RUNA! | PROLOG : TENTANG

44 4 0
                                    

Tell me if there's any typo!

TENTANG

Sepi tak lagi ingin peduli. Bahkan derai hujan yang selalu jadi kesukaanku berpaling lagi kini. Aku memaki diri, karena selalu mencipta sunyi meski deru hujan selalu menandingi.

Selalu saja, hanya dapat kutekuri. Kebiasaanku menyayat diri, kini kulakui, lagi dan lagi.

Luka. Itu biasa. Kututupi dengan kata baik-baik saja.

Tapi batinku tak lelah bergelut, berbicara. Mencoba mengompromi dengan akal. Berulang kali meski saraf-sarafku menjeritkan kata tak bisa.

Baru kusadari, hati ini lelah. Terlalu banyak lara.

Lantas, apa lagi yang harus kusembuhkan? Aku kalah, sejak luka-luka itu kembali menganga.

Obat mana lagi yang harus kucoba, jika bius sakitku yang sempurna hanyalah air mata.

Bahkan canduku itu dirinya, suntikan nyawa saat ragaku tertatih melanglang buana. Dahaga kembali padanya:

Matanya.

Senyumnya.

Tentangnya.

Topengku memang mulai retak, tapi teruntuk kali ini masih bisa kurapikan.

Kupasang kembali, topengku. Untuk tutupi segala letih.

Letihku atas tentangmu dan tentangnya.

Kuharap kau, hidup, jangan bercanda lagi. Aku tahu kau tidak munafik. Ya, biar aku saja yang munafik.

Maka kugoreskan prosa tentang kebercandaan kesengajaan;

tentang kemunafikanku, kenafikanku lebih tepatnya.

[TBC]

So, i tried to make an long story, but idk you guys would love it or... Anyway, please give much love for this story! Let your voments down here and thankyaa!

RUNA!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang