Chapther one| Gelap.
You cannot find peace by avoiding life.
-LASKAR IS MINE-SUARA teriakan histeris, menggema memenuhi sebuah ruangan yang kedap suara. Dapat terhitung, hanya bertahan sekitar 30 detik saja suara itu bertahan. Senyuman kepuasan terlihat disudut bibir lelaki itu, "ku serahkan sisanya kepada kalian berdua."
Kemudian lelaki itu berjalan keluar dari ruangan tersebut, meninggalkan kedua sahabatnya yang tengah membereskan sebuah mayat.
Namanya Damian Laskar Wardana. Lelaki yang baru saja membunuh seseorang suruhan keluarganya.
Tatapannya yang dingin seperti menusuk ditambah dengan sifatnya yang tidak tersentuh, membuat banyak kaum hawa yang jatuh hati kepada lelaki itu harus berpikir dua kali jika ingin mendekati sang pujaan.
-XXX-
"Damian... ikut Elle beli es krim disitu, yok!" ajak gadis kecil tersebut sembari menunjuk sebuah gerobak yang ada disebrang jalan.
"Gak mau."
Gadis kecil itu mengerucutkan bibirnya imut, "katanya mau jadi sahabat yang baik. Anterin Elle sebentar aja gak mau," sindirnya.
Lelaki kecil berparas tampan sejak lahir itu pun menoleh, saat mendengar sindiran sahabatnya, "Elle manja, Damian jadi males. Lagian juga Elle punya dua kaki fungsinya untuk apa? Untuk berjalan, kan?"
"Elle gak manja!" elak gadis kecil itu, "Elle cuman pengen Damian nganterin Elle sebentar... saja. Gak lama kok!" lanjutnya berusaha membujuk.
Tidak ada jawaban dari laki-laki kecil itu.
"Kalau gak mau, yasudah Elle beli sendiri," terangnya kemudian.
"Baguslah! Damian gak perlu capek-capek nganterin Elle," balas lelaki kecil itu cuek.
"Yaudah, kalau begitu. Awas aja nanti Damian minta es krim punya, Elle! Gak akan Elle kasih!" ketusnya sembari berjalan menghampiri penjual Es krim.
Saat baru saja menyebrang, gadis kecil itu tidak melihat kanan-kirinya. Ia dengan percaya diri menyebrangi jalan, namun...
BRAKK!
Nafasnya terengah-enggah, denyut jantungnya berdegup kencang, mimpi itu lagi. Mimpi yang sama seperti hari-hari sebelumnya. Mimpi yang membuatnya selalu diselimuti rasa bersalah terus-menerus.
Ia bangkit, berjalan keluar dari kamarnya menuju lantai bawah, mengambil air mineral. Saat barusaja menuruni anak tangga, aroma masakan tercium begitu semerbak. Senyuman tipis terlihat samar diwajah lelaki itu.
"Oma masak apa? Mau dibantu?" tanya Laskar lembut penuh perhatian. Tangannya bergerak menuangkan air kedalam gelas. Untuk sekarang hanya dengan Omanya, ia akan berubah menjadi lelaki yang lembut dan penuh kasih sayang.
Wanita tua berusia 50an itu menoleh sambil tersenyum hangat, "gak usah, lagian sebentar lagi juga selesai. Lebih baik kamu mandi aja sana, siap-siap berangkat sekolah."
"Oke," balasnya tidak memaksa. Lelaki itu berbalik meninggalkan Omanya bersama dengan salah satu Asisten rumah tangga yang ada dirumah ini.
15 menit setelahnya, Laskar turun kembali dan bergabung bersama Omanya untuk sarapan pagi. Ketika baru memasuki pintu ruang makan, ia melihat Omanya yang kini tengah berbincang-bincang lewat ponsel dengan seseorang disebrang sana.
"Telpon dari siapa, Oma?" tanya Laskar ketika Oma selesai bertelpon dengan seseorang.
Wanita tua itu kemudian duduk, "yakin mau tau? Nanti kamu tidak nafsu makan setelah mendengarnya."
Laskar tidak menjawab dan memilih mengambil sarapan paginya. Sedangkan sang Oma tersenyum menatap Laskar yang kini mulai memakan makanannya. Sarapan pagi berlangsung dengan khidmat dan nyaman.
"Orang tuamu menelpon tadi. Lebih tepatnya mamamu," jeda Oma sebentar. Laskar langsung menatap sang Oma mendengar nama wanita yang telah melahirkan dirinya itu disebut, "dia sangat mengkhawatirkan keadaanmu. " lanjutnya kemudian.
Laskar tidak langsung menjawab, ia mengambil segelas air mineral miliknya dan meminumnya sampai tandas tidak tersisa. Setelah itu tatapannya kembali menatap Sang Oma yang kini membersihkan meja makan.
"Laskar berangkat dulu," menyalimi tangan Oma.
Ia tidak ingin membalas perkataan Omanya yang hanya akan menyakiti perasaan wanita paruh baya itu. Laskar sangat menyayangi Omanya. Terbukti dengan sifat dan perilakunya yang berbeda drastis 180° dengan biasanya.
Cuek, dingin tidak tersentuh dan... misterius.
-Thankyou for reading-
Sory for typo...
Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LASKAR IS MINE✔
Teen FictionHidup tidak ada yang selancar jalanan komplek. Akan selalu ada rintangan yang datang, berusaha menghalangi tujuan kita. Semua manusia memiliki cerita cinta yang berbeda-beda. Entah berakhir luka? ataupun bahagia? --- JANGAN LUPA FOLLOW AUTHOR SEBEL...