"Pagi mah, pah!" Sapa Yara pada Zhaher dan Fira, Orang tuanya
"Pagi sayang, sini sarapan dulu" Balas Fira
Yara mengambil tempat duduk di samping Yura, adik nya yang terpaut usia 3 tahun dengannya.
"Gue ga disapa?!" Protes Yura
"Males!"
"Jahat lo!"
"Bodo!"
"Ih dasar!"
"Apaansi lo bocahh!"
Selalu begini. Rumah selalu ramai karena perdebatan kedua gadis cantik itu. Entah pagi, siang, sore, bahkan malam sekalipun.
"Udah-udah! Kalian ini bisa ga sih ngga berantem sehari aja" Lerai Zhaher di tengang perdebatan mereka
"Udah buruan dimakan Yara, Yura. Ntar keburu telat loh!" Tutur Fira
"Iya mah"
♥♥♥♥
Yara baru saja sampai di depan gerbang sekolahnya, SMA Budi Bhakti.
Dia melirik jam di pergelangan tangan kirinya. Masih kurang 10 menit. Batinnya.
Setelah itu, dia melangkah masuk ke area sekolahnya.
Tingg!
Yara membuka handphone-nya,
Viona Mawar
Lo dimana?!
Suka bngt si ngaret.Yara baru saja ingin membalas pesan dari Viona, Sahabatnya. Tapi niat itu terurungkan karna tiba-tiba,
Dugh!!
"Aws!"
Dia jatuh terduduk di aspal karna menabrak seorang lelaki. Handphone-nya juga ikut jatuh akibat kecelakan kecil itu.
Kemudian, Yara bangkit sambil menepuk rok bagian belakangnya. Tak lupa, dia juga mengambil handphone yang sempat jatuh bersamanya tadi.
Dia menatap handphone-nya lega. Karena untungnya tak ada kerusakan sama sekali di handphone-nya. Dia beralih menatap seorang lelaki dihadapannya dengan sedikit mendongak, lelaki yang tak sengaja ditabraknya beberapa menit lalu. Dia sedikit tertegun melihat lelaki dihadapannya yang dirasa, tampan.
"Sorry gue ga sengaja, tadi gue jalan sambil main hp" Jelas Yara
Lelaki itu tak merespon penjelasan Yara, dia hanya diam sambil menatap Yara.
Yara juga sempat diam beberapa saat karna tak mendapat respon dari lelaki dihadapannya.
"Hellow! Lo denger gue kan?" Teriak Yara sambil melambaikan tangannya didepan wajah lelaki itu
Masih tak ada respon,
"Oke karna lo diem, gue anggep lo udah maafin gue! Walaupun yang jatoh gue, tapi gue sadar itu emang salah gue" Putus Yara dengan cerewetnya.
"Oiya btw kenalin nama gue Yara"
Yara mengulurkan tangannya, tanda ingin berjabat tangan.
Tapi pria itu tetap diam ditempatnya tanpa membalas uluran tangan Yara. Sampai pada akhirnya,
Kringg!! Kringg!!
Bel tanda masuk berbunyi
Pria itu melesat pergi meninggalkan dan mengabaikan uluran tangan Yara.
Yara melongo melihat kejadian barusan, dia menatap tangannya dengan tatapan cengo-nya.
Sombong banget si, untung ganteng!. Batin Yara
Setelah itu, Yara berlari menuju kelasnya agar tidak tertinggal materi.
♥♥♥♥
Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
KAMU SEDANG MEMBACA
KENZIE
Teen FictionBismillahirrahmanirrohim... Kenzie Aryasatya, anak pertama dari Anton aryasatya dan Erzasia Paramitha. Kenzie bukanlah anak yang terkenal disekolahnya. Tidak banyak yang tahu tentangnya karena dia cuek dan sangat menutup dirinya. Sebenarnya Kenzie...