu! Jangan lupa vote dan komentar nya yaa:v

See ya~ ngik! :v

Halilintar Best Brother [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang