Part 2

46 5 0
                                    

*** Ryujin POV

Sungguh aku sangat kesal sekarang. Latihan dance kali ini sangat kacau, aku sungguh sudah lelah tapi sunbae ku itu tidak mau berlatih dengan serius. Sedangkan ketua dan pelatih dance sedang pergi ke ruang kepala sekolah, jadi dengan seenaknya dia berlatih tidak tentu arah.

"Sunbae kau seharusnya ke kiri bukan ke kanan."

"Maaf aku tidak sengaja." Sejak tadi kau hanya mengatakan 'maaf tidak sengaja' tapi tidak memperbaiki kesalahanmu. Aku hanya menghela nafas lelah dengan kelakuannya.

"Ryujin/Ryu.." Aku menengok kesumber suara yang memanggilku, ternyata sang ketua dance. Kim Byeongkwan. Seketika aku langsung memasang wajah datar, dan sebentar lagi dia pasti akan mengomel. Tapi sepertinya tadi aku medengar suara Jinyoung oppa.

"Shin Ryujin sudahku bilang latihan de-"

"Oppa!" aku terkejut pada sosok kepala yang muncul dari balik bahu Byeongkwan. Dia tersenyum dan aku membalas senyuman itu.

"Ryu bukankah aku sudah pernah bilang padamu?"

"Iya.. aku ingat. Tidak boleh membantah apa yang menjadi kewajibanku." Dia hanya tersenyum

"Woo, yang lain sudah menunggu." sela Byeonggon. Dia adalah sahabat Jinyoung oppa.

"Aku pergi dulu. Jika sudah selesai hubungi aku atau Hyoji hyung." Aku hanya mengangguk.

"Ryujin duduklah. Dan kalian semua dengarkan aku. Tadi saat aku keluar dengan Kim saem. Kepala sekolah bilang akan mengadakan evaluasi minggu depan untuk semua performance. Kalian nanti bisa memilih perform mana yang akan kalian inginkan, nanti aku akan bagikan pilihannya. Kalian mengerti?"

Wah ini hebat. Evaluasi kali ini sangat keren, aku suka. Sunbae menyuruh kami untuk menulis apa yang kami pilih untuk evaluasi. Dan aku tentu saja akan memilih dance, dan tetap belajar rap.

Setelah semuanya memilih, Byeongkwan sunbae membagikan kelompok yang sudah di data. Dan sialnya aku harus satu kelompok dengan Hayoon, orang yang tadi saat latihan berdebat denganku. Ah ini sangat menyebalkan.

"Baiklah pembagian kelompok sudah selesai. Besok kalian sudah bisa berlatih dengan kelompok masing-masing. Dan satu lagi, semua performance akan bergabung tergantung apa yang mereka pilih jadi bekerjasamalah dengan yang lain."

Kim saem meninggalkan ruangan setelah itu. Dan kita semua membubarkan diri untuk kembali kerumah masing-masing.

"Ryujin~ah, kau pulang dengan siapa? Hyojin oppa atau Jinyoung oppa, atau kau mau pulang denganku?" Heejin bertanya padaku.

***

*** Author POV~
Hari minggu pagi, waktunya untuk beristirahat bagi semua orang di berbagai belahan dunia karena ini hari libur setelah beraktifitas di sekolah, kantor dan lainnya. Termasuk keluarga Shin, Hyojin dan sang adik masih terlelap di atas tempat tidurnya. Semalam yujin memaksa untuk tidur bersama kakaknya itu.

Yang orang lain lihat dari sisi Shin Ryujin itu adalah gadis jutek, galak dan dingin. Tapi bagi keluarganya gadis itu manis, lucu, manja dan menyenangkan seperti gadis pada umumnya.

Ting...

Bel rumah kediaman keluarga Shin berbunyi, seorang wanita cantik yang berada di daapur segera berlari menuju pintu utama untuk membukakan pintu.

"Annyeonghaseyo Ahjumma.." sapa laki-laki yang sedang tersenyum ramah

"Eoh annyeong Jinyoung~ah. Lama tidak bertemu. Ayo masuk, bagaimana kabarmu sayang? Bibi sangat merindukanmu." Ucap wanita itu ramah, beliau adalah ibu dari Shin sibling. Shin Eun Hee.

