minta api mas

2.7K 7 1
                                    

Tahun 1998 sebuah kawasan perumahan di kota Malang yang masih 50% dibangun dan ditempati.

Andik, Samin dan Hari ... tinggal di blok yang sama, rumah mereka bersebelahan. Mereka termasuk orang baru di blok itu, mereka baru pindah ke perumahan itu tidak lebih dari 3 bulan.

jam 7 sore itu listrik blok rumah mereka mati, ... mereka jadi tidak bisa nonton The Simpson. akhirnya bertiga iseng memutuskan untuk berjalan-jalan keliling perumahan.

"mana rokoknya ?" tagih Hari kepada Samin. Serempak mereka menghentikan langkahnya tepat didepan sebuah gubuk ditepi sawah. Samin langsung mengeluarkan sebungkus rokok dari kantong celana pendek pramukanya. ... mereka bertiga adalah anak kelas dua smp, dari sekolah yang berbeda-beda.

mereka mengeluarkan sebatang rokok dari bungkusnya. Samin memasukkan kembali bungkus yang masih berisi beberapa batang rokok kedalam saku celana.

Andik tampak panik memeriksa seluruh kantong pakaiannya.

"waduh koreknya gak ada" Lapor

Andik, dengan wajah tersipu.

"Lha terus gimana ini ?" tanya Hari

"Nunggu petir saja" Samin berkelakar, tetapi tak ada yang tertawa karena lelucon itu menurut mereka sudah basi.

"eh ... lihat itu ?" seru Andik sambil menunjuk kearah gubuk gelap ditepi sawah.

terlihat cahaya kecil kemerahan yang bergerak naik turun perlahan seperti sebatang rokok mebyala yang dihisap pemiliknya, tetapi saking gelapnya malam itu mereka tidak melihat orang yang menghisap rokok. mereka cuma melihat cahaya api rokoknya saja.

"Aku mintakan api" Kata Andik bersemangat, dia berlari kecil kearah gubuk yang jaraknya sekitar 10 meter dari mereka berdiri.

tidak lama kemudian Andik berlari kembali kearah mereka dengan kencang dan wajah tegang.

Andik berhenti didepan teman-temannya. mulutnya ternganga tetapi tak ada suara yang keluar dari dalamnya, Andik seolah nerusaha keras untuk mengatakkan sesuatu tetapi tidak berhasil. Akhirnya dia menepuk bahu Samin kemudian berlari menjauh dari tempat itu, itu seolah isyarat kepada Samin dan Hari agar mengikutinya.

Andik membuka pintu pagar rumahnya kemudian membaringkan tubuhnya di teras depan. Samin dan Hari kebingungan mengikutinya.

"Hei ada apa ? kau kenapa ?" tanya Hari curiga "mana apinya ?" tanya Samin yang mengetahui rokok Andik belum dibakar.

Andik bangun kemudian menatap lekat-lekat kedua temannya, sambil bersiap untuk mengatakan sesuatu pada kedua temannya.

"orang digubuk itu memang sedang merokok ..." kata2 Andik langsung dipotong oleh Samin.

"kenapa kau tidak minta apinya ?" kata Samin.

"pinjam koreknya" tegas Hari.

Andik menelan ludah, bersiap untuk menjawab kedua temannya.

"O ... orang itu ... MUKANYA RATA !" jawab Andik setengah berteriak.

===================end==========

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 09, 2012 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

minta api masTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang