💮1

33 4 0
                                    

Pagi yang cerah yana terbangun dari tidurnya tanpa adanya ibu maupun ayah, yana tinggal sediri karena yana anak tunggal, tetapi itu tidak membuat yana luput dari kesedihan.

"Hoaaam, jam berapa nih,astaga udah telat". ucap yana yang berburu buru bangun dan segera mandi karena jam menunjukan pukul 6 pagi karena yana harus sekolah.

Sesampai disekolah yana masuk kedalam kelas dan duduk disebelah sahabatnya, yana hanya memiliki satu teman karena yang lain tidak mau berteman dengan yana yang miskin.

"Hai syifa lagi ngerjain tugas ya?". Ucap yana
"Eh hai juga yana, iya nih aku lupa kalo ada pr, aku buat tugas dulu ya",
Yana pun mengangukan kepala.

Bel berbunyi menunjukan waktunya istirahat
"yana istirahat temui ibu diruang guru ya". Ucap bu guru yana.
"Iya bu". Ucap yana sambil tersenyum.

"Yaudah yan kalo gitu aku duluan aja ya kekantin". Ucap syifa dan meninggalkan yana yang masih didalam kelas.



************




Tiba diruang guru yana mencari ibu guru yang tadi mengajarnya, dan akhirnya ketemu.
"Yana kamu belum membayar uang smesteran, dari kamu kelas 10 dan sekarang kelas 11, ibu tidak bisa beralasan lagi kepada bapak kepala sekolah, jika kamu tidak bisa membayarnya kamu terpaksa di keluarkan dari sekolah ini yana". Ucap bu guru dengan suara lembut.

Yana pun bersuara dengan mata yang sudah berkaca kaca. "Yana minta maaf bu, yana sama sekali tidak mempuanyai uang, tetapi jika seperti itu yana bersedia di keluarkan dari sekolah ini bu".
"Ibu juga minta maaf yana, ibu tidak bisa menolong kamu". Ucap bu guru kepada yana. Dan yana pun kembali ke kelasnya dengan wajah murung.



*********



Dikelas yana dilihat seperti tontonan banyak yag mencibirnya

Palingan belum bayar uang sekolah tu

Iya pasti itu

Palingan pulang sekolah langsung cari pinjeman

Ih ga jaman kali cari pinjeman palingan jual diri tu

Haha iya bener

"Eh kalian ini punya mulut dijaga dong  jangan asal ngejiplak". Syifa tiba tiba memarahi yang sedari tadi mencibir isyana. Yana pun berkata sambil tersenyum "Tidak apa syif ga usah didengerin".

Yana akhirnya bercerita dengan syifa apa yang ia bicarakan dgn guru tadi. Syifa terkejut dan langsung memeluk yana sambil menangis, syifa gak mau ditinggal yana karena syifa sangat menyayangi yana, karena yana itu teman yang baik jaman sekarang teman pada palsu semua hanya datang saat perlunya saja.

"Jadi yan apa rencanamu selanjutnya?". Tanya syifa
Yana menjawab "emm kayaknya aku mau merantau deh, mau cari uang dan aku terpaksa harus putus sekolah".
"Hm jika itu yang terbaik maka lakukanla aku selalu mendukungmu". Ucap syifa sambil mengelus pundak yana.

Bel berbunyi lagi menunjukan waktunya pulang. "Syif aku pulang duluan ya sekalian mau beres beres untuk besok". Sahut yana kepada syifa yang sedang mencatat. Syifa menoleh dan mengaguk sambil tersenyum.



***********



Tiba dirumah yana berganti pakaian dan berkemas barang karena besok ia harus segera pergi agar tidak banyak memakan waktu.

Esok nya.....









Eits  lanjutanya dibagian 2 ya
Happy reading readers😊
Jangan lupa vote nya,karena itu sangat berarti;')

Antara Dia Dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang