Coping adalah sebuah istilah yang mengacu pada upaya kognitif dan behavioral untuk beradaptasi dengan berbagai perubahan dalam situasi kehidupan, terutama yang bersifat menekan. Sederhananya, coping adalah cara seseorang menangani stres, demi memperoleh rasa aman bagi diri sendiri.
Menurut Lazarus dan Folkman, coping yang efektif untuk dilaksanakan adalah yang membantu seseorang untuk mentoleransi dan menerima situasi menekan dan tidak merisaukan tekanan yang tidak dapat dikuasainya. Maka dari itu, coping sifatnya sangat pribadi dan berbeda bagi setiap orang.
Currently, caraku menangani stres adalah dengan menambah stres lain.
Okay, that sounds ridiculous. Biar kuulang.
Beberapa bulan ini, my way to deal with stress adalah dengan menenggelamkan diri dalam pekerjaan. Cliché, I know. But that's the only thing I can do.
Setiap kali keadaan di rumah sudah kurasa tidak baik bagi kesehatan mental dan kewarasanku --yang mana artinya setiap hari, aku akan melakukan apapun that's related to work. Mempelajari file pasien yang kubawa pulang, sampai pergi ke rumah sakit walau di luar jam praktekku sekalipun --sekadar melihat anak-anak bermain di playground menunggu giliran mereka masuk ruang periksa, duduk di meja perawat dan memperhatikan bocah-bocah yang dengan semangat naik ke timbangan dan mengukur tinggi badan mereka.
Stress at home has turned me into this workaholic lady, and I don't know what to feel about it.
Tunggu. Tadi aku baru saja bilang "home"?
Aku bahkan tidak tahu apakah bangunan ini masih layak disebut home. How can a place being called "home" when there's no more that homey feeling in it?
Look at me. A miserable 30 year old dengan sepiring precooked lasagna, not-so-watching Grey's Anatomy at 12am (as if there's not enough medical shit in my life already), silently rambling about life and stress coping.
Aku mulai mempertimbangkan untuk berangkat ke rumah sakit sekarang juga dan bergadang di depan bangsal bayi.
Watching babies is so therapeutic for me. Kak Melly, temanku di RS yang seorang spesialis obgyn mengetahui betul ini tentangku dan selalu mengabari setiap kali ia selesai membantu proses persalinan pasiennya.
"Stress relief lo ada yang baru, nih. Cewek, cantik banget. Sini ke bangsal."
Oh, berarti stress coping-ku yang lain adalah segala sesuatu yang berurusan dengan bayi. Watching them from outside their room in the hospital I work at, mengurusi pasienku sendiri, atau babysitting anak teman-temanku ketika ada waktu senggang.
Walaupun semakin banyak bayi yang muncul di hadapanku, maka semakin buruk pula baby fever yang kurasakan.
Ah, aku benar-benar butuh terapi bayi sekarang. Tapi di sisi lain, aku terlalu tak berdaya untuk sekadar beranjak dan mengambil kunci mobil.
Sudahlah, Grey's Anatomy binge night it is then.
---
Aku dan Naufal mulai pacaran dua bulan setelah makan malam kami di Jalan Sabang waktu itu. Considering it as our first date, kami pergi kencan untuk kedua kali hanya berselang tiga hari setelahnya.
Naufal
Dek, sibuk? Wanna grab some dinner later?Me
Aku masih di RS, kelar jam 9. Is it okay?Naufal
Nggak apa, aku jemput di RS jam 9, ya
Atau kalau kamu terlalu capek, reschedule aja, no problem
KAMU SEDANG MEMBACA
fated
Romance-; they said, the destined one will always come back to you. ketika naufal dibawa kembali ke hadapannya setelah jauh hidup membawa mereka, nana percaya bahwa lelaki itulah satu yang diciptakan tuhan untuknya. nana percaya, dirinyalah tulang rusuk na...