Just a Friend?

66 7 0
                                    

By : ranisyahna

Kalau dirasa engga mungkin, engga usah dipaksain. Melepaskan juga bagian dari perjuangan, kan?
-Fiersa Besari-

***

"Ansel berhenti gak!" ucap Anya dengan kesal. Matanya memicing, menatap cowok yang tengah ia kejar dengan sebal.

"Balikin bolpoin ku" imbuh gadis berparas cantik itu.

"Gak mau wekk" kata Ansel. Ia tetap berlari pelan, masih dengan mengangkat tinggi bolpoin yang ada dalam genggamannya. Tak membiarkan Anya mendapatkan benda tersebut.

Awas aja kalau kena gw jadiin bubur lo, batin Anya kesal sambil mengejar Ansel.

"Stop, Ya. Capek gua." Ansel berhenti dengan napas terengah-engah. Kedua tangannya terangkat keatas tanda menyerah.

Tidak menyianyiakan kesempatan, Anya yang telah sampai disisi Ansel langsung memukuli cowok bertubuh jakung tersebut. " Aw, sakit Yaya" ringis Ansel.

"Syukurin, salah siapa bangunin macan tidur." Ia mendengus sebelum merampas bolpoinnya yang berada dalam genggaman Ansel. Kemudian, gadis itu berlalu melewati Ansel dengan mengibaskan rambutnya dan tersenyum puas.

***

Bel tanda pulang sekolah telah berbunyi beberapa menit yang lalu. Kini, sepasang sahabat itu tengah menyusuri koridor kelas yang nampak ramai.

"Ya, pulang sama siapa?" Tanya Ansel.

"Naik angkot"

"Bareng gw aja, Ya"

"Gapapa nih? Itung itung hemat juga gw." Ujar Anya lalu tertawa.

"Iya, Ayok" ajak Ansel sambil menggandeng tangan Anya.

Anya kaget dengan perlakuan Ansel, hal ini membuat jantungnya bekerja lebih cepat. Meskipun keduanya bersahabat sejak lama, namun tetap saja skinship seperti ini belum membuatnya terbiasa.

Ia memandang tangannya yang masih dalam genggaman Ansel. Dan lagi, jantungnya seakan tak mau berhenti berdetak dengan normal.

"Kenapa ini," ucap Anya dalam hati sambil memegangi dadanya.

Sesampainya di rumah, Anya langsung masuk ke kamarnya, dan beristirahat.

***

Malam harinya, ketika Anya telah menyelesaikan pekerjaan rumah untuk besok, tiba-tiba saja ponselnya berdering.

Drt.. drttt...drtrt
Sebuah panggilan masuk "Ansel" dengan cepat Anya mengangkat telpon tersebut.

Ansel : "Yaya, yuhuu"

Anya : "Ada apa Sel?"

Ansel : "Gak ada apa apa, udah makan Ya?"

Anya : "Belum, ntar aja nunggu papa pulang."

Ansel : "Jaga kesehatan Ya, ntar lu sakit. Ga ada yang gw usilin lagi, hahaha."

Anya : "Resek banget lu."

Just a Friend? [ One Shoot✓]Where stories live. Discover now