Part 3

6.6K 223 3
                                    

Clarissa dan Andini sampai di Royal Cafe.

Siang hari waktu yang paling ramai dikunjungi pelanggan yang kebanyakan para mahasiswa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siang hari waktu yang paling ramai dikunjungi pelanggan yang kebanyakan para mahasiswa.

Clarissa dan Andini segera mengganti baju mereka dengan seragam kerja.

"Gak ada kelas lagi?" Mario tiba-tiba muncul di depan Clarissa.

"Kaget gue..aduh kak, kayak jin aja sih." gerutu Clarissa.

Mario terkekeh kecil melihat raut Clarissa yang cemberut.

"Sorry deh.." Mario mengacak rambut Clarissa.

"ih..rambut aku jadi berantakan nih."Clarissa mencak-mencak merapikan rambutnya.

"Ya ampun kamu tuh cerewet banget sih." Mario mencubit hidung Clarissa, segera kabur dari amukan gadis itu.

"Astaga..kak Mario bisa aja deh bikin jantung gue deg-degan." Clarissa memegang pipinya yang pasti sudah merona sekarang.

"Muka lo kenapa? lagi demam?" tanya Andini sambil meletakkan punggung tangannya di dahi Clarissa.

"Nggak, mungkin cuacanya lagi panas banget." elak Clarissa dengan menepis tangan Andini.

"Panas apaan sih, orang adem gini." gumam Andini.

Clarissa cepat-cepat pergi dari Andini, sebelum sahabatnya itu berbicara panjang lebar.

Clarissa mulai melakukan pekerjaan nya. Di cafe itu dia bekerja sebagai kasir.

"Selamat siang. Anda mau pesan apa?" Clarissa tersenyum ramah kepada pelanggan yang baru tiba.

Didepan nya berdiri seorang laki-laki umur 30an, menatap Clarissa penasaran.

"Maaf Pak anda mau pesan apa?" Clarissa mengulangi pertanyaannya.

"American Capuccino dan chesse cake." laki-laki itu menunjuk papan menu.

"Oke..totalnya 80 ribu." Clarissa menyerahkan kertas struk.

Laki-laki itu pun langsung membayar dan mencari tempat duduk.

"Ganteng sih..tapi ngeri juga kalo dilihat kayak gitu.." batin Clarissa yang merasa aneh ditatap laki-laki tadi.

"Kenapa Ris?" Andini muncul disampingnya.

"Gak ada, tolong antar pesanan ini ke meja tiga ya." Clarissa menyerahkan nampan kepada Andini.

Andini mengantarkan pesanan ke meja nomor tiga, tempat laki-laki tadi duduk.

Andini tersenyum manis saat tahu pelanggan nya ternyata laki-laki tampan.

"Selamat menikmati," ucap Andini sambil melebarkan senyumnya.

Pria itu menatap Andini yang masih berdiri didepannya seolah berkata "mau apa lagi?"

Tapi karena yang ditatap kurang peka, terpaksa laki-laki itu buka mulut.

6. Hallo... Mister India (THE END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang