Nobody Knows

4.

Taehyung dan Irene menjadi lebih baik setelah bertemu kemarin. 

Bangtan dan Red Velvet tengah beristirahat karna mereka akan memulai jadwal seperti biasa besoknya.

"Eonnii, apa yang kalian bicarakan kemarin?"

Wendy bertanya sambil merapikan rambutnya didepan cermin.

"Ah, tidak ada."

"Aku bertanya dengan serius, aku ingin tahu, jadi jawablah."

Wendy mengalihkan pandangannya ke Irene berharap Irene dapat memberitahunya.

"Kim Taehyung hanya ragu dengan dirinya sendiri, ia merasa tidak percaya diri, hanya itu."

"Mengapa? Apa karna Suho oppa?"

"Eoh."

Jawab Irene sambil menganggukan kepalanya.

"Ahh dia ini tidak tau betapa besar cinta seorang Irene kepadanya."

Wendy menjelaskan itu dengan lantang dan tertawa, berusaha meledek Irene untuk mencairkan suasana. Irene pun tertawa melihat tingkah Wendy.

"Bagaimana dengan Suga?"

Tanya Irene yang juga penasaran.

"Bagaimana apanya? kita baik baik saja."

"Baguslah."

Jawab Irene dan tersenyum.

"Eonni, ada berita terbaru tentangmu," ucap Wendy setelah melihat berita terbaru di ponselnya.

"Tentang apa?"

Tanya Irene penasaran.

"Kau memang terbaik eonni"

Irene tersenyum melihat berita itu, ia tau Suho memang memiliki kepribadian yang baik, bahkan sangat baik. Ia tak punya alasan jika harus menjauhi Suho, toh mereka memang berteman. Hanya saja perkataan Taehyung semalam membuatnya berpikir apakah ia harus menjaga jarak dengan Suho.

"Aku tak melarangmu berhubungan dengan Suho, asal kau tidak menanggapinya dengan berlebihan" begitulah perkataan yang di ingat Irene. Irene Jelas tau apa yang dimaksud Taehyung.

"Kau boleh saling mengirim pesan dengannya, tapi kau juga harus tau batas, aku hanya takut dia lebih jatuh kepadamu," sekali lagi perkataan Taehyung sedang berputar di otaknya.

"Calm down Irene," ucap Irene mencoba untuk menenangkan dirinya sendiri.

"Eonni, ada apa?"
Tanya Wendy yang tiba tiba mendengar perkataan Irene, sedangkan Irene hanya terkejut, lupa jika ia sedang berada di kamar Wendy.

"Tidak HahHahHA"

Irene  tertawa dan beranjak dari kasur untuk pergi ke dapur dan memasak sesuatu untuk para membernya, tak ada yang menyuruh, Irene hanya ingin melakukannya. Ketika melewati kamar Yeri, Irene berhenti dan membuka pintu kamar Yeri