"Aku baik-baik saja bi. Bagaimana kabar bibi dan paman? Aku juga sangat merindukanmu bi."

"Kami juga baik-baik saja sayang. Jinyoung~ah, kau sudah sarapan? Ayo kita sarapan bersama."

"Baiklah bi, aku ingin menemui Hyojin hyung terlebih dulu. Apa dia ada di rumah bi?"

"Sepertinya dia masih tertidur kau bangunkan saja setelah itu ajak dia sarapan, kau bangunkan Ryujin juga." Jinyoung hanya mengangguk

Dia segera menuju kamar Hyojin, membuka pintunya berlahan. Dan yang Jinyoung dapat dari kamar Hyojin adalah pemandangan yang sangat menghebohkan. Astaga sang pemilik kamar masih terlelap di balik selimut bersama sang gadis. Jinyoung segera membangunkan mereka berdua, untuk segera kemeja makan untuk sarapan.

Suasana di meja makan sangat hening hanya terdengar dentingan sendok dengan piring. Tuan dan Nyonya Shin makan dengan tenang, dua anak laki-laki yang makan dengan lahap dan sang gadis makan dengan malas karena dia masih mengantuk.

Selesai sarapan mereka semua berkumpul di ruang keluarga. Dengan Jinyoung yang sedang fokus membaca buku milik Hyojin, sang pemilik buku sedang bermain game di ponselnya, kedua orang tua yang sedang membaca koran, dan si bungsu yang sedang melanjutkan tidurnya di bahu Jinyoung.

Seketika Hyojin menggerutu kesal acara bermain gamenya terjedah karena ada panggilan masuk di ponselnya dari sang kekasih. Dengan berat hati dia menjawab panggilan.

"Yeobeoseyo.."

"...."

"Ryujin? Dia sedang tidur dengan Jinyoung. Wae?"

"...."

"Yak tidak usah berteriak, tidak usah berfikir yang macam-macam tentang adikku. Sudahlah sebenarnya ada apa kau mencarinya?"

"...."

"Baiklah aku akan sampaikan. Aku tutup telfonnya." Hyojin mematikan sambungan telfonya, lalu melirik ke arah sang adik yang masih memejamkan matanya.

"Ada apa hyung?" tanya Jinyoung

"Minji mencari Ryujin, katanya hari ini kelompok mereka ada latihan." Jelas Hyojin

"Ryu, ireona..." suara lembut Hyojin mengalun di telinga Ryujin dengan tangannya yang membelai surai hitam sang adik.

Ryujin hanya bergumam, berlahan matanya terbuka menetralkan cahaya yang masuk ke retinanya. Duduk dengan tegap menghadap sang kakak.

"Tadi Minji menghubungiku, dia bilang hari ini kau harus berlatih dengan kelompokmu untuk evaluasi. Sekarang kau bersiaplah akan aku antar, aku juga ada latihan. Jinyoung~ah kapan jadwal latihanmu?" ucap Hyojin pada kedua adiknya itu

"Siang nanti hyung." jawab Jinyoung

"Yasudah kita berangkat bersama saja. Aku siap-siap dulu. Ryu cepatlah kau bersiap." Ryujin dan Jinyoung hanya mengangguk menanggapinya.

Sekitar 30 menit perjalanan menuju sekolah mereka sampai di parkiran. Hyojin dan Jinyoung keluar bersama disusul Ryujin yang keluar dari jok belakang. Sang kakak berjalan di depan, sedangkan Ryujin dan Jinyoung berjalan di belakang. Mereka berdua sedang asik bercanda tanpa tahu ada seseorang yang sedang memperhatikan mereka.

"Cih, bahkan jadwal latihan mereka berdua berbeda saja masih tetap bersama."

TBC...

Kritik dan komennya di persilahkan...

Ini tuh ceritanya beda sama cerita yang awal, karena cerita awalnya ada dilaptop sedangkan laptopnya rusak jadilah harus ngetik ulang..

NAE

Complicated | Shin RyujinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang