-8-

16 6 0
                                    

Kini rey sudah sampai dikediaman rumah kay yang super megah dan mewah itu. Dengan cepat rey memencet bel yang berada di samping pintu yang bernuansa kotak kotak itu.

Masih tidak ada balasan, rey pun memencetnya kembali.

"Iya sebentar" teriak seseorang dari dalam sana, yg tak lain adalah Anna.

Ketika Anna sudah membuka kan pintunya buru buru saja rey Salim ke bundanya kay dan berkata. "Assalamualaikum tante"

"Waalaikumsalam, kamu siapa nak?" Tanya Anna lembut.

"Aku pacarnya kay tante" ucap rey dengan bangganya.

"Oh pacarnya kay, kay sih ga cerita ke bunda kalau punya pacar seganteng ini"

"Hehe tante bisa aja"

"Nama kamu siapa nak?"

"Reyhan tan, tapi sering di panggil rey."

"Oh gitu, nama tante Anna. Kamu panggil tante, bunda aja ya rey"

"Tapi tan, eh bun-nda"

"Gapapa rey, oh iya kamu kesini pasti nyari kay yaa?"

"Iya bunda, apakah kay ada dirumah?"

"Ada ko, Mari ikut bunda kedalam"

Reypun mengikuti langkah Anna menuju ruang tamu pastinya.

"Rey kamu duduk disana dulu ya"

"Iya bunda"

"Bi warnii" teriak Anna

"Iya nyonya" sahut bi warni

"Tolong buatkan rey minuman ya"

"Siap nyonya"

Bi warni pun berlari dengan kencang menuju dapur. Anna dan rey yang melihatnya pun hanya menggelengkan kepalanya.

"Sebentar kay nya bunda panggilin dulu ya rey"

Reypun hanya menganggukkan kepalanya saja.

Kini kay sedang asik memainkan game online diponselnya itu. Tiba tiba ada suara ketukan pintu

"Kay" teriak Anna dari luar

"Iya bunda" jawab kay cepat.

"Keluar sayang, dibawah ada pacar kamu tuh" perintah Anna

Sebentar, pacar? Maksud bunda apa? Kay kan tidak punya pacar. Apa yang bunda maksud adalah rey? Tapi mana mungkin dia kesini dia aja gk tau rumah gue!

"Kayy" teriak bunda sekali lagi

"Iya bunda sebentarr"

Kay pun membuka pintu kamarnya

"Pacar? Maksud bunda apa??" Tanya kay bingung

"Gausah berpura pura lah kay, pacar kamu ya rey siapa lagi. Buruan sana kebawah rey sudah nungguin tuh"

"Rey? Gila saja!." Batin kay.

Dengan cepat kay menuju ruang tamu dengan sedikit berlari.

"Ni den minumannya silahkan diminum" ucap bi warni sambil menyodorkan segelas es jeruk

"Makasih bi, jadi ngerepotin"

"Engga ko den, yaudah kalo gitu bibi kebelakang dulu"

"Iya bi, oh iya jangan lari lagi" ucap rey tertawa pelan

Bi warni hanya tersenyum malu.

"Lo ngapain disini!" Teriak kay setelah turun dari tangga.

"Santai dong gausah ngegas gitu" sahut rey

WALMONDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang