the day we met

620 38 0
                                    

February, 2016

"Mark, seriusan deh. Aku balik ke Kanada aja ya?" punggungku bersandar di tembok berpoles cat putih, menunggu atasan tertinggi SM Entertainment keluar dari ruangan di belakangku.

Hari ini tanggal 20 Februari 2016, hari yang- ah, aku tak dapat menjelaskannya.

"Serius, mereka tidak jahat,"

"Iya menurutmu, sedangkan aku? Apalagi belum juga tahu wajahnya,"

"Percaya deh, pada baik-baik kok,"

"Hhh terserah,"

Malas berdebat lagi, pandanganku beralih ke samping. Menatap lorong lantai ini yang kosong nan sepi. Di setiap samping pintu terdapat satu pot tanaman hijau yang lumayan besar.

Detak jantungku berdetak tidak karuan, mengingat akan menghadapi perubahan besar di hidupku sesaat lagi. Tak kusadari keringat sebesar biji jagung mengalir di dahiku.

"Oh ayolah, apa beliau sedang meditasi?"

Mataku melirik lelaki yang berada di sebelah kiriku. Dia sedari tadi mondar-mandir di depanku. Sejak 4 menit yang lalu, mungkin. Kami berdua sudah berdiri di depan ruang latihan selama kurang lebih 10 menit.

Kenapa tidak keluar-keluar?

Kriekkk

Badanku langsung menegak ketika melihat seseorang yang kutunggu tunggu keluar dari ruangan. Tak menunggu lama, badanku membungkuk 90° dengan sopan.

"Annyeonghaseyo, sajang-nim,"

"Annyeonghaseyo, anak anak sudah selesai latihan. Ayo ke dalam,"

Aku kaget karena atasanku itu menarik tanganku secara tiba tiba. Gila, seriusan. Ini terlalu mendadak. Kukira beliau akan berbasa basi denganku terlebih dahulu, kemudian baru masuk ke dalam ruang latihan. Realita nya, tanganku langsung ditarik masuk ke dalam.

Nyali ku belum matang, demi apapun.

Badanku berjalan kaku, mengikuti Lee Sooman sajang-nim dari belakang. Aku salah mengira, kukira di dalam hawa nya akan panas, ternyata sedingin ini. Serius dingin, padahal aku memakai baju yang cukup tebal dan celana jeans, tetapi masih terasa dingin.

Kulihat ke belakang, Mark mengikuti ku dengan berjalan santai.

Sooman sajang-nim membawaku ke tengah ruangan. Dan bisa kalian tebak? Apa yang kulihat? Ada sekitar belasan orang lelaki berdiri berjejer rapi di depan kaca besar. Pandangan mereka terkunci, menatapku yang berdiri kaku dengan tatapan kaget.

"Bagaimana latihan kalian? Lancar?" tanya sajang-nim, ia merangkul bahuku kali ini.

"Berjalan dengan baik, sonsaeng-nim," jawab salah seorang dari mereka. Sepertinya dia leader nya? Entahlah..

"Bagus, jadi kali ini aku akan mengenalkan seseorang kepada kalian semua,"

Kuperhatikan, orang-orang di depan saling berbisik satu sama lain, tertawa kecil, dan malu-malu. Aku rasa mereka cukup aneh ketika melihat diriku disini, hanya aku yang perempuan di ruangan ini.

Dan.. mungkin karena wajahku yang babyface dengan tinggi badan yang 'lumayan' mereka jadi memandangku aneh?

"Gadis ini mulai sekarang akan menjadi manajer untuk kalian semua. Silahkan perkenalkan diri kamu," Sooman sajang-nim menepuk pundakku dua kali, lalu sedikit menjaga jarak dariku.

Kali ini aku tepat berada di tengah-tengah, menjadi tontonan semua orang. Kulirik di sebelahku, Mark juga menjaga jarak dariku.

Lidahku kelu mendadak, rasanya susah ketika mau mengeluarkan kata kata dari bibirku. Gigiku menggertak dari dalam mulutku, berusaha meminimalisir rasa gugupku.

OUR ANGELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang